"Kamu tahu sejak awal aku tidak pernah setuju dengan pernikahan ini."
Ansara Cloudia Natania. Gadis itu masih mengenakan gaun belahan tinggi selepas acara resepsi pernikahannya. Cloud bicara ke Nic—pria yang pagi tadi baru saja resmi menjadikannya istri.Nic bergeming mendengar ucapan Cloud, dia yang berdiri memunggungi wanita itu sibuk melepas kancing kemeja, kemudian menggulung lengannya sampai siku.Cloud mengingat alasan di balik pernikahannya dengan Nic yang terkesan tergesa-gesa. Hanya karena fotonya dan pria itu yang sedang tidur bersama tersebar di dunia maya, dia harus menjalani pernikahan tanpa cinta.Ya, mereka hanya tidur bersama, tanpa melakukan hubungan badan seperti yang dipikirkan orang-orang dan bahkan keluarga mereka sendiri."Semua keturunan Prawira memang sangat sombong."Nic menjawab sambil memutar tumit menoleh ke Cloud. Satu tangan pria itu masuk ke kantong celana, tatapan matanya dingin terkesan mencibir. Nic memandang kertas yang ada di tangan sang istri. Dia menyambarnya dengan kasar, lantas melempar lembaran-lembaran itu ke lantai."Apa kamu pikir aku menikahimu karena cinta? Receh sekali."Nic berjalan mendekat, seperti apa yang sudah dia dengar tentang Cloud, gadis itu memang angkuh dan memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi."Aku menikahimu karena ingin menghancurkan keluarga Prawira," ucap Nic. Rahangnya mengetat, amarah terpancar jelas dari wajahnya yang rupawan."Sudah aku duga, kamu memang pria brengsek!"Setelah mengatakan itu, Cloud terjerembab di atas ranjang. Nic mendorong dengan kasar, lantas mengurung tubuh rampingnya."Lepaskan aku! Aku tidak mau satu kamar dengan psikopat sepertimu!"Meski sedikit takut, tapi Cloud berusaha untuk tidak menunjukkan perasaan itu. Ia memberontak, tapi Nic malah semakin mencengkram erat tangannya."Psikopat yang sebenarnya itu adalah papamu, Skala Prawira. Dia pembunuh."Kening Cloud seketika berkerut halus, dia masih mencoba agar terlepas dari kungkungan Nic, tapi sayang kalah tenaga. Nic terlalu kekar, dada bidang pria itu bahkan tercetak jelas di kemeja putih yang dikenakan."Kamu tahu kenapa aku menikahimu? Aku ingin membalas dendam ke Papa dan keluargamu yang bersikap layaknya malaikat, tapi berhati iblis.""Lepaskan! Aku akan memberitahu orangtuaku kalau kamu bukan pria baik," ancam Cloud. "Aku tidak peduli pendapat orang lain, besok pagi aku akan menggugat cerai."Cloud berusaha menarik tangan, tapi sia-sia. Nic semakin marah dan tak segan menyakitinya."Bodoh! Seharusnya kamu tidak membeberkan rencanamu yang ingin menghancurkan keluargaku, aku tidak akan pernah membiarkan itu terjadi.""Kamu yang bodoh - Menyiksa mental target adalah cara ampuh membunuh tanpa menyentuh, aku akan menjadikanmu sandera, bayangkan hancurnya hati orangtuamu saat tahu putri kesayangannya tidak bahagia. Aku akan melakukan hal gila lebih dari apa yang bisa kamu bayangkan."Nic menelanjangi bagian bawah tubuh Cloud dengan tatapannya. Kaki jenjang wanita itu terekspos karena belahan tinggi gaunnya. Untuk pertama kali sebagai seorang ahli di bidang fashion, Cloud menyesali pilihan bajunya."Jangan macam-macam! Aku bisa me --"Netra Cloud membulat sempurna, dia tak bisa melanjutkan kata. Mulutnya terbungkam, karena Nic lebih dulu menautkan bibir mereka. Cloud jelas tak tinggal diam, dia memberontak, tapi Nic malah semakin menggila."Apa kamu ingin memaksaku?""Jangan bodoh! Kita suami istri dan ini malam pertama kita." Nic memulas seringai. Ia merobek belahan gaun Cloud