Share

73. Dia yang begitu mengerti

“Tunggu, Pak!” cegah Mas Bian.

Pak Atim menghentikan langkahnya. Mas Bian datang menghampiri dan mengambil ransel yang dibawa lelaki tua itu. Sungguh aku tak kuasa menyaksikan perpisahan ini. Entah akupun tak tahu Pak Atim mau pergi kemana, karena setahuku beliau tak punya keluarga di sini. Pak Atim benar-benar mengabdikan dirinya di keluarga Unggul Adiningrat.

“Bapak ikut kami saja ya,” ujar Mas Bian. Seketika aku menoleh dan menatap mereka.

“Tapi, Mas—“

“Ikut kami saja. Untuk hari ini tetaplah di sini, tunggu kami berkemas ya, Pak. Saya akan bilang ke Tiar mengenai hal ini.”

“Apa benar tidak apa-apa?”

“Tidak apa-apa, Pak. kami justru senang bila bapak ikut dengan kami. Kamu setuju kan, Yang, kalau Pak Atim ikut dengan kita?”

Aku mengangguk sambil tersenyum diliputi rasa yang penuh haru.

Seperti janjinya, hari ini Mas Tiar datang, dia membawa sebuah amplop coklat berisikan uang yang diberikan untuk uang saku Pak Atim. Aku sebenarnya sedikit heran, dari mana Mas Tiar mendapatkan u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Isabella
kalau aku sih Elvina dan yg nolong ituloh kan mungsuhan sama bian
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
ini akal akalan, elvina ,kan
goodnovel comment avatar
Bunda Melly
saya curiga.yg beli rumah ini keluarga bian.krn dr dl memang keluarga itu yg maksa suruh jual.makanya kmrin airin di ajak bualn madu untuk melancarkan niatnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status