JODOH DEPAN RUMAH

JODOH DEPAN RUMAH

Oleh:  Rara Qumaira  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Peringkat
51Bab
3.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Bagaimana rasanya dijodohkan dengan tetangga depan rumah? Itulah yang Naura rasakan. Novel ini bercerita tentang perjuangan pernikahan Naura dan Bagas yang tidak didasari rasa cinta. Bagas yang saat itu akan menikah dengan Kirana, gadis yang dicintainya, terpaksa menikahi Naura karena Kirana tiba-tiba menghilang. Saat cinta sudah tumbuh di antara mereka, Kirana kembali. Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Lihat lebih banyak
JODOH DEPAN RUMAH Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Icce
semangat up lagi kk author
2022-03-20 17:49:46
1
51 Bab
Dijodohkan
Bab 1Dijodohkan? "Naura, tolong antar kue brownies ini ke rumah tante Salma!"   "Malas, ah, Ma! Suruh bik Siti saja!"   "Gak boleh gitu dong, Sayang! Kan tante Salma dan om Adrian itu sahabat Mama Papa. Mereka juga sayang banget sama kamu!"   "Iya, Ma! Tapi malas saja harus ketemu sama si rese itu."   "Udah, udah! Ayo, cepat antar kesana! Jangan banyak alasan! Lagian, Bagas sedang gak di rumah. Dia belum pulang kerja jam segini."   "Iya, Mamaku yang cantik dan bawel."   Akhirnya, Naura berangkat juga ke rumah tante Salma. Rumah tante Salma berada tepat di depan rumah keluarga Naura.   Orangtua mereka bersahabat. Om Adrian adalah te
Baca selengkapnya
Hari Pernikahan
Bab 2Hari Pernikahan   "Apa? Gak. Naura gak mau, Ma. Masak, Naura disuruh nikah sama si tukang rese itu sih. Gak. Gak mau."   "Naura sayang. Tolonglah! Apa kamu tidak kasihan melihat Tante Salma sedih? Kalau acara pernikahan ini sampai gagal, mereka pasti malu."   "Naura sayang. Mau ya, nikah sama Bagas? Tolong Tante!" ucap Tante Salma sambil terisak.    Duh, aku ikut sedih jadinya. Sebenarnya tidak tega melihat Tante Salma seperti itu, tapi masak harus dengan menikah sama Bagas sih.   "Naura, bagaimana? Mau ya nikah sama Bagas?" ucap tante Salma sambil terus terisak.    "Tante, sudah jangan nangis lagi. Iya,Naura mau kok nikah sama Bagas."   
Baca selengkapnya
Apartemen
Bab 3Aparteme  "Lalu apa rencana kalian setelah ini?" tanya papa Nau   "Biar kami jalani saja dulu, Pa. Kami perlu waktu untuk adaptasi. Bagas juga berencana untuk membawa Naura untuk tinggal di apartemen. Kami ingin belajar mandiri. Lagian, jarak apartemen dengan kantor dan kampus Naura kan tidak terlalu ja   "Kamu yakin mau tinggal di apartemen? Apa tidak sebaiknya tinggal sama Mama Papa dulu? Naura itu masih manja banget lho," ujar Mama Na   "Udah, Ma. Biarin saja mereka tinggal di apartemen. Benar kata Bagas. Biar mereka belajar mandiri. Papa mendukung keputusan kamu, Gas. Cuma pesan Papa, tolong, jaga putri Papa baik-baik! Bimbing dia agar bisa menjadi istri yang ba   "Tentu,Pa," jawab Bagas sembari tersen   
Baca selengkapnya
Cemburu
Bab 4Cemburu Tiba-tiba, ada yang menyapa Naura. "Naura!"    "Uhuk …." Naura tersedak. Suaranya terdengar familiar.   "Ini, minumlah!" Mereka berdua menyodorkan minuman.   "Terimakasih, Kak!" Naura menerima minuman dari Bagas.    "Siapa dia?" tanya Bagas menunjuk pria yang ikut duduk di meja mereka.   "Kenalkan, gue Nico. Teman dekat Naura," ujar Nico sambil mengulurkan tangannya.    "Teman dekat?" tanya Bagas sambil mengernyitkan dahi.   "Bukan, Kak! Itu …."   "Ayo kita pulang!" ujar Bagas sembari menarik tangan Naura. &nbs
Baca selengkapnya
Saling Membuka Hati
Bab 5Saling Membuka Hati Tanpa terasa, pernikahan mereka sudah berjalan 3 bulan. Selama ini, mereka rutin setiap Minggu mengunjungi orang tua mereka. Mereka tidak pernah mengizinkan orang tua mereka mengunjungi apartemen. Takut ketahuan tidur terpisah. He……   Ting... tong….Bel rumah berbunyi.   Begitu pintu terbuka," Kejutan…."   Naura hanya bisa melongo melihat siapa yang datang."Mama? Bunda?"   "Kenapa wajah kamu seperti itu? Sepertinya tidak senang melihat kami datang," tanya bunda Bagas.     "Bukan begitu, Bun. Naura hanya kaget saja. Ayo masuk, Bun, Ma!" ujar Naura.   "Bagas belum pulang?" &
