Share

Bab 12 Pembalasan Dendam

Author: Juni
Setibanya di rumah, Naomi merasa ada yang tidak beres saat Bibi Arum datang membukakan pintu.

Bibi Arum terlihat gugup. "Nona, Nyonya Besar ada di sini."

Naomi mengangkat alis, Indira pasti datang untuk memarahinya. Apalagi mengingat sikap Naomi yang berubah 180 derajat, Indira tidak mungkin diam saja diperlakukan seperti itu.

Naomi merapikan rambutnya yang agak berantakan, lalu beranjak ke ruang tamu untuk menemui Indira. Naomi melihat Indira yang sedang duduk di sofa bagaikan seorang ratu.

Pada kehidupan sebelumnya, setiap Indira datang ke rumah, Naomi bergegas menyiapkan camilan dan minuman untuknya.

Naomi bersikap seperti seorang pelayan yang melayani majikan. Dia melakukan semua itu demi mendapatkan pengakuan Keluarga Harison. Namun Naomi tidak sadar, semakin dia merendahkan diri, anggota Keluarga Harison justru makin menindasnya.

Naomi masuk dan melemparkan tasnya ke atas sofa.

"Bibi Arum," panggil Indira.

"Iya, Nyonya?" Bibi Arum bergegas menghampiri Indira.

Indira menatap Naomi dengan tatapan jijik, dia sama sekali tidak sungkan untuk menunjukkan rasa tidak sukanya.

"Segera disinfeksi rumah ini, jangan sampai semua orang di rumah ini tertular sial. Entah karma apa yang menimpa Keluarga Harison, ini adalah pertama kalinya ada anggota keluarga yang menginjakkan kaki ke kantor polisi." Indira melirik sinis ke arah Naomi.

Naomi memejamkan mata saat mendengar ucapan Indira.

Bibi Arum menatap Naomi dengan perasaan berkecamuk. Kemudian Naomi membuka matanya yang berkaca-kaca, lalu melepaskan jaket yang dikenakan dan melemparnya ke lantai.

Sikap Naomi membuat Indira memelotot. Tadinya Indira masih tidak memercayai sikap Naomi saat mendengarnya melalui telepon. Namun setelah melihatnya secara langsung, Indira merasa Naomi benar-benar sudah gila.

"Apa-apaan kamu?" bentak Indira.

"Kamu benar, beberapa orang memang bisa menularkan kesialan," jawab Naomi yang meniru cara bicara Indira.

Indira mengatakan Naomi membawa sial, sedangkan Naomi tinggal di sini tanpa ditemani keluarga kandung. Jelas saja, maksud Naomi Keluarga Harison yang membuatnya sial.

Dulu Naomi tidak pernah membantah, apalagi bersikap kurang ajar. Dia selalu mematuhi semua ajaran Indira. Naomi yang dulu sangat patuh, tetapi dia yang sekarang adalah pembangkang yang menyebalkan.

Indira pun murka, raut wajahnya terlihat masam. "Kamu merasa hebat? Aku ingatkan, tidak sembarang orang berhak menjadi menantu Keluarga Harison. Aku bisa menyuruh Clay untuk menceraikanmu sekarang juga!"

Clay pulang di saat Indira mengancam Naomi. Sorotan mata Clay terlihat dingin saat mendengar kata-kata Indira.

Bibi Arum yang melihat kepulangan Clay langsung menyapanya, "Tuan Muda."

Bibi Arum sengaja meninggikan suara untuk memberi tahu Indira dan Naomi.

Sesaat melihat kepulangan Clay, sikap Indira langsung berubah menjadi lembut.

"Clay, urus istrimu baik-baik." Meskipun bersikap lembut, nada bicara Indira terdengar menghina Naomi.

Setelah Clay dan Naomi menikah, awalnya mereka tinggal di wastu Keluarga Harison. Namun karena Indira memperlakukan Naomi dengan buruk, Clay kasihan kepada istrinya dan memutuskan untuk pindah rumah.

Indira marah dan tidak setuju, tetapi keputusan Clay sudah bulat. Karena tidak ingin merusak hubungan ibu dan anak, akhirnya Indira terpaksa mengalah.

Setiap pulang ke wastu Keluarga Harison untuk menghadiri perayaan tertentu, Indira tidak pernah absen untuk menindas Naomi. Untungnya Naomi sudah tidak tinggal di sana, jadi dia masih bisa menoleransinya.

Hanya saja, Naomi yang sekarang sudah muak menerima semua hinaan Keluarga Harison. Naomi menjawab Indira tanpa sungkan, "Bu Indira, kamu salah! Aku sudah bukan menantumu, juga bukan istri dari anakmu."

