Share

BAB 13

Author: LucioLucas
last update Huling Na-update: 2025-10-15 08:00:20

Warning : Adult roman 21+

“Waah, bagus sekali kamu Khaelia? Mencapai puncak?”

Khaelia mengangguk malu. “Iya, Tuan.”

“Keren, inilah yang aku suka dari kamu. Apa adanya dan tidak malu-malu.”

Carter berdiri membuka kaki dengan jemari meremas dada Khaelia sementara kejantanannya digenggam, diiusap dari pangkal hingga ujung dan dibelai perlahan. Saat mulut Khealia mendekat, Carter menggeleng.

“Belum waktunya kamu melakukan itu. Kamu harus banyak menonton video untuk belajar teknik oral. Tidak sembarangan kamu memasukkan kejantananku ke dalam mulutmu. Meskipun jujur saja aku sangat menyukainya tapi tidak sekarang.”

Khealia sedikit memiringkan tubuh, mengganti tangan yang lain untuk meremas dan mengocok perlahan dari alat kelamin Carter. Tindakan tak senonoh seperti ini tidak pernah terpikir akan dilakukannya tapi ternyata Khaelia menyukainya. Melihat reaksi Carter yang memejam dengan keringa

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Khaelia Sang Sekretaris Malam   BAB 19

    Sekarang ini Carter bukan hanya merasa marah dan kesal tapi juga sangat geram. Karenia boleh saja beranggapan apa yang dilakukannya bukan hal buruk tapi bagi Carter sangat menganggu. Kalau tidak ingat hubungan mereka, ingin rasanya ia mendorong perempuan ini hingga terjengkang ke karpet.Saat ia dilanda kemarahan yang memuncak, penyelamat datang dalam bentuk adik bungsunya. Clovis menuruni tangga setengah berlari, berdiri di hadapannya dengan sedikit terengah.“Kak, Mama baru saja telepon katanya ada hal penting. Kakak harus meneleponnya sekarang.”Kata-kata Clovis membuat Karenia melepaskan pelukannya, menggunakan kesempatan itu Carter melesat pergi.“Thanks, aku akan telepon Mama di mobil.”Carter sungguh-sungguh berterima kasih pada adiknya yang sudah menyelamatkannya dari gangguan Karenia. Ia menstarter kendaraan dan melesat cepat mengitasi halaman menuju jalanan. Merasa lega terbebas dari kukungan rumah besar i

  • Khaelia Sang Sekretaris Malam   BAB 18

    Khaelia berjalan melintasi lobi dari pintu samping dengan sedikit kikuk. Takut kalau akan terpergok orang lain. Bagaimana tidak, Carter memintanya datang ke kantor malam ini tanpa menggunakan bra dan celana dalam. Bagian atas kemeja putih dengan rok selutut. Terpaksa Khaelia menutupi tubuhnya dengan jaket abu-abu, agar putingnya yang menegang tidak terlihat. Untungnya Carter mengirim uang untuk ongkos taxi, kalau tidak pasti dirinya bangkrut karena tidak bisa lagi berhemat dengan berangkat kerja menggunakan angkutan umum.Ia memelankan langkah saat melihat tiga sosok perempuan dari pemasaran yang waktu itu pernah dilihatnya. Tidak ingin bertemu mereka apalagi berebut lift, ia memilih untuk berhenti di dekat pilar. Ketiga perempuan itu bicara sambil tertawa-tawa gembira. Khaelia mengamati mereka dalam diam, teringat akan beberapa temannya yang sekarang tidak pernah lagi mengubunginya.Saat di kantor yang lama, Khaelia dekat dengan beberapa teman kantor. Posisinya sebaga

  • Khaelia Sang Sekretaris Malam   BAB 17

    Matahari mulai tenggelam saat Carter terbangun dari tidur pulasnya. Ia menggeliat, melangkah perlahan ke kamar mandi dan menyalakan air hangat. Mengguyur tubuh dan rambutnya, ia melihat jejak percintaan denganKhaelia di tubuhnya. Tersenyum kecil mengingat betapa garangnya perempuan muda itu saat mencapai puncak. Tanpa segan akan menggigit bahu, lengan, atau lekukan lehernya.Khaelia yang baru pertama kali bercinta, melakukan semua yang diperintahnya tanpa bantahan. Memberikan kepuasan menyeluruh untuk dirinya. Apakah ia bahagia? Tentu saja. Bisa menguasai seorang perempuan muda yang cantik, menawan, sexy, serta pintar adalah kepuasaan untuknya. Terlebih ia tahu kalau Khaelia juga ikutmenikmati percintaan mereka yang panas dan menggebu-gebu. Memang tidak salah kalau ia memilih sekretarisnya sebagai patner.Keluar dari kamar mandi dalam keadaan basah, Carter mengambil handuk yang digulung rapi dalam lemari dekay kaca. Mengelap rambut dengan handuk kecil h

