Short
Kehidupan Pernikahan Tak Seindah Lamaran

Kehidupan Pernikahan Tak Seindah Lamaran

By:  SandyCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10Chapters
0views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Seberapa besar dulu suamiku mencintaiku? Demi bisa menikahiku, dia melakukan lamaran sampai 99 kali. Pada lamaran ke-100 kalinya, aku akhirnya luluh oleh kegigihannya. Aku pun menjadi Nyonya Wirawan yang membuat semua orang di Kota Haidar iri. Pada hari pernikahan kami, aku memberinya 99 kupon rujukan. Kami berjanji, selama kupon-kupon itu belum habis digunakan, aku akan selalu berada di sisinya. Selama lima tahun pernikahan, setiap kali dia pergi menemani cinta pertamanya, satu kupon rujukan akan terpakai. Saat dia menggunakan kupon rujuk ke-97, suamiku tiba-tiba menyadari bahwa aku telah berubah. Aku tidak lagi menangis atau membuat keributan, juga tidak lagi memintanya untuk tinggal. Ketika dia kehilangan kendali karena sekretarisnya yang sok polos itu, aku diam-diam bertanya padanya, "Kalau kamu pergi menemaninya, bolehkah aku menggunakan satu kupon rujukan?" Pria itu tertegun sejenak, lalu untuk pertama kalinya, hatinya melunak. "Oke, toh baru terpakai 60-an kupon sekian. Kalau kamu mau pakai, pakailah." Aku hanya menggumam pelan, lalu membiarkannya pergi. Dia tidak tahu, bahwa itu adalah kupon rujukan ke-97 yang digunakannya. Dan kupon rujuk kami ... kini hanya tersisa dua lembar terakhir.

View More

Chapter 1

Bab 1

Selama lima tahun menikah, aku dan Sakha tak pernah dikaruniai anak. Hari ini adalah jamuan perayaan keberhasilan Grup Wirawan memenangkan proyek di kawasan timur kota. Sekaligus hari kesembilan sejak aku dan Sakha sepakat mulai program kehamilan.

Namun, ketika sekretaris Sakha menabrak menara sampanye hingga minumannya menyiram seluruh tubuh pihak rekanan, reaksi pertama Sakha malah melindungi wanita itu dengan berdiri di depannya.

Lalu, tanpa ragu sedikit pun, dia memerintahkanku, "Prycil, minta maaf sama Pak Lorenzo."

Aku tertegun dan tidak percaya dengan apa yang kudengar.

Pihak mitra ikut mengerutkan kening, menunjuk Julia dengan wajah kesal, "Pak Sakha, yang buat kesalahan adalah nona ini. Aku cuma ingin dia yang meminta maaf."

Mata Julia memerah. Dia menarik lengan baju Sakha seolah meminta perlindungan, tampak seperti pihak yang paling tersakiti. Sakha menepuk punggung tangannya dengan lembut, lalu menatapku tanpa peduli apa pun. "Kenapa masih bengong? Cepat angkat gelas dan bersulang dengan Pak Lorenzo."

"Kalau satu gelas nggak cukup, minum dua gelas. Kalau masih belum cukup, tiga gelas. Pokoknya sampai Pak Lorenzo nggak marah."

Sakha lupa bahwa kami sedang program kehamilan. Atau mungkin, dia memang tidak peduli.

Orang-orang di sekitar mulai berbisik pelan, menatapku dengan pandangan tak tega. Semua orang tahu ini bukan salahku. Semua orang juga bisa melihat dengan jelas bahwa Sakha sudah bertekad mati-matian melindungi Julia.

Aku sebenarnya ingin menolak. Namun, Sakha seakan sudah menduganya, lalu menggerakkan bibirnya ke arahku. 'Kupon rujuk.'

Dulu, demi bisa menikahiku, Sakha pernah melamarku sebanyak 99 kali, dan aku menolaknya 99 kali pula. Kupikir dia akan menyerah. Namun pada lamaran ke-100, Sakha mengumpulkan seluruh keluargaku dan teman-temanku, lalu bersumpah di depan umum.

"Prycil, seumur hidup ini aku hanya mengakui kamu seorang. Kalau kamu nggak mau, aku akan terus melamar sampai kamu bersedia menikah denganku."

Aku tersentuh oleh keteguhan cintanya, lalu menyetujuinya.

Sebagai balasan atas cintanya padaku, pada malam pertama pernikahan, aku mencetak 99 lembar kupon rujuk. Kami berjanji, selama kupon-kupon itu belum habis, kami tidak akan pernah berpisah.

Tiga tahun pertama, Sakha menjaganya dengan sangat baik. Dia tidak pernah menggunakannya sekali pun. Sampai Julia muncul. Dalam dua tahun singkat, dia telah menghabiskan 96 kupon.

Sekarang, ini adalah kupon ke-97.

Jari-jariku yang menggenggam gelas anggur sedikit memucat. Aku memaksakan senyum, melangkah ke hadapan pihak mitra. "Pak Lorenzo, saya bersulang dengan Anda."

Pihak mitra menghela napas dan menyuruhku cukup minum seteguk saja. Namun, aku tetap tersenyum dan menghabiskan seluruh gelas anggur itu. Dari sudut mataku, aku melihat Sakha mengusap hidung Julia dengan penuh kasih sayang dan berbicara dengan suara lembut.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

No Comments
10 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status