Kubawa Benihmu Saat Kau Menalakku

Kubawa Benihmu Saat Kau Menalakku

By:  Yudhistira Bintang  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
17Chapters
644views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Icha, perempuan tangguh dengan segala kisah cintanya yang rumit. Menikah tanpa cinta, kemudian mendapati sang suami bergumul dengan perempuan lain di depan mata. Pada akhirnya, perpisahan membawanya bertemu Josh, perempuan yang dianggapnya malaikat penolong yang ternyata adik dari perempuan masa lalu Herlan, mantan suaminya. Pada akhirnya, Icha bertemu Gema, laki-laki yang juga diinginkan Josh. Bagaimana kisah cinta Icha pada akhirnya?

View More
Kubawa Benihmu Saat Kau Menalakku Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
17 Chapters
Bab 1
Benar, hanya sekali kamu melakukan perbuatan zina dengan perempuan lain di dalam ikatan pernikahan ini. Itu yang kutahu, dan aku meyakini itu. Tapi kamu lupa, bukankah sebesar apa pun kesalahanmu, kukatakan akan memaafkan kecuali persingkuhan? Kau tahu itu sesaat setelah kau ucapkan ijab qobul. Baru lima tahun, apa kau lupa? "Dek!" Aku mengangkat kedua tanganku di depan wajah, mengisyaratakan tak mau lagi mendengar alasan apa pun dari sosok di depanku yang telah menalak beberapa saat yang lalu. "Aku menerima masa lalu, tapi maaf, aku tak bisa menerima pengkhianatan setelah ada ikatan halal di antara kita." "Jangan munafik, Dek! Kamu masih mencintaiku." Shit "Omong kosong macam apa, huh?" "Aku hanya melakukan sekali, tapi kamu begitu murka. Apa kamu pikir, kamu Tuhan hingga bisa menghakimiku seperti ini?" "Dia hamil darah dagingku, Cha!" "Darah daging yang belum Tuhan beri dalam ikatan halal kita, tapi kau dapatkan dari perbuatan hina!" tegasku. "Sekali lagi, aku hanya melaku
Read more
Bab 2
Lara Hati IchaPart 2#kubawa_benihmu_Saat_Kau_Menalakku***FlashbackSudah tiga hari Mas Herlan ke luar kota untuk urusan pekerjaan. Dia pergi beserta staf kantor lainnya. Itu pamitnya padaku. Seperti yang sudah menjadi kebiasaan, setiap kali Mas Herlan ke luar kota, dia menyuruhku untuk menginap di rumah mertuaku sampai dia kembali. Kepergiannya kali ini pun dia berpesan agar aku jangan kembali ke rumah sebelum dia memberi kabar bahwa dia telah pulang.Selama lima tahun mendampinginya, aku sudah hafal kebiasaannya, termasuk saat dia berbohong, dan hari saat dia pamit, sebenarnya aku menangkap sinyal kebohongan. Ada raut gelisah di wajahnya. Biarlah, aku berusaha menepis itu dan berharap itu hanya perasaanku.Kuakui, sejauh yang kutahu dia berubah seratus delapan puluh derajat dari sebelum menikah. Banyak gosip miring seputar pergaulan di masa lajangnya. Bukan aku tidak ingin tahu lebih jauh tentang masa lalunya, tapi aku menjaga agar jangan sampai berburuk sangka hanya karena kata
Read more
Bab 3
"Lakukan sekali lagi di sini, di depanku!" bentakku.Kedua makhluk tak beradab di depanku terperangah. Sejurus kemudian, si Jalang tampak memucat, sedangkan Mas Herlan menyorotku tajam penuh amarah. Kutajamkan pandangan ke arah dua manik mata suamiku. Aku melihat kilatan api kemarahan di matanya.Dia memang suamiku, orang yang mengatakan telah berubah karena diriku, kini menampakkan wujud aslinya. Inikah wujud asli suamiku sebelum menikah?Lima tahun dia menutup perbuatan amoralnya di depanku. Di balik topeng lemah lembutnya dia mengelabui. Andai aku tak membutakan mata, tak menulikan telinga, tidak mematikan logika atas perbuatan Mas Herlan di masa lalu, aku tidak akan menelan kekecewaan sebesar ini.Susah payah aku mematikan rasa, mengubur dalam-dalam rasa cinta yang tak bertuan, dan menyerahkan segenggam hati ini untuk mengabdi padanya yang bernama suami. Apa balasannya?Sendirian menggenggam bara, berharap kupantikkan di atas pelita, mengubah sisi gelap hidupku yang hampir tanpa
