Home / Romansa / I'm Yours My Husband / 5. Tinggal di Rumah Suamiku

Share

5. Tinggal di Rumah Suamiku

Author: CacaCici
last update Last Updated: 2025-07-29 06:35:54

Gaia yang sedang pura-pura tidur, mengerutkan kening–meringis malu dan panik secara bersamaan. Sekarang malu yang melandanya berada di level tertinggi, menembus dimensi lain.

'Dari kemarin, perasaan nih anak nggak mau ngomong deh. Diam saja! Tapi sekalinya bicara, argkkk … Cepu! Aku malu!!' batin Gaia. Jantungnya berdebar kencang dan tubuhnya panas dingin.

"Humm. Daddy tahu." Kaysan berkata serak dan berat, menatap wajah istrinya dengan sorot mata geli, di mana kelopak mata Gaia bergerak-gerak. Kening perempuan ini juga mengerut, tanda jika pemiliknya sadar dan bangun, "bulu mata Mommy bergerak," lanjut Kaysan.

'Situasi macam apa ini?!' batin Gaia lagi, merasa luar biasa malu. Ingin rasanya dia pindah ke planet Pluto lalu menyendiri di sana!

Karena sudah ketahuan, pada akhirnya Gaia membuka mata. Dia buru-buru bangkit dari ranjang lalu berjalan cepat menuju kamar mandi. Setelah dalam kamar mandi, Gaia menjerit tanpa suara, melampiaskan rasa malu yang menyelimuti dirinya.

Di sisi lain–

"Cih." Kaysan berdecih geli. Tingkah Gaia sangat lucu, seperti Gaia-nya saat mereka baru menikah dulu.

"Hihihi … mommy lucu sekali, Daddy. Naia suka Mommy yang sekarang," ucap Naia sambil tertawa kecil, merasa lucu dengan tingkah mommynya barusan.

****

Gaia menggembungkan pipi, berjalan ke halaman belakang untuk mencari mamanya. Gaia baru tahu saat sarapan tadi, kalau tujuan Kaysan datang ke sini bukan hanya untuk mengungkap statusnya sebagai suami Gaia. Akan tetapi juga untuk menjemput Gaia pulang dengannya.

Itulah yang membuat Gaia galau dan frustasi.

Bayangkan saja! Kaysan di kamarnya saja–di rumah ini, Gaia gugup setengah mati. Apalagi jika pria itu membawanya tinggal di rumah pria itu sendiri, Gaia bisa menjadi patung karena kebanyakan grogi dan gugup.

Jadi sekarang Gaia ingin menemui mamanya, membujuk mamanya supaya dia boleh tak ikut pulang dengan Kaysan dan kedua anaknya.

"Seharusnya sudah sewajarnya Pak Kaysan itu menceraikan Gaia."

Mendengar hal itu, Gaia menghentikan langkah kaki. Dia mengurungkan niat ke teras belakang rumah, dia memilih menguping.

"Ya, bagus dong kalau Gaia kita tidak diceraikan, itu bukti kalau suaminya cinta padanya."

"Bagus apanya? Gaia itu perempuan tidak benar, tahunya berselingkuh dan suka kasar pada anak kembarnya. Aneh saja Pak Kaysan tidak menceraikan wanita durhaka itu. Padahal tak ada hal apapun yang bisa ia dapat dari Gaia. Cantik? Cantikan anakku si Laura. Pintar? Iya sih cumlaude. Tapi apa gunanya cumlaude kalau pengangguran sama tukang selingkuh? Udah bagus punya suami tampan, malah selingkuh. Dasar wanita jahanam!"

Gaia sejujurnya tak paham dengan apa yang tantenya ucapakan. Dia selingkuh? Dia jahat pada anak-anaknya? Sungguh, dia tak paham. Namun, dia marah dan tersinggung mendengarnya.

'Di depanku si Monyet ini manis banget. Tapi di belakangku, ternyata dia kek setan.' geram Gaia dalam batin, mengepalkan tangan karena merasa marah dan panas mendengar ucapan busuk tantenya tersebut.

