Share

KAKEK MURKA

Intan menjambak dan menampar Irma begitu kencang, hingga menyebabkan kemerahan pada pipi Irma. Irma meringis sambil mengusap pipinya.

"Kalian keterlaluan!" bentak Irma.

"Lu yang keterlaluan, ngapain lu jambak-jambak Melly begitu. Gue sebagai saudaranya nggak terima ya lu kaya gitu sama Melly!" jawab Intan tegas.

"Udah nggak usah berantem. Mending kita cari yang lain, mungkin mereka masih di sekitar sini," ucapku.

"Cari aja sana berdua!" Irma pergi setelah mengatakan itu pada kami.

"S1nting!" teriak Intan pada Irma yang mulai menjauh.

"Lu nggak papa, Mel?"

"Nggak papa, kok, ayo cari yang lain!"

Kami pun pelan-pelan berjalan mencari yang lainnya. Ku telusuri ke arah sungai kecil ini, namun tidak ada siapa-siapa di sini. Angin malam membuat aku kedinginan berada di luar. Bekas tamparan Irma masih terasa panas di pipiku. Kenapa dia sampai seperti itu.

"Mel ... udah malam banget nih, pulang aja yuk! Serem tau malem-malem cuma berdua doang kaya gini. Bukan cuma takut setan, tapi gue juga t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status