Mantan, Nikah Yuk!

Mantan, Nikah Yuk!

By:  Amea81  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
27 ratings
11Chapters
545views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

"Mantan, Nikah Yuk!" ajak Rayhan pada mantan kekasih. "UHUK! UHUK! Lo nggak usah ngadi-ngadi, deh! Sapa juga yang mau nikah, sama playboy cap kadal buntung kayak Lo. Ngajak nikah kok kayak ngajak ke mall!" jawab Maura yang sewot dengan mata melotot. ****** Betah melajang diusianya yang hampir kepala tiga, Maura Dyah Nawangwulan justru dipertemukan takdir dengan seorang pria playboy. Dia Rayhan CEO BM Group, yang tak lain pria yang pernah menjadi masa lalunya. Disaat yang bersamaan, benih cinta mulai tersemai diantara Maura dengan seorang pria bernama Bagus, putera mahkota kerajaan bisnis Mahendrata ini adalah rival bisnis terkuat dari bisnis yang dikembangkan Rayhan. Siapa yang akan memenangkan hati Maura? Baca terus yuk!

View More
Mantan, Nikah Yuk! Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
MH Ghani
keren ceritanya.
2024-02-19 08:19:11
1
user avatar
HANA PUSPARINI
ceritanya seru juga nih
2024-01-27 06:07:24
1
user avatar
Susi Azzamkha
Ceritanya Seru juga kak, aku suka banget langsung masuk rank, semoga update yang rajin ya Kak.
2024-01-22 20:57:59
1
user avatar
DF Handayani
Kalau mantanku macam Rayhan ya mau lah diajak nikah, apalagi masih sama cintrong. Seru nih ...️
2024-01-22 17:29:03
1
user avatar
Mkarmila
Wah, suka deh sama karakternya Maura, tegas. Butuh kerja keras untuk meluluhkan hati Maura, ayo semangat Rayhan
2024-01-22 17:06:12
1
user avatar
Hannfirda
Kak, ceritanya seru juga, baru baca dua bab langsung aku masukkan perpus. Semangat ya kak^^
2024-01-22 16:34:18
1
user avatar
Noviyadep
Wow, seru juga nih cerita. Kenapa baru tau sekarang. Lanjut lagiiii
2024-01-22 16:06:26
1
user avatar
Disi77
pilihan bagus semua tuh maura ...
2024-01-20 19:25:19
1
user avatar
Biru Gerimis
Kisah yang akan mengingatkan pada mantan... Semangat, Kak Author...
2024-01-20 12:12:53
1
user avatar
Kerry Pu
seru ceritanya semangat update thor
2024-01-19 16:25:46
1
user avatar
Rosemala
semangat lanjut kak, keren ceritanya
2024-01-19 07:30:29
1
user avatar
Komalasari
Cerita tentang mantan memang sesuatu
2024-01-19 07:15:43
1
user avatar
Ayaya Malila
seru banget ceritanya. alurnya fresh, bikin penasaran.
2024-01-19 06:08:32
0
user avatar
Rianoir
mantap nih cerita. lanjutkan kak
2024-01-18 21:55:59
0
user avatar
Rindu_Mentari
cqra ngelamarnya kocak.
