Share

Bab 48e

Meski ruangan ber AC, namun tetap saja tak dapat mengurangi rasa gelisah keduanya. Lelaki itu kemudian mencium kening istrinya. Tangannya tak melepaskan genggamannya.

Sekar menatap ruang bersalin. Ada beberapa tempat tidur di sana. Sekar mendapat tempat di ujung.

Ada dua petugas yang mendampinginya. Satu orang yang sejak dia datang selalu memeriksa. Dan satu lagi lebih muda.

"Sabar, ya, Bun. Dokternya masih dalam perjalanan."

Sekar menatap suaminya. Demikian juga dengan Gilang.

"Tapi, dia nggak kena macet, kan?" Gilang membayangkan dirinya yang sehari-hari terjebak macet di jalanan ibukota. Bagaimana kalau dokter yang mereka tunggu justru mengalami hal serupa?

"Nggak. Posisinya sudah dekat, kok. Sebentar lagi," ujar petugas itu.

Gilang sebenarnya tak percaya. Petugas itu hanya ingin menenangkannya saja. Tapi, dia juga tidak dapat memaksa. Kalau sudah dijalan, mau bagaimana pun harus di tunggu.

Hidup di kota metropolitan tak seperti di kampungnya. Yang namanya lima menit
ET. Widyastuti

Makasih pembaca setia yang sudah mampir. Jangan lupa mampir ke cerita best Sellerku: BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA. Terimakasih.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Anggra
semoga dilancarkan
goodnovel comment avatar
S W Ningsi Archy
ada kata tamat, kiranya sdh akhir
goodnovel comment avatar
Yanti Keke
bacany hany skejab aj nih Thor.... msh tentg proses lahiran... jd serasa ikut mules
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status