Read more
Bab 4a
POV AuthorTengah malam, Herlan kembali ke rumah. Keadaannya sangat kacau. Didapatinya rumah dalam keadaan gelap gulita, juga tertutup rapat. Tak ada tanda-tanda ada orang di dalam. Sejak sore tadi, berkali-kali ia mencoba menghubungi Icha, tapi nihil. Nomor Icha tidak aktif dan status Wanya aktif 12 jam yang lalu. Itu artinya, satu jam setelah ia mengejar Nora, Icha menonaktifkan data seluler.Untuk menghubungi adik Icha dan mendatangi rumah ibunya, Herlan tak punya nyali. Dia tahu benar, Icha tidak akan mendatangi rumah orang tua ketika dia sedang bermasalah dengannya. Ditambah lagi, ibu dan adik Icha sangat membencinya. Icha hanya akan mendatangi sahabat baiknya, Josh.Sialnya, Herlan pun tidak punya cukup nyali untuk menanyakan keberadaan Icha pada sosok bar-bar Josh. Dua tahun yang lalu, nyawanya hampir melayang di tangan Josh kalau saja Icha tak mencegahnya. Saat itu terjadi pertengkaran hebat antara Icha dan Herlan setelah Herlan pulang diantar seorang perempuan dalam keadaan m
Read more
Bab 4b
Bab 4bSementara itu di kediaman Josh.Icha sudah merasa lebih sehat setelah minum obat dan tidur beberapa jam. Tubuhnya menggeliat meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku. Dia edarkan pandangan ke sekeliling kamar. Piring dan gelas susu sudah tidak ada di tempatnya. Josh yang melakukannya. Batin Icha.Perempuan cantik itu bangkit dari pembaringan. Tangannya meraba-raba tempat tidurnya. Dia mencari ponselnya. Ah, Icha lupa, ponsel itu sudah disita oleh Josh.Icha beranjak menuju meja rias. Diamati wajahnya yang tanpa polesan make up, sembab. Krieeet.Icha menoleh ke arah pintu. Wajah Josh muncul dengan senyum manis menghiasi wajahnya."Sudah baikan, Cha?" sapa Josh."Yeay, seperti yang kaulihat.""Mandilah! Air hangat sudah kusediakan.""Aku tak membawa ganti.""Hmmm, aku tak bodoh. Lihat di dalam lemari! Ada beberapa potong aku bawa.""Benarkah?""Yes!""Kau tampak rapi, mau ke mana?" tanya Icha."Ada urusan. Aku pulang mungkin larut malam."Kening Icha berkerut."Urusan apa
Read more
Bab 5a
"Perempuan sundal! Di mana Icha?!"Tuuuttt ....Panggilan terputus.Sial, sial, sial!Rutuk Herlan frustrasi.Kenapa perempuan jadi-jadian itu yang ke sekian kalinya menjadi malaikat penolong Icha?ArrrggghhhPrang, prang!Herlan membanting apa saja yang ada di hadapannya. Dia benar-benar putus asa. Masalah menjadi semakin rumit dengan kehadiran Josh. Awalnya, dia bermaksud meminta maaf pada Icha, membujuknya kembali agar tidak meminta cerai. Namun sial, Josh telanjur mengetahui. Walaupun Icha akan bungkam mengenai masalahnya dengan Herlan, Josh bukanlah tipe orang yang akan tinggal diam jika ada sesuatu yang belum ia dapatkan informasinya tentang Icha.Ada hubungan apa sebenarnya perempuan bar-bar itu dengan Icha? Batin Herlan.Membuat perhitungan dengan Josh, sama saja ia mencari mati.***"Kamu masih beruntung, Icha belum siap mengirimmu ke neraka. Sekali lagi kau berbuat kasar pada Icha, nyawamu melayang," bisik Josh di telinga Herlan, sesaat setelah ia siuman di ranjang rumah sak
Read more
Bab 5b
