Share

Bab 133

Penulis: Rara Qumaira
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-24 04:33:52

Bab 133

Najwa tak sanggup menahan air mata. Ia memeluk surat itu erat, tubuhnya terguncang dalam tangis sesenggukan. Farhan yang sedari tadi duduk di seberangnya, segera mendekat dan menariknya ke dalam pelukan.

“Dia menyayangimu, Wa,” bisiknya pelan.

Najwa mengangguk dalam pelukan Farhan, air mata masih deras mengalir. “Aku juga sayang Ibu, tapi sekarang semuanya terlambat.”

“Tidak,” kata Farhan menatapnya penuh keyakinan, “dia sudah tahu. Dan sekarang, dia pasti tenang.”

***

Beberapa minggu berlalu sejak Najwa menerima surat terakhir dari ibunya. Masa berkabung perlahan digantikan oleh tekad. Di balik penyesalannya, Najwa tahu bahwa ibunya ingin dia kuat, melanjutkan hidup, dan memaafkan masa lalu.

Sementara itu, Farhan mulai melihat perubahan positif pada perusahaannya. Beberapa klien besar yang sempat menarik diri kini kembali. Dana segar yang disuntikkan oleh David Suprayogi telah menyelamatkan perusahaan dari ambang kehancuran.

"Anggap saja ini bentuk terima kasih," ujar David s
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 133

    Bab 133Najwa tak sanggup menahan air mata. Ia memeluk surat itu erat, tubuhnya terguncang dalam tangis sesenggukan. Farhan yang sedari tadi duduk di seberangnya, segera mendekat dan menariknya ke dalam pelukan.“Dia menyayangimu, Wa,” bisiknya pelan.Najwa mengangguk dalam pelukan Farhan, air mata masih deras mengalir. “Aku juga sayang Ibu, tapi sekarang semuanya terlambat.”“Tidak,” kata Farhan menatapnya penuh keyakinan, “dia sudah tahu. Dan sekarang, dia pasti tenang.”***Beberapa minggu berlalu sejak Najwa menerima surat terakhir dari ibunya. Masa berkabung perlahan digantikan oleh tekad. Di balik penyesalannya, Najwa tahu bahwa ibunya ingin dia kuat, melanjutkan hidup, dan memaafkan masa lalu.Sementara itu, Farhan mulai melihat perubahan positif pada perusahaannya. Beberapa klien besar yang sempat menarik diri kini kembali. Dana segar yang disuntikkan oleh David Suprayogi telah menyelamatkan perusahaan dari ambang kehancuran."Anggap saja ini bentuk terima kasih," ujar David s

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 132

    Bab 132Ruang rawat itu dipenuhi aroma khas rumah sakit: antiseptik, ketenangan, dan ketegangan yang tak terlihat. Monitor detak jantung berdetak pelan, seolah ikut menghitung waktu yang terasa begitu lambat bagi Najwa. Di sisi ranjang, gadis itu duduk dengan punggung lurus dan kedua tangan yang terus menggenggam tangan ibunya yang tampak rapuh di atas selimut putih.Sudah beberapa hari ia duduk di sana. Diam. Tanpa banyak bicara. Hanya menatap wajah yang tertidur dengan mata terpejam dan kulit pucat. Kadang, ia ingin memeluknya. Kadang, ia ingin pergi dan pura-pura semua ini tidak pernah terjadi. Tapi di situlah ia, tetap duduk, tetap menunggu.Suara langkah pelan masuk dari arah pintu. David datang bersama dengan Farhan usai menyelesaikan urusan bisnis mereka."Wa, sebaiknya kamu pulang saja sama Farhan. Besok ke sini lagi. Terima kasih mau menemani istri saya," ujar pria paruh baya tersebut.Najwa menatap sang suami meminta pertimbangan. Farhan mengangguk pelan, tapi Najwa mengge

