LOGINDi markas group Limson, di sana Domanick tengah duduk dikursi kebesarannya! Sejak ketua tewas saat mafia yang dibentuk oleh Jazz memporak-porandakan markas group Limson, kini Domanick lah yang menjadi ketua group Limson.
Gilbert datang dan bukannya langsung mengambil berkas-berkas laporan pengiriman barang, malah melamun duduk melamun disofa. "Aku membayar mu datang kesini bukan untuk melamun Bert," sindir Domanick. Terlihat Gilbert mengusap kasar wajahnya, lalu menggelengkan kepalanya. "Maaf Tuan, aku sedang tidak fokus!" "Ada apa kawan? Ceritakan padaku, oh aku tau apa lobak mu itu sudah semakin tidak kuat untuk menahan hasratt yang semakin tua semakin tinggi?" "Aku tidak sedang mode bercanda Tuan Domanick yang terhormat," "Aku bisa memesankan mu wanita, tentunya yang bisa membuat mu ber ga i rah hingga kau tidak bisa berhenti meracau nantinya!" Dalam hati Gilbert, Domanick tidak tau saja kalau wanita yang bisa membuat gai rahnya memuncak itu adalah anak gadisnya sendiri, Naura hanya dia yang bisa membuat hasratt Gilbert tidak dapat dibendung lagi. Sejak peristiwa ciuman itu, bibir Naura selalu membuat lobak importnya menegang hingga membuat Gilbert pusing kepala. "Berhenti melamun Bert, katakan jika bukan wanita lalu apa masalah mu?" "Leya datang ke rumahku!" "Leya? Maksud mu Leya cinta pertama mu?" "Iya Tuan, dan ternyata aku memiliki anak yang usianya seusia Naura!" Domanick sampai terkejut mendengar semua perkataan yang keluar dari mulut Gilbert, bisa-bisanya Gilbert memiliki anak dan keduanya baru dipertemukan setelah 18 tahun terpisah. Tapi melihat wajah Gilbert berseri-seri saat dia menceritakan bagaimana wajah putrinya yaitu Sabia, dan bagaimana comelnya Sabia membuat Domanick sebagai orang yang sangat menyayangi Gilbert, ikut terharu dan bahagia jika memang kehadiran Leya dan Sabia membuat warna baru dalam kehidupan Gilbert. "Aku akan membiayai pesta pernikahan mu 7 hari 7 malam, kau harus bersatu kembali dengan cinta pertama mu Bert apalagi kalian memiliki anak!" "Apa membiayai pesta pernikahan? Memangnya kapan aku mengatakan akan menikahi Leya?" "Memangnya kau tidak mau menikahi Leya? Bukankah kau sangat bahagia dengan kehadirannya?" Gilbert sampai melirik sinis Domanick, bisa-bisanya Domanick meminta Gilbert menikahi Leya. "Tidak Tuan, aku hanya akan berteman baik dengan Leya karena semua sudah tidak seperti dulu," "Sit kau breng sek sekali Bert, kau tidak kasihan pada anakmu Sabia? Dia pasti menginginkan orangtuanya bersatu kembali," "Tetap saja aku tidak bisa, Tuan!" "Jangan-jangan kau menyukai wanita lain? Kau sedang memburu wanita lain?" Domanick terus menggoda Gilbert. "Sudahlah aku mau mengecek pengiriman dulu!" "Wow luar biasa siapa wanita yang sedang kau incar ayolah katakan!" Tidak didekat Naura ataupun Domanick sama-sama membuat Gilbert pusing dengan ocehannya. "Besok malam aku mengundang kau, Leya dan Sabia untuk makan malam di rumahku! Aku ingin mengenal mereka secara resmi, karena bagiku keluarga mu itu keluarga ku juga Bert!" ucap Domanick. Keesokan harinya! Pagi-pagi sekali Sabia buru-buru berangkat ke kampus, hari ini Gilbert lah yang akan mengantar Sabia ke kampusnya. "Bagaimana tidur mu semalam nyenyak?" "Tentu saja, aku memiliki Dady yang lebih kaya dari momy ku ternyata rumah mu super nyaman dan mewah Dad!" Gilbert pun