Baca selengkapnya
Tidur Sekamar
Bab 6Tidur Sekamar  "Bagaimana hubunganmu dengan Nico?" lanjut Bagas.   "Hubungan apaan? Gue sama Nico gak ada hubungan apa-apa."   "Beneran? Sepertinya, dia suka sama lo."   "Iya sih, memang benar dia suka sama gue, malah dia pernah nembak gue. Hanya saja, gue nganggap dia teman doang."   "Kenapa?"   "Ya … gak papa. Kan, emang perasaan gak bisa dipaksain."    "Dia ganteng, lho! Pasti banyak yang suka. Meskipun, masih gantengan gue jauh sih!"   Naura tertawa terpingkal mendengar kepedean Bagas. "Ha … ha … ha…. Ih … Kak Bagas! Orang lagi serius juga, bisa aja bercanda
Baca selengkapnya
Naura Cemburu
Bab 7Naura Cemburu  " Kak Bagas …!" panggil wanita itu seraya mencium pipi kanan dan kiri Bagas.  Bagas yang tak siap, tak sempat menghindar.   "Kamu …." ucapan Bagas terputus saking terkejutnya.   "Iya … ini aku. Kakak apa kabar?" ujar wanita itu.   "Aku … baik. Sama siapa?" tanya Bagas.   "Sendiri aja. Kak Ronald masih di Aussie, ngurusin bisnisnya. Kakak sama siapa?"  Bagas ingin menjawab, tapi didahului oleh Naura.  "Sayang … dia siapa?" tanya Naura sambil bergelayut manja di lengan Bagas.  "Ow … iya, Sayang! Kenalin! Ini Alice, adiknya Ronald, sahabat aku pas kuliah."  Naura
Baca selengkapnya
BAGAS SAKIT
Bab 8Bagas Sakit  "Kalo cewek gak mau, ya jangan dipaksa!" sela Bagas yang tiba-tiba sudah muncul.  "Emangnya lo siapa? Gak usah ikut campur!" ujar Nico ngegas.   "Lo belum tahu siapa gue? Dengarkan baik-baik. Gue suaminya Naura. Jadi, jangan pernah lo coba ganggu dia lagi! Ngerti lo!" ujar Bagas.  "Apa benar yang dia katakan, Ra?" tanya Nico kepada Naura.   "Udah dibilangin, masih saja ngeyel!" ejek Bagas.  "Gue tanya sama Naura, bukan sama lo!" ujar Nico sambil menunjuk muka Bagas.   "Apa lo pake nunjuk-nunjuk?" Bagas tersulut emosinya.  "Kur*ng aj*r!" teriak Nico.Bugh …. Nico menghantam wajah Bagas.   Bagas yang tak siap, tak sempat meng
Baca selengkapnya
BULAN MADU
Bab 9Bulan Madu Pukul 08.00 WIB Naura terbangun. Dia berjalan perlahan ke kamar mandi. Rasanya nyeri sekali. Tapi dia bahagia. Hari ini, dia sudah menjadi istri Bagas seutuhnya.   Dia sadar, selama ini dia sudah mulai jatuh cinta pada sang suami. Cinta yang dia pendam sendiri, karena menunggu sang pujaan hati benar-benar siap membuka hati. Wajahnya merona saat ingat kejadian tadi.   "Masih sakit?" tanya Bagas lembut saat mendapati Naura keluar perlahan dari kamar mandi.  "Gak kok! Udah mendingan."  Bagas menghampiri Naura, lalu membopongnya menuju tempat tidur.   "Istirahatlah! Kamu pasti capek!"  "Aku mau masak, Kak! Ini sudah siang!"  "Gak usah masak! Kita order saja! Satu lagi! Jangan panggil aku kak la
Baca selengkapnya
TAMU TAK DIUNDANG
Bab 10Tamu Tak Diundang Mereka tiba di Jakarta pukul 19.00 WIB. Mereka sepakat untuk pulang ke apartemen dahulu untuk berisitirahat. Besok mereka baru akan ke rumah orang tua mereka untuk mengantar oleh-oleh.  Pagi ini, saat bangun tidur, Naura merasa mual hebat. Dia langsung berlari menuju kamar mandi.   Bagas yang terkejut, langsung menyusulnya. Dia memijit lembut tengkuk Naura.  "Bagaimana, Sayang? Sudah enakan?" tanya Bagas.   Naura hanya melambaikan tangannya dengan lemas. Setelah selesai, Bagas segera membopong tubuh istrinya ke tempat tidur. Setelah menidurkan istrinya, dia bergegas menuju dapur untuk membuat teh hangat.   "Diminum dulu, tehnya! Biar enakan! Habis ini kita ke dokter, ya! Wajah kamu pucat banget, gitu!" ucap Bagas.   
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status