"Naomi!" Clay menatapnya dengan dingin.

Apakah Naomi tidak ada urusan lain? Di kepalanya cuma ada perceraian dan perceraian.

Indira menatap Naomi dengan tidak percaya. Saat menelepon Naomi, Indira mengira kalau dirinya salah dengar ....

"Kamu ... minta cerai?" Indira memastikan.

Apa hak Naomi meminta cerai? Sejak kemarin, Indira sudah tidak tahan untuk memarahi Naomi, tetapi Naomi malah menutup teleponnya.

Saking marahnya, tubuh Indira sampai bergetar. Rasanya dia ingin merobek wajah Naomi.

Sebelum Indira naik pitam, Clay langsung menarik tangan Naomi dan mengajaknya pergi. "Naik."

"Kamu masih membela dia?" Indira berteriak.

Sejak dulu, Clay selalu melindungi Naomi. Namun apakah Naomi adalah wanita yang pantas dilindungi? Lihat sikap dan cara berbicaranya!

"Bi, minta sopir untuk mengantar ibuku pulang," Clay berbicara kepada Bibi Arum sambil menarik Naomi ke atas.

Sikap Clay membuat amarah Indira makin menjadi-jadi. "Berhenti!"

Clay tidak menghiraukan Indira, dia tetap membawa Naomi ke atas.

"Argh!" Indira mengentakkan kaki dengan kesal. "Apa bagusnya wanita itu? Dia tidak bisa memberikanmu keturunan! Clay, sadarlah! Dia tidak pantas ...."
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 185 Tidak Bisa Melewati Malam Ini

    Di Harison Group, Naomi melihat Eden, Nilam, dan karyawan lainnya keluar masuk ruangan. Karyawan dari beberapa departemen pun menghadiri rapat mendadak. Clay juga tampak tegang. Namun, Naomi tidak merasa kasihan kepada Clay.Seperti yang dikatakan Clay, malam ini mereka semua tidak perlu tidur lagi. Proyek di luar negeri bermasalah, hal ini sangat merepotkan. Semua karyawan dari setiap departemen kembali ke kantor untuk lembur dan membereskan masalah ini. Setelah rapat 3 kali, Clay baru beristirahat. Dia duduk di depan Naomi yang hampir tertidur.Naomi merasakan tatapan Clay, dia langsung tersadar dan berkomentar sembari memelototi Clay, "Aku berharap perusahaanmu nggak bisa melewati malam ini.""Sebaiknya kamu berdoa malam ini semua masalah bisa diselesaikan. Kalau tidak, kamu juga tidak usah tidur," ancam Clay. Ini artinya, jika Clay tidak bisa tidur, Naomi harus menemaninya.Ini adalah pembalasan dari Clay. Gibson mencari masalah dengan Clay, jadi Clay juga menyeret Naomi. Harus dia

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 184 Pukulan Telak

    Suasana di ruangan kantor sangat tegang. Eden mengangguk dan berucap, "Oke. Aku akan menyelidikinya."Kemudian, Eden keluar. Sementara itu, tatapan Clay menjadi dingin. Dia tidak berhenti merenung. Saat Eden memegang gagang pintu, Clay berseru, "Tunggu dulu!"Eden berujar, "Ada apa, Pak?"Clay memerintah, "Selidiki juga apakah Mauren punya musuh lain atau tidak.""Siap!" sahut Eden.Clay merasa masalah ini berhubungan dengan Naomi. Namun, belakangan ini banyak hal yang terjadi sehingga keyakinan Clay mulai goyah. Itulah sebabnya, kali ini Clay tidak berani bertindak gegabah saat menghadapi Naomi. Apalagi, Naomi tidak pernah mengakui bahwa dia terlibat dalam masalah Mauren.....Sementara itu, Naomi sangat sibuk. Acara peluncuran produk baru sudah berakhir dan sangat berhasil. Studio Ode juga sibuk. Ditambah lagi, proyek Bradlie sudah dimulai. Naomi harus mengurus detail-detail pada denah. Itulah sebabnya, Naomi berniat untuk tinggal di kantor. Saat Clay menelepon, Naomi merasa gusar.N