Tantenya tersebut adalah saudara papanya, dan Gaia benar-benar terkejut karena perempuan yang selama ini selalu bersikap manis di depannya–bak malaikat, ternyata di belakang Gaia, dia suka menjelek-jelekkan Gaia. Iblis!

"Aku pengennya si Gaia diceraikan oleh Pak Kaysan. Lagian si Gaia kan sudah tak berguna, sudah lupa ingatan juga. Apalagi dia kecelakaan karena mau kabur dengan selingkuhannya. Jalang yang layak diceraikan!"

"Jangan gitu, Mbak. Kita tidak tahu seperti apa rumah tangga Gaia dan Pak Kaysan, jadi kita tidak boleh ikut campur. Anggaplah Pak Kaysan itu cinta mati ke Gaia. Tapi-- jangan lupa Pak Kaysan itu orang besar, orang cerdas dan CEO yang disegani banyak orang. Dia orang yang dihormati. Orang secerdas dia tidak mungkin mempertahankan wanita tukang selingkuh dan jahat, walaupun masih ada cinta di hatinya. Pasti ada alasan yang tidak kita ketahui yang membuat Pak Kaysan tetap mempertahankan Gaia."

"Tetap saja Gaia tidak pantas menjadi istri Pak Kaysan. Semoga suatu saat Pak Kaysan menceraikan Gaia yang tak berguna itu, lalu dia datang melamar putriku. Kurasa putriku lebih pantas untuk Pak Kaysan. Iya kan?"

"Ah, terserah kamu saja, Mbak. Aku nggak ikut campur."

Gaia berdecak pelan, lalu memilih pergi dari sana. Dia tidak mau mendengar lebih banyak obrolan tantenya, dia takut makin sakit hati lalu berakhir menjambak perempuan patuh baya itu.

Satu hal yang Gaia perlu lakukan. Dia harus kembali ke rumah suaminya. Tantenya tadi ingin sekali Gaia bercerai dengan Kaysan bukan? Baiklah, Gaia akan pulang ke rumah suaminya supaya wanita dakjal tadi panas dan makin iri padanya.

"Putrinya lebih cantik dariku? Iuhh, hidungmu hadap langit! Monyet!" gerutu Gaia, buru-buru kembali ke kamar untuk berkemas. Yah, dia bertekad akan pulang bersama suaminya. Dia akan tinggal dengan Kaysan supaya pembenci rahasianya semakin membencinya!

***

Malam harinya, Gaia akhirnya dibawa pulang oleh Kaysan–ke rumah mewah pria itu. Gaia sangat sedih karena harus meninggalkan orang tuanya, di sisi lain dia juga takut tanpa sebab karena harus tinggal bersama seseorang yang tak ia kenal.

Ya, Kaysan adalah suaminya. Tapi Gaia tak tahu apapun tentang pria itu, dia juga merasa asing serta canggung pada Kaysan. Bahkan dia sedikit menyesal bersedia pulang dengan Kaysan dan kedua anak kembarnya.

Tiba di rumah besar milik Kaysan, jantung Gaia berdebar sangat kencang. Dia panik tanpa sebab dan gugup setengah mati.

Ketika mereka masuk, para maid dan penjaga langsung menyambut kedatangan mereka. Melihat maid yang berbaris memanjang, Gaia rasa suaminya memang sangat kaya. Maid di rumah ini banyak!

Namun, Gaia tak melihat adanya orang lain di rumah ini. Maksudnya keluarga sang suami. Karena orang-orang yang menyambut mereka, semuanya mengenakan seragam. Artinya mereka pekerja di rumah ini.

"Selamat datang di rumah kita, Ailov," ucap Kaysan dengan suara baritonnya yang terasa berat, menatap ke arah perempuan cantik dan manis yang terlihat gugup serta bingung.

Gaia terlihat menoleh ke sana kemari, mengamati setiap sudut dari rumah mewah tersebut. Dia akui saat dia menginjakkan kaki di dalam rumah ini, dia merasa dejavu. Ada perasaan hangat, rindu, sedih dan gelisah secara bersamaan. Namun, tetap saja tempat ini asing baginya.