2024-01-18 21:35:37
0
  • 1
  • 2
11 Chapters
Bab 1 Bertemu Pria Masa Lalu
Maura terburu-buru masuk ke dalam bandara internasional Ngurah Rai Bali, untuk menemui orang tua dan saudaranya yang mau kembali ke Jakarta.BUGH!"Aauuuw!" pekik Maura saat menabrak seseorang di depannya."Sorry ... Sorry Anda tidak apa-apa, Nona?" tanya Pria itu.Maura terdiam, nafasnya rasanya tercekat saat mendengar suara bariton itu. Suara yang sangat dia kenal, yang selalu ingin dia enyahkan dari pikirannya.Dia mendongak dan terpaku, menatap wajah pria itu. "Ah, maafkan Saya, Tuan. Saya sedang buru-buru!"Maura langsung berjalan meninggalkan pria tampan itu, yang menatapnya dengan tatapan lekat.Namun, langkahnya terhenti saat lengannya dicekal pria yang ingin dia hindari itu."Maura! Kamu Maura Dyah Nawangwulan kan?!" tanya pria itu yang semakin menarik lengan Maura, hingga Maura mendekat pada pria itu.Maura masih diam, dan masih membelakangi Rayhan Satya Bagaskara. Dia tidak mau menatap ke arah Pria itu, yang sudah tujuh tahun dia berusaha lupakan dari pikirannya."Kamu ke m
Read more
Bab 2 Pemilik Apartemen
Rayhan menenteng tas ranselnya, lalu berjalan menuju ke mobilnya. "Sini Aku saja yang mengemudi mobil," pinta Rayhan.Bayu pun keluar dari mobil dan berlari kecil memutari mobil dan masuk ke kursi samping Rayhan.Rayhan segera melajukan mobilnya mengejar mobil Maura, yang melaju di depannya menuju ke arah warung Bakso yang sangat terkenal di daerah situ.Rayhan ikut melambatkan laju mobil, lalu memarkir mobilnya tak jauh dari mobil Maura.Maura dan Caroline sudah berjalan masuk ke dalam warung bakso, yang terlihat ramai pengunjung."Duduk situ, Maura. Tuh kosong," tunjuk Caroline."Yuk," sahut Maura.Maura dan Caroline duduk di bangku panjang yang kosong, mereka pun langsung memesan bakso dan es jeruk.Tak lama Rayhan dan Bayu ikut masuk, lalu melihat ke meja Maura yang kasih kosong. "Emang kalau jodoh ada saja jalannya," gumam Rayhan."Bos bicara sama siapa?" tanya Bayu."Sama hantu," sahut Rayhan.Bayu menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Mana ada hantu terang begini," gumam Bayu
Read more
Bab 3 Usaha Rayhan
"Duduk dulu, Nawang! Kita jadi pusat perhatian pengunjung lainnya," pinta Rayhan."Maura, kita duduk dulu deh!" sahut Caroline."Lo aja deh yang nego! Gue tunggu di mobil saja," ujar Maura yang hendak meninggalkan meja Rayhan."Nawang! Duduk dulu, jangan kayak anak kecil!" tegur Rayhan sambil mencekal lengan Maura.Dengan terpaksa Maura kembali duduk, karena tidak enak melihat tatapan penasaran, dari para pengunjung yang ada di lantai dua."Lo nego dah, Aline!" pinta Maura yang langsung melihat ponselnya, karena dia malas melihat tatapan mata Rayhan padanya."Okay, tidak usah membuang waktu lagi. Berapa harga unit nomor delapan lima? Kalau cocok saya ambil," ujar Caroline to the point.Rayhan tersenyum tipis melihat sikap ceplas-ceplos Caroline. "Ternyata kamu tidak berubah juga, Caroline. Masih ceplas-ceplos seperti dulu," ujar Rayhan."Ya, dan itu sudah jadi ciri khas saya, Tuan Rayhan. Jadi tidak mungkin berubah, sampai kapan pun," jawab Caroline."Tidak usah terlalu formal, kita
Read more
Bab 4 Penguntit
Di luar restoran...Maura segera masuk ke dalam mobil, disusul Caroline yang duduk di sampingnya. Mobil mulai berjalan meninggalkan depan restoran, dan melaju menuju ke arah GWK."Lo, Kenapa?" tanya Caroline yang melihat wajah datar Maura."Kagak kenapa-napa," jawab Maura dengan singkat."Lo, marah sama siapa? Si buaya buntung itu apa Gue?" cecar Caroline."Gak ada alasan buat marah ke Lo," jawab Maura yang masih fokus dengan jalanan."By the way, ini kita mau ke mana?" tanya Caroline yang baru sadar mereka ke arah GWK."Mau ketemu klien sebentar di restoran dengan GWK," jawab Maura santai."Bener nih kita mau ke sana? Kan ada acara meet and greet band Noah, Maura! Lo serius mau ajak ke sana?!" cecar Caroline yang sangat bahagia.Maura tersenyum lebar melihat ekspresi bahagia sahabatnya itu, dan sedikit melupakan rasa kesalnya pada Rayhan.Mobil Maura terus melaju dengan kecepatan sedang ke arah Uluwatu, dan menuju ke restoran tempat dia bertemu dengan Bagus.Wajah Caroline tampak bah
Read more
Bab 5 Kamu Itu Jodohku!
