Share

12. Malam Panas

Setelah mengendarai mobil Rolls Royce warna hitamnya dengan kalap, Dominic akhirnya tiba di Penthouse mewahnya yang tepat berada di tengah-tengah kota.

Denita yang diajak ke tempat mewah ini tidak memiliki waktu untuk hanya sekedar mengagumi kemegahan tempat ini. Sebab, dia terlalu sibuk mengimbangi ciuman penuh gairah dari sang bos. Jika saja mereka tidak membutuhkan udara untuk bernafas, mereka tidak akan berhenti dari aktivitas ini walau hanya sesaat.

"Hosh!"

"Hosh!"

"Hosh!"

Suara tarikan, dan hembusan nafas yang memburu memenuhi ruang tamu di Penthouse mewah itu, membentuk harmoni dengan detak jarum jam di dinding.

"Kamu yakin?" tanya Dominic pada Denita dari sela-sela nafas yang naik turun tak beraturan. Dia ingin memastikan sekali lagi kesanggupan wanita di hadapannya.

Dari dulu hingga sekarang, Dominic paling anti menjalin hubungan tanpa consent. Dia harus memastikan bahwa wanita yang hendak berhubungan dengannya, melakukannya secara sukarela.

Tanpa banyak kata, Denita mele
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status