Imperfect love

Imperfect love

By:  Rindu u  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
13Chapters
1.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Cinta menyatukan dua insan. Menyatukan dua hati yang saling mencintai. Apa jadinya kalo jika di satukan sama orang yang gak pernah kita inginkan. Bastian dan Dara harus menikah secara terpaksa dengan satu hal yang tidak masuk diakal. Keduanya sama-sama mempunyai pasangan, bagaimana Dara dan Bastian menghadapi masalah diantara mereka.

View More
Imperfect love Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
13 Chapters
Part 1
 ****    Terlihat seorang gadis remaja menggunakan seragam SMA merutukki mobilnya yang tidak bisa hidup, supirnya biasa mengurus mobilnya tidak mengecek keadaan mobilnya tadi pagi sebelum Dara berangkat.  "Non Dara nunggu aja sebentar biar nanti bapak yang cariin taxi untuk non" kata pak Amin (Nama supir). Nama lengkap gadis itu ialah Dara Joana Alexa, yang biasa dipanggil Dara. Dara mengangguk pelan ia berdiri di pinggir jalan. 
Read more
Part 2
   Tokk..Tokk.. Suara ketukan pintu, membuat Dara berlari untuk membukanya. Terlihat seorang laki-laki yang sedang berdiri didepan pintu, siapa lagi kalo bukan Bagas, sang kekasih yang sudah ia pacari selama 2 tahun terakhir ini. Dara mempersilahkan Bagas masuk. Saat itu Dara hanya sendiri dirumah. Bagas berjalan menuju ke minibar, sedangkan Dara berjalan ke dapur untuk membuat teh. Tanpa pikir panjang Bagas pun langsung duduk. Dara kemudian mendudukan dirinya sebelah Bagas sambil memberikan segelas teh hangat. 
Read more
Part 3
 *****  Sarah dan Dara berjalan menuju kantin, setelah ulangan harian fisika otaknya akan hancur seketika, ditambah dengan cacing di perutnya sudah memanggil, tadi pagi Dara tidak sempat sarapan karena bangunnya yang kesiangan. "Gila Dar, sumpah itu pak Tono kasih soal bikin kepala gue pecah, soal satu tapi ada anak-anaknya." Dara hanya menatap Sarah sambil tersenyum simpul, "Udah sabar aja, ini cobaan." "Sabar apaan," cibir Sarah "otak gue kayak mau pecah. Loh mah enak otak loh encer. Lah gue punya otak pas-pasan." 
Read more
Pernikahan
 **** Dara menghadiri acara pernikahan teman kerja kedua orang tuanya. Meskipun teman jauh namun mereka tetap menghargai undangan itu. Dara mewakili Ayah dan Bunda nya berhalangan hadir. Harusnya ia ditemani oleh Bagas, namun Bagas juga tak bisa menemani Dara karena ada tugas dari sekolah untuk seminggu. Alhasil ia mengajak Sarah untuk menemani nya ke pernikahan itu. Sesampai di sana mereka menemukan Bastian yang sedang duduk di kursi tamu di bagian depan. Saat itu Bastian menggunakan batik berlengan panjang. Masih sepi dengan tamu undangan, hanya ada Bastian, Dara dan juga Sarah. Terlihat dari sudut koridor kedua orang tua mempelai sedang berdebatan. Wajah mereka tampak bingung. Akhirnya
Read more
Part 5
 **** Pagi-pagi sekali Dara sudah berada di sekolah diantar oleh ayahnya. Ia berjalan masuk ke gerbang sekolah menuju kelasnya. Dengan wajahnya yang cerah dan semangat ia terus berjalan menyusuri setiap kelas.Setelah beberapa kelas ia lewati, akhirnya ia pun sampai dikelas. Ia langsung duduk dibangkunya. Saat itu di kelas sudah ada beberapa murid yang berada di kelas.Dara menghelas nafas panjang, ia seketika mengingat momen yang harusnya bahagia, namun tidak dengan Dara. Sepertinya ia sangat terbebani atas apa yang terjadi padanya. Ia harus menikah dengan Bastian, cowok nyebelin yang pernah ia kenal. "Anggap aja pernikahan itu gak pernah ada dihidup gue." ia menutupi wajahnya menggunakan tangan. 
Read more