Maura mengembuskan nafasnya panjang, lalu dia menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu, Tuan Bagus. Kita lanjutkan saja meeting kita,x tolak Maura."Baiklah, kalau dia mengganggu lagi. Saya terpaksa meminta penjaga mengusirnya dari sini," ujar Bagus."Wow, takut!" seru Rayhan dengan gaya tengilnya.Maura mengembuskan nafasnya kasar, dia tidak menyangka melihat sikap Rayhan, yang tak ubahnya seperti anak SMA yang sedang cemburu.Maura dan Bagus melanjutkan membahas proyek, yang akan ditangani Maura dan perusahaan interior design miliknya.Maura dan Bagus mengabaikan Rayhan yang sedang kesal, Karena Maura benar-benar malas meladeni Rayhan, yang sangat menganggu meeting mereka.Setelah satu jam Maura dan Bagus membahas pekerjaan mereka, akhirnya meeting mereka pun selesai, dan ditutup dengan minum wine bersama.Rayhan yang tahu, jika Maura lemah dengan minuman beralkohol. Dia hendak melarang Maura minum wine itu, agar tidak membuat kekacauan nantinya.Namun, Rayhan akhirnya mengurungkan nia
Read more
Bab 6 Semalam Bersama
Akhirnya Rayhan harus menuntaskan hasratnya, dengan permainan tangan dan sambil membayangkan tubuh Maura, yang sangat menggodanya untuk dia sentuh tadi.Namun, Rayhan berjanji tidak akan mencumbu Maura di saat Maura tidak sadar seperti sekarang.Dia akan melakukannya, jika keduanya suka sama suka. Dan itu nanti setelah mereka resmi menikah, walau dia tidak tahu apa Maura masih perawan atau tidak itu tidak jadi masalah baginya.Baginya, Maura Wanita istimewa dan dia sudah janji pada orang tuanya, akan menjadikan Maura sebagai menantu mereka satu-satunya.Tubuh Rayhan mulai bergetar kedinginan, karena suhu air yang semakin dingin. Tangannya langsung menutup kran air, dan mengambil handuk untuk menutupi pinggangnya.Dia berjalan keluar dari kamar mandi, dan kembali masuk ke dalam kamarnya.Tok! Tok!Rayhan melihat ke arah pintu, lalu dia berjalan menuju pintu kamar suite pribadinya.Ada Bayu yang sudah berdiri di depan pintu kamar suite Rayhan. "Ini pakaian Nona Maura, Bos. Kebetulan tadi
Read more
Bab 7 Seperti Jelangkung
"Kamu pasti Aku dapatkan lagi, Nawang."Bayu yang mengikuti Rayhan sejak keluar dari kamarnya, dia langsung menekan tombol lantai bawah."Ini bawa ke laundry," pinta Rayhan sambil menyerahkan paper bag ke Bayu."Baik, Bos. Oh, iya. Kita ada meeting dengan perusahaan Mahendrata Group pukul sepuluh nanti," tutur Bayu."Okay," jawab Rayhan yang tampak malas."Kok lesu amat, Bos?" tanya Bayu yang penasaran."Semalaman Saya tersiksa gara-gara Maura, kalau saja bukan dia yang ada di ranjang ku. Sudah pasti Saya tidak main Solo di kamar mandi," keluh Rayhan.Pfft!Bayu menahan tawanya saat mendengar perkataan bosnya. "Tumben, Bos bisa tahan," cibir Bayu, yang tahu black record bosnya dalam hal Wanita."Diam lah! Saya tidak mungkin meniduri Maura, saat dia tidak sadar. Lagipula Saya ingin melakukannya dengan Maura, setelah kami menikah, Bayu," ujar Rayhan.Bayu langsung menoleh ke Rayhan, dia tidak percaya bosnya itu masih terobsesi pada mantan kekasihnya."Anda masih tidak bisa melupakan No
Read more
Bab 8 Kepergok Kencan
