Share

ke enam

Setelah perkenalan singkat ke seluruh penghuni rumah semua melanjutkan aktifitas masing masing.

Bagas masuk ke ruang kerja yang ada di sebelah kamar utama. Dinar mengikuti ke dua pengasuh panggil saja mereka Sus mulai sekarang. Dia merasa deg degan, rasanya seperti jatuh cinta untuk pertama kali. bahkan melebihi tatkala menikah kemaren.

Pikirannya kemana mana. Bagaimana kesan anak anak ketika pertama kali melihatnya, apakah mereka akan bisa menerima Dinar, walaupun mata bisa dikelabuhi tapi hati dan perasaan tidak bisa bohong. ikatan batin ibu dan anak begitu kuat.

Perasaan takut ditolak langsung menyergap. Jantung memompa keras, membuat dia hampir sesak nafas. panik. Dia menarik nafas panjang dan menghembuskan, berulang ulang untuk membuat badannya tenang.

membuka pintu kamar balita raja dan ratu, pintu yang dihiasi striker imut ber gambar wajah kedua mahkluk paling imut didunia yang akan dilihat oleh kedua mata Dinar. menggemaskan batinnya.

pintu terbuka, pandangan mata nya menyusuri isi kamar, dilihatnya kondisi kamar balita yang amat rapi, diujung sebelah kanan ada dipan bayi dengan nuansa biru dan hiasan yang mengelilinginya sudah dipastikan itu milik Raja. sebelah kiri kebalikannya, dipan bayi yang sama berwarna merah muda dan segala pernik imut yang lebih girly. bahkan cat warna tembok kamarnya di buat separuh biru dsn separuh merah muda. Raja dan Ratu masih tertidur di kasurnya.

Ah Raja sangat tampan, sangat mirip dengan mas Bagas ayahnya. begitupun Ratu terlihat ayu seperti mbak Diana. Dinar melihat mereka bergantian dengan perasaan yang luar biasa, gembira membuncah. Dia sekarang menjadi seorang ibu.

"Sus Lia, boleh tanya bagaimana perkembangan pertumbuhan Raja. apa yang disukai dan kebiasaannya".

Sus Lia yang sedang merapikan mainan Raja menengok ke Majikan barunya.

"Baik Nyonya Dinar, Raja anak yang sehat sejak bayi sangat aktif. tubuhnya tumbuh dengan pesat. di buku KMS nya bahkan melebihi garis hijau kata dokter sangat baik".

Sus Lia sebenarnya agak kurang senang, saingan untuk mendekati majikan nya datang lagi. padahal dia mau maju setelah nyonya Diana meninggal.

Lia tidak bisa percaya begitu saja dengan apa yang barusan dilihatnya di dapur tadi. Bagas menggengam tangan nyonya Dinar dengan mesra, tidak mungkin. Bagaimana bisa secepat itu melupakan seseorang sangat dicintai dengan begitu mudah. pasti ada yang tidak beres. Dia akan menyelidiki nya. Lia tidak mau menyerah begitu saja. perjuangan baru dimulai.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status