Share

Bab 20

"Kenapa, Mon?" tanya Fikri sambil sesekali nyeruput es yang ada di meja. Mimik wajah Fikri seakan tak merasa punya salah padaku. Padahal jelas-jelas kemarin ia telah mengutarakan semua dendam kesumat yang selama ini ia pendam.

Aku menatapnya penuh, sepertinya tidak usah bicara dengannya mengenai orang yang barusan menghubungiku.

"Nggak kok, sepertinya sudah tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi, aku pamit permisi dulu," ucapku pada Fikri.

"Kamu nggak makan dulu, ini sayang loh, lagian kamu kan kerja nanti kalau nggak makan siang bisa ngerusak konsentrasi," kata Fikri. Namun, aku hanya menyunggingkan senyuman padanya.

Di meja makan ini memang sudah dipenuhi menu makan siang, tapi berhadapan dengannya hilang mood untuk melahapnya.

Kemudian, aku bangkit dari duduk, lalu meraih tas yang ada di atas meja.

"Aku pamit, terima kasih dan permisi," ucapku padanya.

Lalu aku menuju parkiran dan segera datang ke tempat yang telah diberikan oleh orang yang menghubungiku tadi. Jaraknya sekitar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
iiiihhhh bikin emosi aja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status