Maura berjalan cepat keluar dari warung bakso langganannya itu, dan menuju mobilnya yang terparkir di depan warung bakso."Sialan! Mengganggu saja orang lagi mau makan bakso, benar-benar seperti jelangkung dia!" umpat Maura yang kesal.Matanya menatap tajam Rayhan yang tersenyum padanya, dan menikmati bakso di mejanya.Maura langsung menjalankan mobilnya meninggalkan warung bakso, dia harus mencari tempat makan lain. Karena baru makan dua sendok bakso, itu jelangkung datang mengganggunya.Mobil Maura melaju ke daerah Legian, dia mau makan ke restoran langganannya. Setelah sampai di Legian dia melambatkan laju mobil dan memarkir mobilnya.Namun, saat berada di di depan restoran. Mata Maura langsung terpaku, melihat ke arah restoran yang mau dia datangi. Dia melihat ada Caroline, yang sedang makan bersama Cakra asisten Bagus."Gelo! Itu anak satu udah dekat aja sama asisten Bagus, tapi kenapa dia gak suka sama Bagus. Hemm ... kayaknya Aku harus cari tahu," Monolog Maura yang langsung ber
Read more
Bab 9 Peringatan Rayhan
"Maura! Kamu ternyata ada di sini, dan kenapa kamu bisa sama dia?" tanya Caroline yang baru datang, dan langsung duduk di samping Maura."Tadi gak sengaja ketemu di depan restoran, dia bilang mau traktir gelato di sini. Siapa yang bisa nolak," jawab Maura dengan santai."Modus saja tuh!" cibir Caroline ceplas-ceplos.Maura langsung tersenyum meringis, saat mendengar perkataan Caroline pada Bagus. "Hei, jadi orang jangan miss julid napa," tegur Maura pelan."Gue kan bicara apa adanya, kalau dia gak modus gak mungkin alasan traktir gelato di sini," jawab Caroline yang mulai kesal."Bagaimana kencan sama Cakra tadi?" tanya Bagus menggoda Caroline."Biasa saja, satu hal lagi. Kami tidak ada hubungan apa-apa selain profesional kerja, itu juga kami makan siang bersama masalah proyek desain interior hotel Anda," ujar Caroline menegaskan pada Bagus."Tapi Cakra bilang kalau menyukai Anda loh, sepertinya dia harus lebih aktif mendekati Anda," ujar Bagus."Sorry to say. Saya tidak berminat!" to
Read more
Bab 10 Permintaan Orang Tua Maura
"Bukan hak kamu, untuk melarang Saya dekat dengan siapa saja!" sentak Maura dengan nada kesal, wajahnya memancarkan kemarahan yang sulit disembunyikan.Rayhan, yang merasa tersinggung dengan sikap Maura, tidak bisa menahan diri untuk ikut campur dalam hidupnya."Alright! Tapi jangan menyesal kalau kamu jadi korban selanjutnya, dan saat itu terjadi kamu akan tahu kalau semua yang Aku katakan padamu itu adalah yang sebenarnya!" seru Rayhan dengan nada tinggi, mencoba menunjukkan ketegasannya. Tatapan matanya penuh dengan kekesalan dan kekecewaan.Rayhan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju ke Uluwatu, dia akan mengantar Maura setelah itu baru kembali ke apartemen.Mobil itu meluncur dengan kecepatan tinggi, meninggalkan jejak asap hitam di belakangnya.Maura, yang duduk di sampingnya, hanya bisa menggenggam erat pegangan pintu mobil, mencoba menahan ketakutannya.Dia tahu betul bahwa Rayhan sedang marah, karena itulah yang selalu terjadi setiap kali mereka bertengkar.Kenan
Read more
DMCA.com Protection Status