Share

MELAWAN FARHAN

Setelah berkeliling mencari Bang Amar, tetapi aku belum menemukannya aku memutuskan kembali ke resepsionis untuk menebus obat Bang Amar lebih dulu. Setelah selesai menyelesaikan semua admistrassi aku putuskan untuk ke parkiran karena tadi sempat kulihat mobil Bang Amar masih terparkir,

Sampai di samping mobil Bang Amar aku melihat ia tengah duduk sambil menangkupkan tangannya di wajah, apa yang tengah suamiku lakukan?

“Bang?”

Bang Amar melihat ke arahku, wajahnya tegang seperti melihat hantu.

“Ngapain Abang disini?”

Bang Amar menghampiriku dan memelukku. Nafasnya terengah-engah seperti habis maraton. Sebenarnya apa yang tengah terjadi denganya?

“Ada apa Bang?”

Aku semakin penasaran melihatnya diam membisu.

“Ada Farhan,”

ucapnya parau.

“Abang takut.”

Astagfirullah, sebenarnya apa yang lelaki itu inginkan? Tidak bisakah dia melupakan begitu saja suamiku?

“Sudah ayo kita pulang dulu, Abang masih bisa menyetir?”

Bang Amar mengangguk.

….

Kami sampai di rumah, kubuatkan teh hangat untuk Ban
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status