Main Api

Main Api

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-15
Oleh:  White lily_On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
11Bab
309Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Brian, CEO muda dingin dan penuh rahasia. Selama bertahun-tahun dia membangun dinding di sekelilingnya. Akibat sakit yang dideritanya. Kehadiran Laura menghancurkan semua batasan yang diciptakannya. Laura yang hanya ingin hidup sederhana. Dia terjebak dalam pernikahan dengan Juan, seorang model terkenal yang mencintainya dengan obsesif. Brian ingin memiliki Laura, sementara Juan tak akan melepaskannya. Laura berada di antara dua pria yang mencintainya dengan cara berbeda. Siapakah yang Laura pilih? Bagaimana Laura bisa lepas dari jerat cinta salah satu pria itu? Yuk ikuti kisahnya!

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1. Luka yang Terbuka Kembali

Suara dentingan kaca pecah memenuhi ruangan besar itu, dan menggema di setiap sudutnya. Brian berdiri di tengah kekacauan, dadanya naik turun, wajahnya memerah oleh amarah yang tak tertahan. Di tangannya, sisa gelas wine yang hancur sangat mencerminkan tatapan matanya yang gelap dan penuh kemarahan.

"Ini semua tidak masuk akal!" Teriaknya, nadanya penuh tekanan.

Di sudut ruangan, Livia,Ibunya menatapnya dengan raut wajah cemas, sementara wanita muda yang duduk di sofa hanya bisa menunduk, merasa tak diinginkan. Wanita itu, Sarah, adalah sosok yang dipilih orang tuanya sebagai calon istri Brian. Wanita yang dikenal dari pertemuan perusahaan Ayah Brian dan Livia,istrinya. Namun, Brian tidak peduli siapa dia. Hanya dengan keberadaan wanita itu saja sudah cukup membuatnya ingin meledak. 

 Ia benci dengan situasi seperti ini.

"Brian." Livia mencoba berbicara, suaranya tenang tapi tegas. "Kamu tidak bisa terus begini. Lihatlah dirimu. Usia tiga puluh lima dan kau masih sendiri. Ayahmu dan aku hanya ingin yang terbaik untukmu."

"Yang terbaik?" Brian menatap ibunya dengan sorot mata tajam. "Membawa orang asing ke dalam hidupku dan berharap aku jatuh cinta padanya? Itu bukan yang terbaik, Bu. Itu penghinaan!" Teriaknya penuh tekanan.

 "Brian, aku—" Suara Sarah terdengar pelan, mencoba menjelaskan sesuatu, tapi Brian mengangkat tangannya, memotongnya sebelum dia sempat melanjutkan.

"Diam," katanya dingin. "Aku bahkan tidak ingin tahu namamu."

Sarah terlihat terkejut, namun ia menahan air matanya. Dia tahu, ini bukan kesalahannya, tapi rasa tidak nyaman yang mengalir di dalam ruangan membuatnya ingin melarikan diri. Apa salahnya ? 

 Kenapa ini terjadi padanya?? 

 ---

Brian meninggalkan ruang tamu dengan langkah cepat, napasnya memburu. Dia tidak peduli pada teriakan ibunya yang memanggilnya kembali. Hatinya penuh dengan rasa frustasi dan marah, bercampur dengan sesuatu yang lebih gelap, rasa takut yang membara di dasar dirinya. Dia masuk ke ruang kerjanya, menutup pintu dengan keras hingga suara benturannya menggema. Tangannya meraih vas bunga di meja, melemparkannya ke dinding tanpa berpikir dua kali. Kaca pecah berserakan, tetapi itu tidak cukup untuk meredakan emosinya. Dia mengangkat kursi, membantingnya ke lantai, kemudian menjambak rambutnya sendiri. Dadanya sesak , nafasnya bergemuruh naik dan turun, badannya terasa gatal dan perih.

Brian terengah-engah, punggungnya bersandar pada dinding. Dia menatap kekacauan yang baru saja diciptakannya, tetapi tidak ada rasa lega. Yang ada hanyalah kekosongan yang semakin dalam. Rasa sakit di dadanya kembali datang, membawa ingatan yang telah berusaha dia kubur selama bertahun-tahun.

Brian memejamkan mata, tetapi bayangan itu terus menghantuinya. Sentuhan tangan kasar, suara ejekan yang menusuk, dan rasa tidak berdaya yang menghancurkannya. Dia mencoba melupakannya tapi trauma itu terlalu dalam, mendarah daging di jiwanya.

"Brian." Suara Livia terdengar di balik pintu. "Buka pintunya. Kita perlu bicara."

 "Aku tidak ingin bicara!" Teriak Brian.

Namun, Livia tidak menyerah. "Kamu tidak bisa terus menghindar. Masalah ini tidak akan selesai kalau kamu tidak menghadapi kenyataan."

Brian mengusap wajahnya, mencoba menenangkan diri, tetapi tidak berhasil. "Kenyataan? Apa kau tahu apa yang sebenarnya terjadi padaku, Bu? Apa kau mengerti kenapa aku tidak bisa melakukan ini?"

"Brian, aku tahu kamu mengalami sesuatu yang sulit," kata Livia, nadanya melunak. "Tapi kamu harus mencoba melangkah maju. Kami hanya ingin kamu bahagia."

"Bahagia?" Brian tertawa pahit. "Aku tidak pernah merasa bahagia, dan perjodohan ini hanya akan membuat segalanya lebih buruk."

Livia menghela nafas panjang. Dia tahu putranya terluka, tetapi dia tidak tahu bagaimana cara memperbaiki semuanya. Sementara itu, Sarah sudah meninggalkan rumah, merasa tidak ada gunanya memaksakan sesuatu yang jelas-jelas tidak diinginkan. Livia berjalan menuju kamar tidurnya, duduk di tepi ranjang, dan menatap foto keluarga yang terpajang di meja. Dalam foto itu, Brian masih kecil, tersenyum ceria di antara ayah dan ibunya. Dia tidak tahu kapan tepatnya senyum itu menghilang, digantikan oleh dinding dingin yang kini mengelilingi hati putranya.

 "Brian," gumamnya pelan. "Apa yang sebenarnya terjadi padamu?"

___

Di dalam ruang kerja, Brian akhirnya membiarkan dirinya jatuh terduduk di lantai. Tangannya gemetar saat dia mengusap wajahnya. Dia merasa terperangkap, tidak hanya oleh tuntutan orang tuanya, tetapi juga oleh rasa sakit yang terus menghantuinya.Dia ingat saat usianya masih belasan tahun, ketika sentuhan orang yang seharusnya melindunginya malah meninggalkan luka mendalam. Trauma itu tidak pernah pergi.  Dan sekarang, mereka ingin dia membuka hatinya untuk seseorang? Itu hal yang mustahil baginya.

Brian meraih ponselnya, menatap nomor ibunya yang tersimpan di layar. Jemarinya melayang di atas tombol panggil, tetapi dia tidak menekan apa pun. Sebaliknya, dia melemparkan ponsel itu ke sofa, mengubur wajahnya di tangannya.

 "Aku tidak bisa," gumamnya pelan, hampir seperti bisikan. "Aku tidak bisa melakukannya."

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
11 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status