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 183 Dokter yang Disuap

    Ketika keluar dari perusahaan, Odele melihat Corin yang berjalan ke arahnya. Jika dibandingkan dengan Corin, penampilan Odele jelas lebih anggun. Odele pun kira-kira tahu apa yang terjadi saat melihat Corin."Kak Odele datang untuk mencari kakakku? Dia seharusnya sangat sibuk, 'kan? Apa kamu sempat bertemu dengannya?" Corin tampak sangat angkuh."Kamu yang melakukannya?" tanya Odele dengan ekspresi masam."Maksudnya? Aku nggak mengerti," sahut Corin."Huh, silakan berbangga sekarang. Menurut tebakanku, dia akan menikahi Naomi kembali sebentar lagi. Ketika saat itu tiba, kamu nggak akan bisa melakukan apa pun lagi!" jelas Odele.Ekspresi Corin sontak membeku. Odele tahu seperti apa kepribadian Corin, hanya Keluarga Harison yang masih dibutakan oleh wanita ini.Setelah Odele pergi, Corin menoleh dan menatap sosok belakang Odele sambil meludah. Kemudian, dia berjalan ke lift khusus presdir dengan angkuh.....Begitu Clay kembali ke ruang kantornya, Corin pun tiba. Corin tersenyum berseri-

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 182 Bersikeras Menolaknya

    "Kamu nggak mungkin mampu membuat Keluarga Harison bangkrut!" ujar Clay dengan sinis. Dia langsung melepaskan Naomi.Clay duduk di sofa, lalu menyalakan rokok dan melanjutkan, "Sebentar lagi Corin ulang tahun. Dia sudah mengincar perhiasan Posh Jewelry selama bertahun-tahun. Kamu siapkan 1 satu set untuknya."Corin belum pernah mendapatkan perhiasan Posh Jewelry padahal sudah mengincarnya selama beberapa tahun. Sudah jelas produk Posh Jewelry sangat digemari banyak orang. Naomi menyahut, "Nggak bisa. Perhiasan yang diinginkan Corin itu edisi terbatas."Clay menimpali, "Sekarang kamu itu presdir Posh Jewelry."Naomi menanggapi, "Jumlah produk ditentukan oleh dewan direksi. Aku nggak berhak mengambil keputusan.""Naomi!" seru Clay.Naomi berkata, "Oh, aku lupa. Kamu memang suka mengubah aturan, tapi Posh Jewelry berbeda dengan perusahaanmu. Jumlah produk yang sudah ditentukan nggak bisa diubah lagi."Naomi meneruskan ucapannya, "Apa aku harus mengubah aturannya demi hubunganku dengan Cor

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 181 Membuatnya Bangkrut

    Naomi merasa kalut begitu mendengar Bradlie akan kembali. Sampai sekarang, Gibson hanya tahu bahwa Bradlie tidak bisa datang ke Kota Lathe karena ulah Clay. Namun, perusahaan dan Bradlie sama sekali tidak mengetahui hal ini. Naomi merasa bersalah."Sepertinya, Bradlie sudah berhasil menyelesaikan masalahnya," ujar Naomi yang merasa lega.Gibson berkomentar, "Bradlie memang anak muda yang hebat."Ucapan Gibson memang terdengar ambigu, tetapi Naomi bisa merasakan desakan dari Bradlie kali ini. Naomi tidak menanggapi perkataan Gibson. Kemudian, Gibson membicarakan masalah pekerjaan dengan Naomi. Dia mengajari Naomi cara untuk mengelola perusahaan. Naomi mendengarkannya dengan serius.Setelah mengakhiri panggilan telepon, sekretaris berjalan masuk ke ruangan dan melapor, "Bu Naomi, Pak Clay sudah datang."Naomi baru saja menenangkan dirinya. Namun, ekspresinya langsung berubah sesudah mendengar laporan sekretaris. Clay datang bersama Eden yang membawa kotak makanan.Naomi tidak menyangka C

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 180 Bradlie

    Naomi tersenyum sinis, lalu membuka pintu mobil. Naomi langsung naik ke mobil karena malas meladeni Corin.Melihat Naomi mengabaikannya, Corin segera menahan pintu mobil Naomi dan bertanya, "Naomi, sekarang kamu merasa bangga sekali, ya? Memangnya apa yang perlu dibanggakan darimu?""Aku nggak punya waktu untuk meladenimu," ujar Naomi dengan acuh tak acuh. Dia sama sekali tidak peduli dengan Corin yang marah-marah.Hal yang paling mengesalkan adalah orang lain mengabaikanmu setelah kamu merencanakan sesuatu untuk mencelakainya."Aku mau beli perhiasan itu, kenapa kamu nggak mau menjualnya? Apa kamu nggak takut aku melaporkanmu?" tanya Corin.Naomi menimpali, "Kamu mau melaporkanku dengan alasan apa? Posh Jewelry selalu mengeluarkan produk edisi terbatas setiap tahun. Kalau kamu nggak mendapatkannya, berarti kamu yang terlalu lambat."Corin berujar, "Kamu ...."Naomi bertanya, "Apa masih ada urusan lain?"Corin mengingatkan, "Naomi, kamu jangan terlalu sombong!""Singkirkan tanganmu!"

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status