Istri Dalam Sangkar Emas

Istri Dalam Sangkar Emas

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Oleh:  Aurel NtsyaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
36Bab
614Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Hidup berkecukupan tapi tidak bahagia, atau hidup serba terbatas tapi penuh dengan kebahagiaan, yang mana yang akan kamu pilih? Mentari tidak pernah mengharapkan kehidupan yang begitu megah, Ia hanya berharap bisa hidup dengan tenang dan menikmati setiap detik waktu yang dihabiskannya. Namun, semua harapan itu sirna. Kesalahan 18 Tahun yang dilakukannya membuat Ia berada dalam kehidupan yang pelik, terkurung dalam sangkar emas tanpa ada celah untuk berlari keluar. Sampai kapan? Bertahan dalam sebuah hubungan tanpa ada cinta di dalamnya! Terkurung dalam sangkar emas tanpa ada kicauan yang merdu?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Prolog

Aku tidak tahu bahwa, keputusan yang aku ambil 18 tahun yang lalu menjadi suatu hal yang aku sesali saat ini.

Mas Fajar, seniorku di Kampus. Saat pertama kali melihatnya, netra coklat itu membuat aku jatuh ke dalamnya. Melupakan segala hal, mengesampingkan segala kemungkinan. Aku menginginkannya, sangat!

Dan waktu memberi aku kesempatan untuk memilikinya, Aku tentu tidak akan melewatkan itu. Tanpa peduli bahwa dia yang mungkin saja tidak menginginkanku, aku menyanggupi permintaan kedua orang tua kami. Menikah diusia muda atas nama perjodohan.

Aku pikir semuanya baik-baik saja, dia akan mencintai aku seiring waktu berjalan. Namun, kenyataan menyadarkan aku. Tidak ada cinta yang aku harapkan, netra coklat yang aku kagumi itu berubah arah menjadi menakutkan untuk aku pandangi.

Bahkan, kehadiran Aluna diantara kami tidak menggoyahkan hatinya.

Lalu siapa sebenarnya yang ada di hatinya? Adakah orang lain yang memilikinya? Mengapa kebersamaan kita, dan segala yang sudah aku korbankan untuknya tidak berarti sedikit pun? Lalu, mengapa Ia mengurungku dalam sangkar emas ini? Tidakkah Ia membiarkanku terbang bebas ke angkasa, aku sudah lelah dengan semuanya.

___***___

Jantungku berdetak tidak beraturan, aku bahkan bisa merasakan keringat dingin yang menguap dalam tubuhku. Tangan besar milik Mas Fajar menggenggam erat tanganku, bolehkah aku berharap? Agar genggaman ini tidak pernah lepas.

"Tersenyumlah, orang-orang melihat kita," Mas Fajar tersenyum ke arahku, genggaman tangannya semakin erat.

Aku tertegun menatap Mas Fajar, kemudian tersenyum sesuai dengan instruksinya. Kehangatan yang aku rasakan, tentu saja semuanya palsu. Mas Fajar tidak akan sudi melakukannya andai kita bukan di kantor, dan di hadapan banyak karyawan dan wartawan.

Perayaan ulang tahun perusahaan, bukanlah berita besar yang akan jadi trending topik. Tapi keharmonisan keluarga kami yang akan menjadi sorotan utama. Mas Fajar sebagai CEO perusahaan besar yang sangat sukses, dengan Istri yang selalu mendukung dan menemaninya. Serta anak perempuan satu-satunya yang selalu menjadi juara sekolah dan membanggakan.

Sebuah gambaran keluarga yang sangat diharapkan banyak orang. Begitupun aku, aku juga mengharapkannya. Bisa memiliki keluarga yang sebenarnya, keluarga yang bisa aku jadikan rumah dan mendengarkan semua keluh kesahku.

"Pulanglah, kau harus menjemput Aluna setelah ini," Mas Fajar meninggalkan aku yang masih berdiri di tempat semula. Sekarang kami sudah ada di dalam ruang kerja Mas Fajar.

"Mas, tadi aku melihat beberapa teman. Apakah aku boleh menyapanya dulu?" Meskipun tidak yakin akan diberi izin, aku tetap mencobanya.

"Lalu siapa yang akan menjemput Aluna?" Mas Fajar menatapku dengan sorot matanya yang tidak bersahabat, tidak ada kehangatan dalam tatapan mata itu.

"Aluna bisa dijemput oleh sopir." Lagipula apa bedanya saat aku yang menjemputnya, aku akan tetap diantar oleh sopir.

Mas Fajar melepas kacamata kerjanya yang baru saja Ia kenakan, Ia juga melonggarkan sedikit dasinya. Menatapku kemudian tersenyum kecil, aku tahu artinya. Aku baru saja membantah perintahnya, dan itu adalah sebuah kesalahan.

"Sudah mulai melawan, hm?" Mas Fajar berjalan mendekatiku, membuat aku mundur beberapa langkah seiring Ia maju.

"Jangan membantah, bukankah ini yang kau inginkan?" Aku bisa merasakan jari-jemari mas Fajar yang berada di atas kulit wajahku.

"Jemput Aluna, kemudian pulang ke rumah," ujar Mas Fajar tegas, kemudian berjalan kembali ke kursi kerjanya.

Namun, entah keberanian dari mana. Aku menyuarakan apa yang ada di dalam pikiranku, yang selama ini aku pendam sendiri. Dan itu membuat langkah kaki Mas Fajar berhenti.

"Tidak bisakah Mas Fajar memberi aku kebebasan?"

"Aku juga ingin menghirup udara bebas di luar sana. Aku ingin melihat bagaimana siang berganti malam, aku ingin melihat manusia beraktivitas, aku..., Aku lelah menjadi peliharaanmu Mas,"

Mas Fajar berbalik, Ia kembali berjalan mendekatiku. "Kau lelah? Ingin dimengerti, hm?" Kembali aku rasakan jari-jemari Mas Fajar yang menari-nari di atas kulit wajahku.

"Jangan lelah Mentari! Ini yang kau inginkan bukan? Bersamaku!"

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
36 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status