Di koridor kantor, Herlan berjalan cepat agar segera sampai di ruangannya. Pintu ruang kerjanya terbuka. Saat dia membuka pintu lebih lebar, ia mendapati seorang perempuan berbaju seksi mengenakan blazer warna marun dengan rok span di atas lutut, memperlihatkan pahanya yang putih mulus, duduk di kursi kerja Herlan. Jantung Herlan berdesir menyaksikan pemandangan di depannya. Perlahan ia mendekati perempuan seksi itu setelah menutup ruangan dan menguncinya."Morning, sayang ...!" sapa wanita itu yang tak lain adalah Nora.Nora mendekati Herlan, dilingkarkannya kedua tangan Nora di leher Herlan. Tangan Nora membelai wajah Herlan. Tubuh Herlan menegang. Saat jarak wajah mereka tersisa beberapa senti, Herlan mendorong tubuh Nora."Cukup, Nora!" seru Herlan."Hey, kamu kenapa, Sayang?" protes Nora tak terima. Herlan segera mengehenyakkan tubuh di kursi kerjanya."Aku sedang tidak ingin diganggu, please! Keluar dari ruanganku!" titah Herlan."Hey, jangan bilang kamu berubah pikiran!" sergah
Read more
Bab 6
Di rumah Josh, Icha tampak sedang membersihkan dapur yang sedikit berantakan. Ia ditemani oleh mbok Surti, Asisten Rumah Tangga yang sudah beberapa bulan ini bekerja di rumah Josh. Sebelumnya, Mbok Surti bekerja di rumah orang tua Josh semenjak Josh berusia enam tahun."Mbak Icha istrirahat saja, biar Mbok yang beresin," kata Mbok Surti."Nggak apa-apa, Mbok. Saya kuat," jawab Icha."Tapi Non Yoshi pasti nanti marah sama Mbok.""Nggak akan, Mbok. Biar saya yang ngomong sama dia.""Tapi Non ....""Ehmm ehmmm," gumam seseorang di belakang Icha dan Mbok Surti.Mereka menoleh bersamaan ke arah datang nya suara."Non Yoshi ...?""Josh ...?""Ngapain kamu, Cha?" tanya Josh."Maaf, Non. Mbok yang salah.""Enggak, Josh. Aku yang ingin melakukan ini, bukan Mbok Surti.""Mbok ...?""Maaf, Non," kata Mbok Surti masih menunduk."Terlihat seperti Tuan Takurkah aku, Mbok, sampai segitu takutnya sama aku?"Mbok Surti mendongak. Wajah polos dan ekspresi bingungnya membuat Josh dan Icha terkekeh."Kam
Read more
Part 6b
Part 6a dan 6bJam dinding menunjukkan pukul setengah lima sore. Icha sudah bertekad akan segera menyelesaikan masalahnya. Apa pun keputusannya nanti, Icha sudah siap menerima, bahkan kemungkinan terburuk bila ia harus bercerai dari suaminya yang sudah menikahinya selama lima tahun."Assalamu'alaikum ...." Suara seseorang membuat Icha dan Mbok Surti yang sedang menikmati acara televisi, menoleh berbarengan."Wa'alaikumsalam," jawab Icha dan Mbok Surti serempak.Sesosok yang pembawaannya maskulin, berjalan menuju ke arah Mbok Surti dan Icha yang terpaku di tempatnya."Hei, kenapa bengong, Cha, Mbok?"Icha tersenyym, begitupun Mbok Surti.Josh mengulurkan tas kerjanya kepada Mbok Surti lalu menghenyakkan tubuh di samping Icha."Sudah siap, Cha?""Udah. Sekarang? Enggak capai, kamu, Josh?""Lumayqn, sih, tapi nggak apa-apa.Ayo!""Nggak mandi dulu?""Udah mandi tadi di kantor.""Oh ...."Icha meraih slingbag di atas meja dan segera mengikuti langkah Josh menuju keluar setelah berpamitan p
Read more
Bab 7
"Cha!" lirih Herlan.Icha mengangkat kedua tangannya di depan wajah, mengisyaratakan tak mau lagi mendengar alasan apa pun dari sosok di depannya yang telah menalaknya beberapa saat yang lalu."Aku menerima masa lalu, tapi maaf! Aku tak bisa menerima pengkhianatan setelah ada ikatan halal di antara kita.""Jangan munafik, Cha! Aku tahu kamu masih mencintaiku, kan?"Shit"Omong kosong macam apa, huh? Aku mencintaimu, berusaha mencintaimu. Namun, apa yang sudah kamu lakukan, Mas?""Aku hanya melakukan sekali, tapi kamu begitu murka. Apa kamu pikir kamu Tuhan hingga kamu menghakimiku seperti ini, hah?""Dia hamil darah dagingku, Cha!""Darah daging yang belum Tuhan beri dalam ikatan halal kita, tapi kau dapatkan dari perbuatan hina!" tegasku."Sekali lagi, aku hanya melakukannya dengan perempuan itu.""Kau lakukan hanya dengan wanita suci itu, tapi berkali-kali. Apa bedanya kamu dengan laki-laki pemuja selangkangan di luar sana?""Cukup, Cha!"Icha menoleh pada suaminya dengan tatapan men
Read more
DMCA.com Protection Status