Kaysan mendekat pada Gaia, dia memeluk pinggang perempuan itu sehingga membuat Gaia terlonjak kaget dan reflek menatapnya dengan kepala mendongak.

Cup'

Ketika pinggangnya dipeluk oleh Kaysan, Gaia sudah sangat terkejut. Lalu dia semakin terkejut, gugup serta canggung setengah mati saat pria ini mencium keningnya.

"Maaf tidak ada yang menyambut kepulanganmu, Wife," ucap Kaysan tiba-tiba, menatap Gaia dengan sorot mata yang sendu, "aku hanya punya kau dan anak-anak. Keluargaku– mereka hanya sebatas formalitas," lanjutnya, di mana satu tangannya yang bebas terulur untuk mengusap pucuk kepala istrinya.

Kaysan khawatir perempuan ini berkecil hati karena tak ada yang menyambut kepulangannya di rumah ini.

Keluarga-nya? Seperti yang Kaysan katakan, keluarganya hanya sebuah formalitas yang hadir dalam hidupnya.

"Tidak apa-apa, Pak," jawab Gaia cepat, begitu kikuk dan canggung.

"Mas, Sweetheart. Aku suamimu," tegur Kaysan lembut.

Cup'

Lalu dia kembali mendaratkan kecupan singkat di kening istrinya.

"Oke, Mas," ucap Gaia cepat, semakin kikuk–di mana jantungnya berpacu sangat kuat karena lagi-lagi pria ini mencium keningnya. "Tidak apa-apa, Mas," lanjutnya, mengulangi ucapannya yang sebelumnya.

"Ayo, ke kamar kita." Kaysan berkata rendah, mengusap pucuk kepala istrinya sambil senyum tipis pada perempuan cantik miliknya tersebut.

"Hah?" Gaia membulatkan mata, menatap suaminya dengan ekspresi konyol bercampur panik, "kamar?"

"Humm. Kamar kita." Kaysan berdehem singkat, lagi-lagi senyum karena merasa geli pada ekspresi gugup istrinya.

Ah, sikap canggung dan gugup Gaia membuat mereka layaknya pasangan pengantin baru. Lucu!

Tiba di kamar, Gaia hanya berdiri kaku di tengah ruangan. Kegugupannya jauh lebih parah saat sudah di sini, hanya dia dan Kaysan dalam ruangan ini.

Jantung Gaia berdebar kencang, mengamati Kaysan yang sedang melepas arloji. Kemudian pria itu beralih membuka tuxedo dan kemejanya.

'Hais, kenapa dia membuka baju di sini? Ck, mataku bisa ternodai.' batin Gaia, buru-buru menutupi mata dengan tangan–di mana jemari tangannya tidak merapat, alias berongga atau terbuka. Sehingga Gaia masih bisa mengintip.

Tiba-tiba saja Kaysan menoleh ke arahnya, Gaia begitu panik dan buru-buru membalik tubuh. Jantungnya lagi-lagi berpacu dengan cepat, dia gugup campur malu.

"Cih." Kaysan berdecih pelan, merasa geli dan lucu melihat tingkah Gaia yang menggemaskan.

Kaysan berjalan ke arah istrinya, mendekati perempuan itu kemudian langsung memeluk tubuh perempuan itu dari belakang.

Saat Kaysan memeluknya, Gaia benar-benar merinding. Jangan tanya bagaimana kondisi jantungnya! Intinya tubuh Gaia panas dingin.

"Gaia Kaysan Smith," ucap Kaysan dengan nada berat dan rendah, membuat Gaia semakin gugup karena merinding disko mendengar suara berat pria ini.

Seksi, tapi tidak cocok untuk Gaia yang polos!

"Namaku Gaia Rajendra, Mas," ucap Gaia kaku.

"Itu namamu sebelum kau menikah denganku, Ailov." Kaysan tiba-tiba saja menggendong Gaia, membuat perempuan itu hampir saja memekik karena terkejut.