tersenyum lalu melajukan mobilnya, memang lah keduanya belum sempat mengobrol lagi karena semalam Sabia sudah tidur saat Gilbert kembali ke rumah. "Nanti beritahu momy mu kalau nanti malam atasan Dady mengundang kita semua untuk makan malam di rumahnya, sekalian kalian harus berkenalan dengannya dia orang yang sangat humble!" "Oke Dad, nanti aku akan telpon momy dia pasti senang sekali, atasanmu itu ayahnya Naura kan?" "Hmm," Belum selesai mengobrol banyak hal, mobil Gilbert sudah sampai di gerbang kampus! Kebetulan disaat yang sama, Naura baru saja turun dari mobil diantar oleh supir pribadinya. "Itu Naura!" buru-buru Sabia turun dari mobil Gilbert. Sementara Gilbert pun memilih tak langsung pergi, dia sangat ingin melihat Naura pagi hari ini. "Apa perlu aku turun dan menyapanya?" dalam hati Gilbert. "Naura!!" panggil Sabia yang langsung merangkul Naura. "Kau, itu mobil Dady Gilbert?" "Iya aku diantar Dady, ayo kita ketemu Dady ku dulu!" ajak Sabia. "Eh nanti saja ini sudah hampir telat, kita masuk kedalam saja!" Naura menarik Sabia untuk langsung masuk kedalam kampus. Padahal Gilbert sudah keluar mobil ingin menghampiri Naura, gadis itu malah sudah kabur duluan menghindari Gilbert. "Baiklah kelinci kecilku, nanti malam aku akan menemui mu! Jangan harap kau bisa menghindari aku lagi seperti sekarang." Gumam Gilbert.Dengan penuh keceriaan Naura langsung beringsut berpamitan secara terburu-buru pada kedua orangtuanya dan pada kedua adiknya, kemudian Naura pun berlarian kecil untuk menghampiri Gilbert.Rupanya Gilbert sudah menunggu diluar mobil dan tersenyum pada Naura, rasanya seperti satu tahun tidak bertemu padahal hanya satu malam tadi keduanya tidak bertemu.Naura begitu merindukan Gilbert sampai-sampai dia terus berlari dan mendarat sempurna dalam pelukan Gilbert."Wow, Nola,""Aku merindukanmu Dad,""Iya sayang Dady juga sangat merindukanmu, padahal hanya satu malam kita tidak bertemu!" Gilbert merekatkan pelukannya pada tubuh Naura.Saat sedang saling memeluk dengan erat, momy Lindsey berlarian mengejar Naura karena handphone Naura tertinggal dimeja makan."Nola!" keluar pintu rumah.Mendengar suara momy Lindsey yang sangat dekat Naura replex mendorong Gilbert hingga Gilbert pun terjungkal dan jatuh ke bawah."Ya Tuhan, Bert kau sedang apa dibawah sana?" tanya Momy Lindsey."Am hanya menge
Jika ada laki-laki yang begitu menginginkan tubuhnya dengan tidak sabaran seperti Dosen satu ini, entah kenapa Sabia merasa sangat tertantang dan merasakan hasrattnya berkali-kali lipat lebih tinggi lagi.Dilepaskannya kedua tangan Dosen tersebut yang melingkar ditubuhnya itu, lalu didorongnya tubuh Dosen itu hingga terjatuh di atas ranjang, seperti serigala wanita yang sedang lapar, Sabia langsung melompat keatas tubuh Dosen berusia 30 tahu itu."Kau sangat tidak sabaran mangsaku," Sabia me lu mat bibir Dosen tersebut.Kedua tangan Sabia menarik kemeja pakaian Dosen tersebut hingga kancing-kancing kemeja itu terlepas semua, kemudian setelah puas melu mat bibir Dosen yang sejak tadi hanya pasrah terlentang.Sabia menjulurkan lidahnya, terus menyusuri dada hingga turun ke perut dan area pusar Dosen tersebut, kedua tangan Sabia langsung menurunkan celana yang dikenakan oleh Dosen tersebut, kemudian merobek kain penutup lobaknya hingga lobak itupun kini sudah tak mengenakan apapun lagi.
