Share

Bab 28

Aku tak menjawab pertanyaan Ummi. Kembali memejamkan mata sesaat. Senyum Rania terus membayang di pelupuk mata. Tatapan teduhnya, suara lembutnya, ketabahannya selalu membuatku tenang dan nyaman. Sungguh jika tak ada dia di sisi, aku mungkin sudah seperti dulu hampir kehilangan arah dan salah melangkah.

Namun kini, aku benar-benar merasa bersalah karena sudah melibatkan dia dalam hidupku yang penuh kekurangan. Mungkinkah dia benar-benar bahagia bersamaku seperti yang selalu diucapkannya? Atau itu hanya secuil ungkapan untuk sekadar menyenangkan hatiku saja kerena baktinya sebagai istri?

"Azka! Kamu dengar ummi, kan?" bentakan itu membuatku kembali terjaga dari lamunan.

Kulihat ummi sudah berada beberapa langkah di depanku. Dia berdiri di sana dengan tatapan penuh tanya. Dari kejauhan kulihat abah setengah berlari menghampiriku yang masih duduk di kursi tunggu.

Mereka pun berdiri berdampingan, sembari melempar berbagai pertanyaan yang aku sendiri tak mampu memberikan jawaban. Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
ini benar² ibu yg jahat dan menyakitkan terus
goodnovel comment avatar
Dyah Astri Andriyani
kredit berbau riba ......... ya kali' punya warisan yg bisa ditunggu...ada yg "mabok" kayknya ............
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Sumpah bener2 benci sama si ummi krg ajar bgt sama anak ndiri
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status