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 131

    Bab 131"Najwa, terima kasih sudah datang!" ujar David dengan senyum mengembang begitu melihat kehadiran gadis itu. Nada suaranya terdengar lega, seperti beban berat yang selama ini dipikulnya mulai terangkat sedikit.Najwa mengangguk singkat. Tatapannya masih menyimpan jarak, tapi langkah kakinya yang datang ke rumah sakit itu sudah cukup menunjukkan bahwa hatinya tak sepenuhnya membatu.Di samping David, berdiri Jonathan yang mengenakan kemeja biru muda. Senyumnya merekah begitu melihat Najwa."Aku tahu kamu pasti datang," ujar Jonathan. Ia tahu, saat ini ia tidak punya hak apa-apa atas Najwa, selain menjaga jarak dan tidak menyakiti lagi.Najwa mengalihkan pandangannya ke arah lorong ruang ICU. Ada seorang wanita di sana, terbaring di atas brankar dengan berbagai selang dan monitor yang terpasang di tubuhnya. Sosok itu, wanita yang selama ini hanya jadi bayang samar dalam ingatannya, ibunya."Bagaimana keadaaan...." Najwa menggantungkan pertanyaannya. Kata ibu seakan menyesakkan te

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 130

    Bab 130Najwa memejamkan matanya sejenak. Bayangan kebersamaannya dengan sang ayah kembali berkelebat. "Kalau kamu gak dilahirkan, mungkin ayahmu akan menjadi pria paling kesepian di dunia," ujar Farhan."Om!" seru Najwa, lalu menghambur ke dalam pelukan pria tersebut.Najwa tidak bisa membayangkan hidup ayahnya tanpa dirinya. Pasti beliaun sangat kesepian.Dengan lembut, Farhan membalas pelukan Najwa seraya mengusap punggungnya."Jangan pernah menyesali apa yang menjadi takdirmu. Jalanilah dengan ikhlas, maka kamu akan mendapatkan kedamaian!" bisik Farhan dengan lembut. ***Langit kampus sore itu menggantung kelabu, seakan ikut meresapi suasana hati Najwa yang melangkah pelan ke arah halte. Hembusan angin membawa aroma hujan yang belum turun, menambah berat pikirannya yang masih enggan berdamai dengan masa lalu.Tiba-tiba suara langkah cepat menyusul dari belakang.“Najwa, tunggu sebentar,” ujar seseorang dengan suara keras.Najwa berhenti sejenak. Dia tidak perlu menoleh untuk tah

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 129

    Bab 129Ting tong ....Tidur Najwa terusik dengan suara bel pintu apartemennya. Samar-samar, dia bisa mendengar suara langkah kaki dan pintu terbuka. Dengan malas, dia bangkit dari posisinya, lalu membersihkan diri. Setelah selesai, dia melangkah menuju dapur dan mendengar suara beberapa orang tengah berbincang."Ada tamu, Om?" tanya Najwa saat melihat Farhan masuk ke dapur."Iya. Bisa minta tolong buatkan minuman?""Tentu," sahut Najwa."Terima kasih. Kamu sudah baikan?" tanya Farhan khawatir. Dengan tegas, Najwa menganggukkan kepalanya.Tanpa banyak kata, Najwa segera berbalik menuju dapur dan menyiapkan minuman sesuai permintaan Farhan. Tangannya bergerak cekatan, tapi pikirannya masih melayang-layang. Rasa penasaran mulai mengusik batinnya sejak mendengar suara wanita asing itu dari ruang tamu.Begitu minuman selesai, dia meletakkannya di atas nampan. Dengan langkah hati-hati, dia berjalan menuju ruang tamu, namun langkahnya tiba-tiba terhenti di ambang pintu. Matanya terpaku pada

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 128

    Bab 128Tubuh Najwa menegang, tetapi bukan karena ketakutan. Ada sesuatu yang asing menjalar di dalam dirinya. Sensasi yang membuatnya bingung.Tangan Farhan yang semula hanya mengusap pipinya, kini bergerak turun, meremas gundukan kenyal dengan lembut. Tanpa sadar, Najwa mendesis lirih.Merasa mendapat respon, Farhan semakin intens melancarkan serangannya. Sementara itu, Najwa semakin tak dapat mengendalikan diri merasakan sensasi baru yang terasa candu.Tiba-tiba, Farhan mengehentikan aksinya. Ditatapnya gadis di bawahnya dengan intens. Sementara itu, Najwa balik menatapnya dengan tatapan penuh tanda tanya."Wa, bolehkah?" tanya Farhan dengan suara berat. Untuk sesaat, Najwa meragu. Meskipun belum berpengalaman, namun dia paham arah pembicaraan pria di hadapannya tersebut.Beberapa saat kemudian, Najwa menganggukkan kepalanya. Akhirnya, Farhan kembali melancarkan aksinya dengan lembut dan hati-hati. Dia paham betul jika ini pengalaman pertama bagi wanita di hadapannya tersebut.Aksi

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status