Abidzar dan Yasmine, dua orang manusia yang terjebak dalam hubungan pernikahan karena kesalahpahaman yang terjadi atas apa yang masyarakat lihat. Mereka dinikahkan secara paksa di rumah Pak RT karena dianggap akan mencemarkan desa mereka bila dua orang anak manusia yang tengah beradegan mesum itu dilepaskan begitu saja tanpa dinikahkan. Padahal hal yang sebenarnya tidak begitu, Yasmine yang tak sengaja melihat Abdizar babak belur berniat menolong laki-laki yang masih memakai seragam SMA-nya itu. Gara-gara itu kini dia harus terjebak dalam pernikahan dengan seorang lelaki yang umurnya beberapa tahun dibawahnya. Apalagi ditambah lelaki SMA itu suka sekali mengomentari caranya berpakaian, hingga membuat hati Yasmine dibuat dongkol olehnya. Bagaimana kisah perjalanan pernikahan mereka? Akankah ada penguji di sana? Ataukah akan bahagia?
View MoreAssalamualaikum, selamat siang semuanya .... Author kini membawa cerita baru spin off Tulusnya Cinta Aira, yup ini kisahnya Yasmine dan Abidzar... Semoga kalian suka ya ..
Happy Reading ...
* * *
"Aira, gue enggak mungkin ngelakuin hal itu. Lo percaya kan sama gue? Gue tadi cuma berniat nolongin bocah itu yang terluka karena sepertinya dia berkelahi, gue enggak tau tiba-tiba warga sini mergokin kita dan menuduh kami melakukan hal yang tidak mungkin kami lakukan," ucap Yasmine pada Aira, dia yakin kalau sahabat itu pasti memercayainya.
"Iya, aku percaya sama kamu Yasmine." Aira melepaskan pelukan mereka kemudian menatap pria paruh baya berkumis tebal yang sepertinya dia adalah kepala desa disini.
"Pak, saya yakin teman saya tidak berbuat seperti itu. Kalian salah paham, saya tau teman saya tidak akan melakukan hal seperti ini. Dia tidak mungkin berbuat seperti yang Bapak-Bapak tuduhkan," ucap Aira pada semuanya, dia menatap Fahri mencoba meminta pertolongan suaminya.
"Iya Pak, teman istri saya tidak akan mungkin melakukan hal ini." Fahri berucap sambil menatap Yasmine yang kini sudah berhenti menangis.
"Semua pasangan yang telah tertangkap basah melakukan hal itu tidak akan mungkin mengakui, sudahlah Pak nikahkan saja mereka."
"Iya Pak, mana ada maling yang mau ngaku. Penjara penuh kalau semua maling menyerahkan diri ke penjara begitu saja."
"Kalau kita tidak segera menikahkan mereka, bisa-bisa desa kita ini terkena sial Pak."
"Betul itu Pak, hukum agama kita juga melarang keras adanya perbuatan zina seperti ini. Bisa-bisa jika kita lepaskan, mereka akan melakukan hal yang sama lagi."
"Nikahkan saja mereka!!"
"Nikahkan!!"
"Nikahkan!!" Yasmine kembali terisak ketika mendengar ucapan-ucapan dari warga setempat, dia tidak pernah melakukan hal seperti ini!
"Bisa saya berbicara dengan pria yang tadi bersama sahabat saya?" tanya Aira karena sedari tadi dia tidak melihat seorang pria yang kata Yasmine terluka.
"Dia ada dibelakang kami Bu."
Dan ketika para warga sedikit menyingkir, Aira dapat melihat seorang pria berseragam putih abu-abu tengah menundukan kepalanya. Bahkan Aira dapat melihat sedikit luka di pelipisnya, Aira yakin sekali kalau Yasmine berkata dengan jujur mengenai hal itu. Namun para warga saja yang salah paham akan keadaan mereka, Aira juga tidak tau bagaimana para warga dapat mengira bahwa Yasmine dan anak sekolahan itu tengah berbuat zina.
"Ya Allah, Bapak-Bapak semua saya yakin sekali kalau teman saya ini berkata jujur. Tidakkah Bapak melihat kalau pria itu masih SMA? Mereka tidak akan mungkin melakukan hal itu, apalagi teman saya ini adalah seorang model terkenal." Aira mencoba membuat para warga mengerti bahwa mereka telah salah menuduh sahabatnya.
"Kami tidak peduli, mau dia seorang model terkenal atau bahkan seorang anak Kyai pun kalau sampai kami sudah menangkap mereka berbuah mesum maka mereka harus menikah hari ini dan disini!! Kalau tidak desa kami akan terkena sial karena membiarkan para pelaku zina merajalela. Atau ada dua pilihan untuk dua orang ini, mereka tidak akan menikah tapi harus dicambuk seratus kali sesuai hukum yang tertera. Jadi kalian pilih yang mana!?" ucap Pak kepala desa dengan tegas.