Kaysan membawanya ke atas ranjang lalu membaringkan perempuan itu di sana.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (14)
goodnovel comment avatar
CacaCici
Huhuhu ... masih bab awal, jadi CaCi nggak bisa spill, Kakku. Jelasnya Seperti judul novel kita, Kak. (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)
goodnovel comment avatar
Adfazha
Penisirin bnrkah Gaia selengki apa dy dijebak nih tante girang ngarep bgt anaknya nkh sm Kaysan yg bucin akut sm Gaia
goodnovel comment avatar
CacaCici
Baik, Kakku. (⁠。⁠♡⁠‿⁠♡⁠。⁠)
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • I'm Yours My Husband   106. (NK) Menyusulmu

    Gaia yang sedang berbicara dengan putrinya, seketika teralihkan saat handphone-nya berdering. Dia langsung meraih HP, melihat siapa yang menelponnya. "Daddymu menelpon, Mommy angkat telepon dulu yah, Sayang. Bentar," ucap Gaia, mendapat anggukan dari Naia. Setelah mommynya menjauh, Naia menghela napas. Dia menatap sang mommy dengan ekspresi yang murung, benar-benar sedih dan bimbang secara bersamaan. "Daddy saja kalau ada apa-apa langsung menghubungi Mommy. Sedangkan Kak Kaze, sepertinya dia kesenangan nomornya ku blokir," gumam Naia, lagi-lagi menghela napas lalu meraih HP-nya. Naia kemudian membuat sebuah story di sosial media-nya. Namun, sebelumnya dia sudah memastikan kalau keluarganya dan keluarga Kaze tak akan melihat story tersebut. [Buat para suhu, info dong cara kabur dari pernikahan. Soalnya doi sukanya ke orang lain, tapi maksa nikah dengan diriku yang imut ini.] Story sosial media yang Naia buat, di mana Story tersebut sudah ia khususkan untuk teman-temannya saja. Dia

  • I'm Yours My Husband   105. (NK) Keraguan yang Mendalam

    Apa Kaze ingin menemui Nabila? Kaze ingin menolong Nabila yang terluka? Naia membuka pintu mobil lalu buru-buru keluar dari dalam. Sepertinya Kaze lupa mengunci pintu karena tergesa-gesa, dan syukurlah karena dengan begitu Naia bisa keluar. Naia buru-buru tergesa-gesa masuk ke dalam restoran. Dia ingin melihat apa yang ingin Kaze lakukan. Apakah pria itu benar-benar ingin membantu Nabila? Atau ada sesuatu yang Kaze sembunyikan darinya. Saat masuk ke restoran, dada Naia bergemuruh hebat. Dia penasaran tetapi dia khawatir sesuatu yang ia takutkan terjadi. Setelah di tempat tadi, Naia mengerutkan kening karena tiba-tiba saja di sana sudah ramai. Para penjaga atau satpam telah berkumpul, begitupun para pelayan restoran yang terlihat panik. Naia bisa melihat Nabila yang terlihat panik. Sedangkan Kaze, pria itu …- Bug' Naia meringis melihat itu, langsung memejamkan mata kala melihat Kaze memukul seorang pria. Dari kemeja yang pria itu kenakan, kalau Naia tak salah ingat, dia ada

  • I'm Yours My Husband   104. (NK) Kencan

    Setelah mengambil foto bersama Kaze, pria itu izin membawanya untuk menghabiskan waktu berdua pada orang tua Naia. Orang tua Naia tentu mengizinkan. Sedangkan Naia, dia bersikeras ikut dengan orang tuanya karena ingin cepat-cepat pulang ke kotanya. Namun, tetap saja pada akhirnya dia pergi dengan Kaze. "Sepertinya kau marah padaku," ucap Kaze, di mana mereka masih dalam mobil. Entah kemana pria ini akan membawanya! "Tidak." Naia menjawab cepat, menoleh singkat pada Kaze supaya tak terkesan sedang bad mood, lalu kembali fokus pada ponselnya–bertukar pesan dengan sahabatnya, Kika. Ah, sayang sekali karena dia dan Kika tidak sempat bertemu setelah turun dari aura. Itu karena mereka sama-sama fokus pada keluarga masing-masing. "Lalu kenapa kau tidak banyak bicara? Tidak seperti biasanya," ujar Kaze, menoleh sejenak pada Naia lalu memilih fokus pada jalanan. "Aku sukanya ngobrol sama sesama manusia, bukan sama tembok," jawab Naia, masih memilih fokus pada handphone. Jika tadi di