Sore harinya jam perkuliahan Sabia selesai lebih cepat, dia berpikir untuk mengerjai Naura yang saat ini masih berada didalam kelasnya. Sabia pun menunggu didepan kelas Naura.Hingga Dosen dikelas Naura pun sudah mengakhiri kelas hari ini dan keluar dari dalam kelas, Naura dan teman-teman dikelasnya langsung buru-buru keluar dari dalam kelas karena sudah ingin menghirup udara segara setelah tadi didalam kelas dicekoki oleh mata kuliah yang cukup menguras otak dan energi."Hai little momy ku!" teriak Sabia sambil memeluk Naura sengaja dengan suara kencang."Ha little momy?" serempak teman-teman sekelas Naura."Ya, Naura adalah momy baru untukku karena sebentar lagi dia akan menikah dengan my dad, dan emtththhh!!!"Belum selesai Sabia berbicara didepan teman-teman Naura, mulut Sabia sudah dibekap lebih dulu oleh satu tangan Naura."Bia sedang mabuk jadi bicaranya ngawur, jangan dengarkan!" Naura langsung membawa Sabia menjauh dari teman-temannya.Barulah setelah berada ditempat sepi Nau
Kedua bola mata Sabia akhirnya harus melirik bergantian saat mendengar Naura berbicara dan saat Gilbert pun ikut bersuara, situasi saat ini antara Gilbert dengan Naura sudah seperti debat calon presiden.Keduanya sibuk saling memberikan penjelasan pada Sabia yang hanya dia mematung melihat laki-laki tua yang tak lain adalah ayah kandungnya sendiri, berada diatas tubuh gadis muda yang tak lain adalah anak dari atasannya sekaligus sahabat putrinya sendiri.Apalagi posisi Gilbert benar-benar terngiang-ngiang dalam pikiran Sabia saat melihat bagaimana melon import sahabatnya, tengah di hi sap oleh ayahnya yang sudah tua itu.Mendengar Gilbert dan Naura sibuk klarifikasi, kesadaran Sabia pun berhasil dipulihkan."Stop!" teriak Sabia.Naura pun menghampiri Sabia lalu meraih kedua tangan Sabia, dengan tatapan memelas Naura akan meminta maaf secara tulus pada Sabia."Bi, aku minta maaf tidak apa-apa kau akan membenciku tapi tolong maafkan aku!"Sabia mengangkat telunjuk tangannya lalu menunju
Karena hari sudah larut, Naura pun pulang ke rumah Gilbert lagipula orangtuanya pasti mengetahui jika Naura tidak pulang ke rumah dia pasti menginap di rumah Gilbert.Keduanya baru saja tiba di rumah lalu berjalan masuk, Gilbert berpikir malam begini Sabia pasti sudah tidur sehingga dia tidak akan memergokinya tengah malam begini baru sampai di rumah apalagi bersama dengan Naura."Dad!"Naura dan Gilbert pun menengok kearah sumber suara, rupanya Sabia belum tidur dan dia baru saja selesai berenang! Setelah memakai handuk kimono Sabia pun menghampiri Gilbert dan Naura yang sama-sama terlihat tegang."Dady tau saja kalau aku kesepian, apa Dady sengaja baru pulang bekerja dan langsung menjemput Nola di rumahnya untuk menemani ku?""Emm iya mungkin Nola akan sering menginap disini karena Dady sangat menyayangi mu dan tidak ingin kau sampai kesepian!""Asik Nau, harusnya memang kau disini saja kita kan jadi bisa sama-sama terus, ayo ke kamarku!" ditariknya tangan Naura oleh Sabia untuk iku
Untuk beberapa saat keduanya bersandar pada kontainer besar dibelakangnya, sambil memakai kembali apa yang keduanya lepaskan tadi!"Nola, kau tunggu disini Dady harus segera mengecek barang-barang dulu!""Iya Dad, memangnya Dady tidak mau menambah lagi?" Naura malah kembali menggoda Gilbert.Dirabanya dada bidang Gilbert oleh satu tangan Naura, tapi segera Gilbert raih satu tangan Naura yang bisa memancing ronde berikutnya itu terjadi."Jika kau terus seperti ini, maka pekerjaan Dady tidak akan selsai sayang!""Hmm, iya iya aku tidak akan menggangu Dady lagi,"Mencoba mengerti karena Gilbert memang harus menyelesaikan pekerjaannya, Naura pun mendampingi Gilbert menemani apa yang sedang Gilbert kerjakan.Sembari menemani Gilbert mengecek barang, Naura pun menanyakan hal yang ingin dia ketahui pada Gilbert."Dad, jika nanti Dady Nick mengetahui tentang hubungan kita dan dia marah besar apa yang akan Dady lakukan?"Mendengar pertanyaan Naura, Gilbert pun menghembuskan nafas panjangnya se