Yasmine menatap Aira dengan tatapan memelasnya, dia tidak pernah melakukan hal yang dituduhkan orang-orang. Semua itu hanya kesalahpahaman semata, dia tidak akan mungkin berbuat zina apalagi dengan seorang bocah SMA. Dia tadi hanya berniat untuk menolongnya saja, tapi mana tau kalau niat baiknya itu malah membawa dampak buruk bagi dirinya. Tau begini dia biarkan saja bocah itu terluka di jalanan, apalagi melihat kalau anak SMA itu terlihat diam saja. Tak membantah atau membuka suara barang sedikit saja, dan ketika dia membuka suara itu berhasil membuat Yasmine menganga.
"A-aku siap menikah dengannya," ucap anak berseragam SMA itu sambil menunduk membuat semua mata langsung tertuju padanya.
"Lo sadar apa yang lo katakan!? Kita tidak pernah melakukan hal itu, kenapa lo malah setuju dan bukannya membantu gue menjelaskan!?" kesal Yasmine, wajahnya terlihat sangat frustasi mendengar ucapan bocah yang tadi sempat dia tolong.
"Nah karena prianya sudah setuju maka akan kita gelar pernikahan hari ini juga." Mata Yasmine langsung membulat mendengarnya.
"Pak, saya tidak mau menikah dengannya. Saya tidak pernah melakukan hal itu padanya ...." Matanya kini beralih untuk menatap Aira.
"Ai tolongin gue, gue enggak pernah melakukan hal itu. Please tolongin gue Ai." Aira menatap Yasmine iba namun dia tidak dapat berbuat apa-apa, dia tidak akan bisa mengubah keputusan kepala desa sini dan para warga apalagi dia hanya pendatang.
"Ibu, tolong bawa wanita ini kedalam. Dandani dia seadanya, kami akan memanggilkan penghulu karena berhubung gadis ini sudah tidak memiliki Ayah." Tadi Yasmine memang sempat ditanya dan diminta menelfon agar orangtuanya datang, dia mengatakan hal yang jujur mengenai orangtuanya.
Dan kini kisah Abidzar dan Yasmine akan bermula, hubungan pernikahan atas segala perbedaan yang pastinya semakin lama akan semakin terlihat.
Usia kandungan Yasmine kini sudah menginjak bulan ketujuh, perutnya semakin lama semakin membesar. Abidzar selaku suami Yasmine pun menjadi sedikit overprotektif pada sang istri karena kondisi Yasmine saat hamil anak pertama dan kedua itu sangat berbeda. Jika saat hamil Ayisha maka mual dan muntah tak terlalu sering Yasmine alami, maka saat hamil anak kedua ini Yasmine sangat sering mengalami itu. Bahkan saat usia kandungannya masuk bulan ketujuh, mual dan muntah itu tetap dialaminya. Meskipun tak separah saat masih berada di awal-awal bulan kehamilannya. Karena kondisi Yasmine yang mudah lelah jika melakukan pekerjaan berat, maka dari itu Abidzar akhirnya menyewa jasa pembantu di rumahnya agar bisa membantu Yasmine dan Ayisha saat ia tidak ada di rumah.Sengaja Abidzar menyewa pembantu yang sudah berumur untuk menghindari rasa cemburu istrinya yang terkadang berlebihan itu. Bukankah lebih baik menghindari ketimbang bertengkar dulu? Lagipula, Abidzar juga
Waktu berjalan begitu cepat sekali, tak terasa kalau pernikahan Abidzar dan Yasmine sudah berlangsung selama lima tahun. Itu berarti usia Ayisha, putri mereka, sudah tiga tahun setengah. Abidzar pun sudah lulus dari kuliahnya dan mendapatkan sebuah pekerjaan menjadi salah satu karyawan di sebuah perusahaan yang cukup besar. Yasmine merasa bangga sekali pada suami berondongnya itu, Abidzar merupakan sosok laki-laki pekerja keras, sayang keluarga dan sangat bertanggung jawab. Yasmine tak pernah menyesali keputusannya mengorbankan dunia modellingnya demi menjadi istri dan ibu rumah tangga seutuhnya untuk Abidzar karena apa yang Abidzar katakan benar-benar terjadi. Di mana jika kita ikhlas melakukan suatu perbuatan baik, maka kebaikan itu akan Allah balas dua kali lipat dari apa yang pernah dikorbankan.Ayisha pun tahun depan sudah bisa masuk sekolah TK, pertumbuhan anak itu semakin pesat sekali. Ayisha merupakan anak yang sangat pandai, di usia kurang dari sa