hingga terkoyak.Merasa terancam, Cloud menggeleng meminta untuk dilepaskan. Apalagi tangan pria itu kembali merobek pakaiannya yang menutupi bagian lain."Pria gi – “Suara Cloud tercekat, karena dengan kasar Nic menyatukan tubuh mereka."Kamu tahu? Aku akan membuatmu melahirkan anakku, kelak anak itu akan aku gunakan untuk menghancurkan keluargamu," ucap Nic tanpa peduli rasa sakit yang dialami sang istri."Aku tidak akan sudi mengandung anakmu," ucap Cloud dengan tatapan penuh kebencian. Sudut matanya basah, dia kembali diam karena Nic membungkam dengan cara mencium bibirnya lagi.Setelah puas melampiaskan nafsu, Nic memakai kembali bajunya. Dia mengambil kertas perjanjian yang tercecer di lantai, tanpa peduli dengan kondisi Cloud. Wanita itu meringkuk di bawah selimut, menahan air mata sekuat tenaga agar tak terlihat lemah di depannya.Nic menarik satu sudut bibir saat tahu Cloud sudah menyiapkan semuanya. Perjanjian itu dibuat rangkap dua dengan meterai yang menempel di masing-masing bagian tanda tangan mereka."Bercerai setelah satu tahun."Nic membaca salah satu poin perjanjian itu dengan suara lantang, tanpa ragu dia menuju meja kopi untuk mengambil pulpen yang ada di atas sana, pria itu mencoret kata satu, lalu membubuhkan tanda tangan di bagian namanya."Bayangkan bagaimana kecewanya orangtuamu jika tahu putri kesayangan mereka membuat perjanjian konyol seperti ini," cibir Nic. "Menandatangani buku nikah di pagi hari dan perjanjian perceraian di malam hari."Cloud hanya bisa meremas sprei ranjang mendengar ucapan Nic, sekujur tubuhnya terasa sakit, dia tak menyangka kesuciannya akan direnggut oleh pria bermuka dua seperti Nic."Jika kamu tidak ingin keluargamu yang lain menjadi sasaran balas dendamku, maka diam saja dan terima nasibmu menjadi alat untukku. Aku akan membuatmu membayar kejahatan papamu. Berkorbanlah demi pria yang memperlakukanmu bak tuan putri itu. Bukankah kamu anak baik dan berbakti?”Nic tahu Cloud masih mendengarkan ucapannya. Ia merasa senang bisa mengikis keangkuhan wanita itu. Tak berhenti di sana, Nic memindai poin lain dari perjanjian yang sudah Cloud buat, hingga menyeringai jahat sebelum membacanya dengan suara lantang."Tidak ada kontak fisik dan hubungan badan layaknya suami istri. Cih… sayang sekali kita sudah melakukannya sebelum aku menandatangani ini," ucap Nic dengan nada penyesalan yang dibuat-buat."Tapi tetap saja, bagian ini tidak akan pernah aku setujui. Aku tidak mungkin menolak seks halal dan gratis.""Papamu meninggal karena kecelakaan, bagaimana bisa kamu terus memfitnah papaku?"Nic mendorong tubuh Cloud sampai tersudut ke tembok kamar. Matanya menatap penuh kebencian ke Cloud yang berani melawan. Bukan tanpa alasan Nic marah, istrinya itu lagi-lagi ketahuan menemui pengacara untuk menanyakan prosedur pengajuan gugatan cerai."Aku sudah bilang punya bukti kuat!""Lalu tuntut saja papaku, biarkan dia masuk penjara jika memang terbukti bersalah sudah membunuh!" balas Cloud dengan mata merambang."Aku bisa saja melakukan itu, tapi bukan itu yang aku mau. Uang bisa dengan mudah membuat Papamu bebas dari segala tuntutan, yang aku inginkan adalah membuat keluargamu hancur dan menderita secara perlahan," jawab Nic dengan tatapan dingin.Mata pria itu memindai wajah Cloud. Tak bisa Nic pungkiri, paras istrinya itu begitu elok dan rupawan. Namun, Cloud bukan tipenya, wanita mandiri dan pembantah adalah tipe wanita yang paling dia benci."Papa dan mamamu sangat sayang padaku, menantu yang
Nic berubah menjadi sosok yang sedikit lebih perhatian, setelah dokter memastikan Cloud benar-benar sedang mengandung, tapi bukannya merasa bahagia, ini malah membuat Cloud merasa semakin tidak nyaman. Wanita itu tahu kalau Nic hanya takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ke bayi di dalam kandungannya dan bukan dirinya.“Nyonya sedang hamil, jadi pastikan setiap pagi, siang, dan malam dia meminum vitaminnya.”Nic memberikan obat dari dokter kandungan ke Mbok Cicih yang membukakan pintu. Pembantu paruh baya yang sudah lama mengabdi di keluarganya itu pun mengangguk paham, lantas memandang Cloud yang terlihat lemas dan langsung naik ke lantai atas.Di rumah mewah itu Nic menyiapkan kamar lain untuk Cloud. Selama tiga bulan ini keduanya tidur terpisah. Nic juga memiliki kamar pribadi sendiri. Kamar utama hanya mereka gunakan untuk berjaga-jaga jika ada keluarga yang menginap di sana. Dan sial bagi Cloud karena Nic tidak mengizinkannya mengunci pintu kamar. Pernah sekali dia melakuka
Lima tahun kemudian suara musik riang gembira terdengar memenuhi aula sebuah sekolah internasional. Cloud sesekali melempar senyuman ke orangtua murid yang juga hadir untuk menyaksikan pentas seni anak mereka.[Kala, sebentar lagi tampil. Jangan kecewakan dia seperti yang kamu lakukan kemarin]Cloud duduk sambil menggenggam ponsel di tangan, dia baru saja mengirim pesan ke Nic, mengingatkan pria itu yang sudah berjanji untuk datang ke acara sekolah putra mereka.Cloud bertepuk tangan saat kelas putranya disebut oleh MC. Lagi dan lagi, sepertinya Cloud harus berbohong ke Kala, jika sampai Nic tidak datang ke acara sekolahnya."Kala! Hai!"Cloud tersenyum sambil melambaikan tangan ke arah sang putra. Dia pikir bisa dengan mudah lepas dari Nic setelah Kala lahir. Namun, setiap kali Cloud ingin mengajukan perceraian, hal-hal tak terduga selalu terjadi dan selalu berakhir membuatnya mengurungkan niat.Kala terlihat paling tampan di antara teman-temannya. Bocah berumur empat tahun itu memil
Nic melajukan mobil dengan kecepatan tinggi, pria itu bahkan tak peduli menerobos lampu merah untuk segera membawa Kala yang sudah tak sadarkan diri ke rumah sakit. Sementara di sampingnya, Cloud terus memeluk bocah malang itu, pipinya sudah basah akan air mata melihat Kala terkulai tak berdaya.“Mama mohon, Kala! Maafkan Mama!”Cloud benar-benar kacau, di dalam pikirannya dia takut hal yang buruk terjadi ke sang putra. Meski Kala terlahir bukan dari rasa cinta yang dia miliki ke sang suami, tetap saja dia adalah seorang ibu yang mengandung dan melahirkan anak itu.Beberapa menit kemudian mobil Nic berhenti tepat di depan IGD rumah sakit, pria itu mamarkirkan mobil serampangan, melepas sabuk pengaman dengan kasar lantas membuka pintu penumpang dan meraih Kala dari gendongan sang istri.Cloud sendiri bergegas mengejar masuk. Baru kali ini semenjak lima tahun yang lalu mereka terlihat kompak menjadi pasangan suami istri.“Dia baru saja makan pasta kacang merah, tiba-tiba sesak napas lal
“Aku pikir kamu akan mengurus adminstrasi,” jawab Cloud. Ia berdiri melihat Nic berada tak jauh darinya.“Rio datang, dia yang mengurus.”Nic memandang wajah Kala yang pucat. Sebagai ayah dari anak itu, dia juga merasa sangat bersalah dengan apa terjadi. Nic sendiri memiliki rasa ingin berhenti bersikap seperti ini, tapi jauh di lubuk hatinya rasa dendam ke Skala Prawira tak bisa hilang begitu saja. Nic bahkan semakin yakin mertuanya itu adalah pembunuh sang papa semenjak mengucapkan sumpahnya ke sang istri lima tahun yang lalu dan selalu menjadi nyata.“Aku bersumpah akan ada hal buruk setiap kali kamu menggugat cerai.”Cloud duduk kembali, sedangkan Nic larut dalam pikirannya. Baik dia dan Nic sama-sama merasa bersalah ke Kala. Cloud ingat di tahun pertama pernikahannya, saat tengah hamil Kala, dia meminta bertemu Nic untuk membahas perceraian. Namun, tiba-tiba saja dia terkapar tak sadarkan diri, karena pasta yang sama seperti yang dimakan Kala.Waktu itu, Cloud beranggapan Nic sen
“Kamu! Kenapa tidak memberitahu papa dan mama kalau Kala masuk rumah sakit?”Paginya Bianca dan Skala datang menjenguk Kala. Meski tidak diberitahu kabar masuknya sang cucu ke rumah sakit, tapi banyak rekan dan saudara mereka yang bertanya tentang kabar itu, hingga akhirnya Bianca menghubungi Cloud untuk menanyakan.“Dia sudah ba-"Belum juga selesai menjawab, Bianca sudah memeluk Kala. Wanita itu sangat memanjakan satu-satunya cucu laki-laki di keluarga. Cloud memang memiliki seorang kakak laki-laki yang juga sudah menikah, tapi dari pernikahan itu Rain — kakaknya dikaruniai dua anak perempuan.“Mabibi, lihat aku disuntik!” Kala langsung mengadu ke Bianca, dia memberi neneknya panggilan kesayangan, sedangkan untuk kakeknya Kala hanya menyebut opa.“Aduh! Cucu kesayangan Mabibi sakit ya!” Bianca mengusap punggung Kala secara konstan, sampai sang cucu mengurai pelukan mendapati Skala mengeluarkan mainan.Cloud hanya bisa menatap dengan senyuman yang tak pernah bisa lepas, ada beban ya
‘Kala, coba tanya papa apa boleh?’ “Hah … apa dia sedang bermain-main denganku?” Nic bergumam sendiri di dalam mobil setelah memastikan kondisi putranya di rumah sakit. Pertanyaan Kala soal bagaimana jika memiliki dua orang papa ternyata mengganggu pikiran Nic. Pria berwajah dingin dengan tatapan yang selalu bisa membuat orang lain takut itu menjawab dengan tegas, bahwa tidak boleh seorang anak memiliki dua orang papa di satu waktu. “Dia pasti sengaja.” Nic berpikiran buruk lagi ke Cloud. Karena menjawab pertanyaan itu, dia juga harus memberi pengertian ke Kala kalau pasangan suami istri harus bercerai dulu sebelum menjalin hubungan dengan yang lain. “Arkan, Ha? Tidak akan aku biarkan kamu dekat-dekat dengannya, jangan sampai dia menjadi tempatmu meminta bantuan!” Nic memulas seringai jahat di wajah. Namun, tak lama wajah bengis itu berubah saat ponsel miliknya berbunyi. Melihat nama sang istri terpampang di sana, Nic yakin pasti bukan Cloud yang ingin menghubunginya melainkan Ka
“Apa selingkuhanmu sedang tidak bisa melayani?” Sinis Cloud. Ucapannya itu bagai tamparan sampai Nic menurunkan tangan yang masih membelai pipi. Namun, bukan Niklas Danuarta namanya jika tidak bisa membalas ucapan orang yang mengusiknya. Pria itu meraih pinggang dan menarik tubuh Cloud hingga menubruk dadanya yang bidang. “Apa kamu mulai cemburu? Katakan saja kalau kamu mencintaiku!” “Jangan mimpi!” Cloud mengelak, tatapan matanya dan Nic saling mengunci. Ia sadar mata adalah cerminan hati, dirinya tidak bisa berlama-lama ditatap seperti ini oleh pria yang sangat membencinya. Cloud sadar hanya akan berakhir menjadi bulan-bulanan jika sampai Nic tahu perasaannya. “Mari bercerai, aku akan memberikanmu saham atau apapun yang kamu minta, tapi akhiri semua ini denganku,” ucap Cloud yang masih beradu pandang dengan Nic. “Apa kamu bisa membunuh papamu?” Nic melepaskan Cloud dari pelukan dengan kasar. Ia menarik salah satu sudut bibir dan mengulangi pertanyaannya barusan. “Yang aku in