  • I'm Yours My Husband   103. (NK) Rasa Kesal yang Tak Terkendalikan

    Setelah itu, Naia buru-buru masuk ke dalam kontrakan. Kaze menghela napas, turun dari mobil kemudian segera menghampiri kontrakan. Dia mengetuk pintu beberapa kali, akan tetapi pintu tersebut tak kunjung dibuka. Dia juga mencoba menghubungi Naia, namun alih-alih telponnya diangkat, Naia malah memblokir nomornya. "Tuan, sepertinya Nona Naia marah pada anda," ucap Arsen pelan. "Kurasa," jawab Kaze singkat sambil membuka pesan yang sempat Naia kirim padanya. --Wifey-- [Kak, aku ingin pulang. Soalnya besok aku ada gladi wisuda jam 8 pagi. Tapi sebelum itu, aku harus mengambil undangan, toga, dan mengurus kepentingan lainnya sebelum wisuda.] [Kak Kaze. Tolong baca! Aku nggak bohong. Besok aku ada gladi.] [Kak!] "Ck." Kaze berdecak pelan setelah membaca pesan dari Naia tersebut. "Arsen, bukankah kau bilang acara gladi untuk wisuda Naia, masih lusa?" "Ya, benar, Tuan." Arsen mengantikan kepala secara singkat. "Ada masalah, Tuan?" Kaze menghela napas panjang lalu diam dengan ek

  • I'm Yours My Husband   102. (NK) Pulang Lebih Dulu

    Naia semakin tidak nyaman di tempat ini karena beberapa kali dia melihat perempuan itu mencuri pandang pada Kaze. Calon suaminya sendiri, memang tidak lagi pernah memandang perempuan itu. Kaze lebih fokus pada sebuah tablet canggih di tangannya, diberikan oleh Arsen yang juga disini–Kaze memeriksa pekerjaan. Namun, tetap saja Naia sangat tidak nyaman dan terganggu. Meskipun Kaze tak lagi menatap perempuan itu, tetapi pria ini tadi sempat bersitatap dan durasinya cukup lama. Naia mengeluarkan HP lalu mengetik pesan, mengirimnya pada Kaze. Dia meminta supaya Kaze mengantarnya pulang. Dia sebenarnya ingin mengatakannya secara langsung, akan tetapi dia takut dan cukup malu. Ada banyak orang dewasa di sini, dia takut dicap manja serta rewel oleh mereka. Ting' Mendengar notifikasi pesan, Kaze memeriksa HP. Akan tetapi belum sempat dia membuka ponsel dan membaca pesan dari perempuan di sebelahnya, tiba-tiba saja suara pecahan gelas terdegar. Prank' Kaze meletakkan kembali ponsel, me

  • I'm Yours My Husband   101. (NK) Saling Bersitatap

    "Ki-kita mau kemana?" gugup Naia, dia sedikit cemas karena ini sudah jam sepuluh malam dan dia masih di luar bersama dengan seorang pria. Meskipun Kaze adalah calon suaminya, akan tetapi Naia merasa tetap harus mewaspadainya. "Ke hotel," jawab Kaze santai, membuat Naia melebarkan mata dan semakin panik. "Hotel?" gumam Naia dengan pelan, menatap syok dan waspada pada Kaze. "Kak, aku putrinya seorang Kaysan Dante Smith yah. Kakak jangan macam-macam padaku." "Siapa yang ingin macam-macam padamu," datar Kaze, melirik datar ke arah Naia. Setelah itu dia menggelengkan kepala, tak habis pikir dengan jalan otak perempuan ini. "Sebelum aku menjemputmu, aku sedang ada urusan di hotel DeRoyal. Tapi karena aku harus menjemputmu, aku meninggalkan beberapa dokumen penting di sana," jelas Kaze dengan nada datar dan tanpa menoleh ke arah Naia, menatap lurus ke arah jalan, "kau tidak perlu repot-repot mengotori kepalamu dengan berpikir negatif padaku. Aku tidak tertarik padamu." Awalnya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status