Hari ini Abidzar libur kuliah, bengkel tempatnya kerja pun tutup karena pemiliknya ada acara. Hal itu membuat Abidzar dapat menghabiskan waktunya bersama dengan sang istri tercinta dan putrinya yang tersayang. Sangat jarang Abidzar libur kerja bersamaan dengan libur kuliah, sehingga hari ini Abidzar tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Maka dari itu, laki-laki itu mengajak Yasmine dan Ayisha jalan-jalan. Bukan ke tempat yang mewah ataupun yang mahal, hanya jalan-jalan ke sebuah taman dan kebun binatang saja. Ayisha sudah semakin besar saat ini, walau ia belum bisa berjalan karena belum cukup umurnya. Namun, anak itu sudah sangat pandai sekali berbicara meskipun agak sedikit belepotan saat berucap."Yah! Yah! Yah!" Ayisha memanggil Abidzar sambil menunjuk hewan leher panjang yang ada di hadapan mereka saat ini."Itu namanya hewan jerapah, lehernya memang panjang dan warnanya oren dan sedikit kecoklatan," ujar Abidzar me
Setelah kurang lebih satu minggu dirawat usai persalinan, akhirnya Yasmine sudah diperbolehkan pulang. Mereka akan pulang ke rumah sederhana milik Abi Nazar, pria paruh baya itu berkata kalau ia ingin menghabiskan waktu bersama cucu pertamanya sebelum terbang ke Kediri untuk menghadiri sebuah pengajian akbar yang menjadikannya sebagai tamu undangan. Baik Yasmine maupun Abidzar pun tidak masalah, bagi mereka asalkan orangtua bahagia maka mereka akan menuruti. Apalagi keinginan orangtua itu bukanlah hal yang buruk, jelas saja tidak ada alasan untuk menolak. Mengingat Abi Nazar yang sudah sangat baik sekali menerimanya menjadi seorang menantu, tentunya Yasmine tidak ingin membuat ayah mertuanya itu terluka.Tak hentinya Yasmine mengucap syukur sambil menatap bayi mungil yang ada di gendongannya ini, betapa ia bersyukur karena Allah maha baik kepadanya. Memberikan sebuah kebahagiaan tak terkira seperti ini, tak hanya suami yang baik, shalih nan pengertian, ia juga mendapat mertua
Ayisha Fatimatuzzahra, nama putri pertama dari pasangan Abidzar dan Yasmine. Ya, setelah sembilan bulan mengandung, akhirnya putri mereka lahir ke dunia. Nama indah itu Abi Nazar yang memberikannya, beliau sangat antusias sekali dalam memberikan nama cucu pertamanya itu. Abidzar yang merupakan ayah dari putrinya sendiri pun tak dapat menolak keinginan abinya, hingga akhirnya Abi Nazar lah yang memberikan nama itu. Beruntung sekali Yasmine sama sekali tidak rewel soal siapa yang memberikan nama pada putrinya, Yasmine malah merasa sangat senang karena mertuanya berkenan memberikan nama pada putrinya dan Abidzar. Itu pertanda bahwa Abi Nazar sangat menyayangi Ayi– nama panggilan untuk putri mereka yang tentu saja Abi Nazar yang menentukan.Abidzar merupakan anak tunggal, jelas saja Abi Nazar akan begitu antusias. Apalagi ini merupakan cucu pertamanya, sudah lama pria paruh baya itu mendambakan memiliki seorang cucu. Terutama cucu perempuan karena berhub
Untuk pertama kalinya setelah masalah yang dilalui oleh Yasmine, Abidzar dan Yasmine baru berani menginjakkan kakinya kembali menuju rumah Abi Nazar dan Umi Syifa. Mereka akan bersilahturahmi sekaligus memberitahu kalau semua masalah yang mereka alami kini sudah terselesaikan, bahkan orang-orang yang terlibat pun sudah mendapatkan hukuman yang setimpal. Mereka berharap, terutama Yasmine. Semoga saja Abi Nazar berkenan menerimanya sebagai seorang menantu, sungguh Yasmine sama sekali tidak ingin berpisah dari Abidzar. Hatinya sudah tertambat pada laki-laki yang usianya jauh lebih muda darinya yang merupakan suaminya sendiri, semoga saja Allah bisa menggerakkan hati Abi Nazar agar bisa menerima pernikahan mereka.Mengenai Umi Syifa, wanita paruh baya itu sama sekali tak marah pada Yasmine. Justru Umi Syifa adalah orang yang paling pertama mendukung Abidzar dan Yasmine, Umi Syifa juga sudah mengetahui kabar kehamilan Yasmine. Dan Umi Syifa senang mendengar itu
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments