Share

43. Lily

Wanita itu pergi dengan gaya anggun dan menawan bak seorang model terkenal. Ia bahkan tak memedulikan Erick yang memanggil namanya. Pria itu terpaksa mendekati kereta bayi karena tak tega mendengar tangisan Lily. Ia menggendongnya tapi bayi itu terlihat seperti ketakutan melihat wajah Erick. Kembali bayi itu menangis keras.

"Kae, tolong aku Kae." Saat menoleh, Kae malah kembali ke kamar dan membanting pintu. Tinggal Erick sendirian harus mengurus bayi itu. "Oh, Kae ... aku harus bagaimana ini?" Ia menatap bayi itu kebingungan. "Oh, Sayang, jangan menangis ya."

Pria bule itu mencoba mendiamkan bayi itu dengan menggoyang-goyangkan tubuhnya, tapi tangisnya tak kunjung berhenti. Erick semakin stres. Ia mencari mainan dari dalam kereta bayi tapi tak kunjung ditemukan.

Tepat saat itu Bik Inah datang. Pembantu itu memang telah memperhatikan apa yang terjadi dari kejauhan. "Sini, Tuan, Saya coba gendong." Ia mencoba mendiamkan bayi itu tapi sia-sia. Sang bayi masih saja terus menangis. "Cob
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status