Share

Tikus menangkap singa

Ratih mendekatkan gelas berisi ramuan itu ke mulutnya, dia benar-benar tak mungkin lagi menolak permintaan mbok Jum.

Sedangkan mbok Jum mulai tersenyum, hanya dirinyalah yang bisa mengendalikan kebahagiaan di rumah besar ini.

“Ratih?!”

Rasanya begitu lega, mungkin Sang Gusti yang mengirimkan Fitri untuk datang ke kamarnya.

“...aku membawakanmu makan—“ Fitri tak melanjutkan ucapannya. Adanya mbok Jum di kamar Ratih membuatnya kawatir, “Mbok Jum, di sini?” tanyanya terus mendekat ke Ratih, tahu kalau Ratih memegang gelas, segera merebutnya, dan menaruhnya di meja.

Mbok Jum nyengir, “Ndoro Ratih harus makan, kan? Itu sudah jadi kewajibanku untuk memastikan istri aden Prapto yang hamil,” sengaja menekankan kata ‘hamil’ di depan Fitri, “mendekatkan nutrisi yang cukup hingga anak yang dikandungnya tidak sampai keguguran atau bahkan mati dalam kandungan seperti anakmu kemarin.” Itu adalah ucapan yang mbok Jum yakin mampu membuat bukan saja hati, bahkan jantung Fitri juga tertusuk.

Fitri tert
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status