Share

12. Keputusan Kinan

Mondar mandir di depan ruangan bertulisankan Instalasi Gawat Darurat, Langit tak bisa diam. Fajar berusaha menenangkan atasannya itu tetapi nampaknya sia-sia.

Diberitahu Pak Arif ketika rapat sudah berjalan kurang lebih 90 menit, Langit tak meminta izin meninggalkan ruangan. Ia langsung menuju lapangan voli dan kebetulan ada Fajar yang baru saja kembali dari toilet.

Mengusap wajah hingga kepala dengan kedua tangannya, Langit begitu cemas. Kali kedua Kinan membuatnya seperti ini, bayang-bayang kehilangan seorang yang berarti terus berkecamuk dalam pikiran.

"Bos, maaf nih saya sok tahu karena saya juga nikah aja belum cuma kata orang-orang, kita harus manfaatin waktu sama orang yang kita sayang sebelum waktu itu berakhir. Gitu katanya, Bos," ujar Fajar memberitahu tanpa menggurui.

Langit tak mampu berkata-kata, apa yang staff nya bilang benar adanya. Ego tingginya mengalahkan logika hanya karena istrinya takut jatuh cinta padanya. Padahal ia sendiri pun mengingkari dirinya yang seda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status