  • Khaelia Sang Sekretaris Malam   BAB 16

    Carter menepati janji, dengan memberikan perawatan terbaik bagi mamanya Khaelia. Pengobatan mahal yang hanya bisa didapatkan oleh orang-orang kaya. Semua yang terjadi membuat keluarga Khaelia keheranan. Mereka bertanya-tanya dari mana Khaelia mendapatkan biaya dalam jumlah yang begitu besar. Rasanya tidak mungkin kalau asuransi menanggung semuanya. Di antara semua orang yang penasaran Mila adalah yang palinglantang bertanya.“Baru kerja kamu sudah bisa merawat mamamu di rumah sakit mahal. Sebenarnya kamu kerja apa? Yakin jadi admin gudang? Jangan-jangan kamu jadi simpanan laki-laki tua bangka yang kaya raya?”Khaelia mendesah, merasa imajinasi Mila sangat vulgar. Ia memang menjadi simpanan orang kaya tapi bukan tua renta seperti pikiran sepupunya. Meski begitu Khaelia memilih untuk tetap diam dan tidak membantah perkataan sepupunya. Tidak peduli apa pun yang dikatakan Mila, ia tetap bungkam.“Admin gudang mana yang bisa menjamin hidup k

  • Khaelia Sang Sekretaris Malam   BAB 15

    Ranjang besar itu sedikit bergoyang saat dua orang di atasnya sedang bersetubuh dengan keras dan cepat. Khaelia menelungkup dalam keadaan telanjang, menekuk kaki dan menahan pinggulnya ke atas, membiarkan Carter memasukinya dari atas.Posisi seperti ini awalnya sedikit menyulitkannya dalam bergerak tapi lambat laun ia menyukainya. Tangannya terulur kedepan, mencengkeram permukaan kasur yang halus untuk menahan gerakan tubuhnya. Mendesah sambil menunduk karena tekanan kuat di belakang tubuhnya. Kejantanan Carter yang keluar masuk dengan bebas ke tubuhnya membuatnya terengah-engah.“Khaelia, my love,” desah Carter dengan keringat membanjiri tubuh. Area intim Khaelia yang ketat dan basah membuatnya mabuk kepayang. Ia meraih tangan Khealia, menariknya ke belakang dan seketika terdengar erangan panjang serta keras dari bibir yang membuka. “Yaaa, terus mengerang seperti itu. Ayo, lebih keras lagi!”“Aaah, Tuan. Saya—”

  • Khaelia Sang Sekretaris Malam   BAB 14

    Terlahir sebagai anak konglomerat dengan tanggung jawab besar, Carlo terbiasa bekerja keras. Kalau bukan karena Carter yang tidak bisa bekerja saat siang, ia pasti tidak akan sesibuk ini. Seharusnya sebagai saudara mereka bisa saling bantu, bekerja sama, demi perusahaan agar semakin baik.Nyatanya ia merasa berusaha sendirian. Sering kali ia mengeluh pada orang tuanya, menganggap mereka terlalu pilih kasih antara dirinya dan Carter, tapi jawaban yang diberikan tidak memuaskannya.“Sebagai kakak, kamu harusnya mengalah Carlo. Kasihan Carter kalau dipaksa kerja siang hari. Kamu tahu bukan apa kendalanya?”Selalu sama, dirinya dipaksa untuk mengalah sedangkan setiap sen keuntungan dari perusahaan dibagi sama rata antara dirinya dan Carter. Padahal umur mereka tidak berjarak terlalu jauh, sama-sama mahir berbisnis, tapi kenapa harus dirinya yang bekerja lebih keras?Carlo terlalu kekanak-kanakan kalau mengatakan orang tuanya pilih kasih tapi kenya

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status