Share

Bab 15. Dinner

Aku sampai di rumah saat matahari sudah condong di ufuk barat.

Lelah sih, tapi senang, aku bisa menghabiskan waktu bersama Yunia dan Caca, walaupun lebih sering kami berdebat dan saling meledek, tapi sebenarnya kami adalah geng yang kompak.

Aku merasakan tubuhku juga segar setelah melakukan perawatan di salon.

Aku merebahkan tubuhku di pembaringan, hingga tiba-tiba ponselku berdering, aku langsung merogoh ponselku dari dalam tas.

Tertera nama Mas Faisal di layar pipihku.

"Hallo Assalamualaikum Mas."

"Wa'alaikumusalam. Apa kabar Dek?"

"Aku, baik. Alhamdulillah. Ada apa tumben nanyain?" cibirku, pasalnya dia sangat jarang sekali menanyakan kabarku. Paling-paling telpon jika ada satu hal yang penting.

"Ya Allah, ketus banget. Ya namanya seorang kakak, ya wajar dong nanyain kabar adiknya," sahutnya dari seberang sana.

"Ya. Wajar sih. Sekarang bilang, ada apa telpon Amira Mas?" tanyaku mulai serius pada kakak lelakiku ini.

"Kamu, di sana baik-baik aja kan?" Pertanyaan Mas Faisal tentu me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status