Part 6
Happy reading *** Dara berajalan masuk ke dalam sekolah bersama Bagas, mereka berjalan berdampingan menuju kelas. Lalu dia menatap kearah cowok-cowok yang tengah sibuk bermain bola basket dilapangan.Diantaranya ada Bastian yang ikut andil didalamnya, saat menatap cowok itu dia menoleh kebelakang. Gerry melemparkan bola kearah Bastian ketika dia sibuk memandang kearah Dara, sehingga bola itu mengelinding jauh keluar lapangan. Lemparan keras dari Gerry hingga bola itu hampir mengenai Dara, sontak membuat Dara dan semua yang melihat kaget. Dengan sigap Bagas menangkis dengan tubuhnya, dan bola terjatuh tepat di punggungnya. Dara dan Bagas berpelukan,
Read more
Part 7
Happy readimg ***** Bianca melihat pantulan didalam cermin, dia berlenggak-lenggok memamerkan sederet gigit putih melihat dress yang dia kenakan untk pergi kencang bersama Bastian. "Ini baru cantik." ujar Bianca. Setelah siap Bianca segera melangkah keluar kamar, dia langsung menunggu Bastian yang akan menjemputnya. Rafael yang sibuk menonton tv, menoleh mendengar Bianca keluar dari kamar. "Mau kemana Bi?"  "Mau jalan sama Bastian kak." sahut Bianca y
Read more
Bagian 8
Happy reading *** Jarum jam menunjukkan pukul 05:30 ketika Dara terbangun dari tidur, dia bergegas mengganti pakaian, mengambil sepatu olahraga, lalu menghabiskan waktu lebih kurang satu jam untuk berkeliling komplek. Dia ingin memberikan sedikit ketenangan setelah menghabiskan waktunya di sekolah beberapa hari yang lalu, jadi saatnya dia menangakan pikiran dan mencuci mata agar terasa lebih ringan.  Dia pun turun dari kamarnya, lalu menemukan sang mama yang sudah sibuk memasak sarapan dipagi hari, begitulah kegiatan Rossa memasak masakan kesukaan anaknya. "Sayang kamu mau kemana, tumben jam segini sudah bangun?" 
Read more
Bagian 9
Happy reading **** Dara menolehkan kepalanya ke arah sumber suara, sekarang dia melihat ada orang yang sedang adu jotos di lapangan sekolah, matanya tak berkedip sama sekali melihat kejadian itu, Dara benci keributan, dia tidak suka jika ada orang yang hanya mengandalkan otot sebagai bentuk kekuasaan. Dara melihat siswa-siswa berbondong-bondong untuk menonton kejadian itu, tapi Dara tidak ingin melihatnya sama sekali karena bagi dia hal itu sama tidak berguna untuk di tonton.  Dara kembali melanjutkan perjalanannya menuju kelas, dia melihat seluruh isi kelas kosong tak ada siswa yang tersisa di dalamnya,  Dara menghela napasnya lalu dia
Read more
Bagian 10
Happy reading **** Pagi hari pukul 06:30 sekolah masih sepi, ada beberapa murid yang sudah datang. Pak Asep menyelesaikan pekerjaannya menyapu dan menyiram tanaman. Ketika pak Asep sedang duduk bawah pohon besar sembari menghapus peluh di kening, Dara datang menghampiri pak Asep, sambil matanya jelalatan mengeluarkan suara. "pak Asep..!!Bastian udah dateng belom?" tanya Dara "Tumben mba Dara nyariin mas Bastian, biasanya mas Bagas." "Gak pak, aku nanya aja dia anak kayak dia pasti gak bakal bisa datang pagi." "Oh gitu, bel
Read more
DMCA.com Protection Status