Menikahi Sang Pendendam

Menikahi Sang Pendendam

Oleh:  Tabina Carra  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
11 Peringkat
68Bab
11.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Blurb. Demi balas dendam, Celine mengelabui seorang CEO perusahaan lingkungan hidup untuk menikahinya. Dengan bantuan adik ipar dari almarhum suami pertamanya, Celine berencana menguasai harta dan menjerumuskan Barra Hutama ke penjara. Saat rencananya hampir berhasil, Celine jatuh cinta. Pilihannya kini, apa ia tetap akan mengorbankan Barra atau hatinya sendiri?***

Lihat lebih banyak
Menikahi Sang Pendendam Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Glow Peridote
sukaaaaaaaa banget sama ceritanya
2021-12-09 01:21:59
0
user avatar
miliio
Awal yang menarik............
2021-09-06 00:31:29
1
user avatar
meitarana
Nice story!!! ... ...
2021-08-22 11:20:24
0
user avatar
Tabina Carra
Tap love and comment, readers! Thankies.
2021-08-21 03:12:48
0
user avatar
def.babysoul
...️...️...️...️...️
2021-08-06 20:20:47
0
user avatar
refimariskaa_
Gila keren bangett❤️❤️ harus lanjut nih Kak!
2021-07-03 21:07:46
1
user avatar
Marrygoldie
Baru baca bab awal sudah kepanasan. jadi gerah gini. wkwkwk... tapi ceritanya bagus. wajib masuk library kalian nih.
2021-07-02 19:40:16
0
user avatar
Rianievy
Mantappp inaaaaa
2021-07-02 17:23:25
0
user avatar
prank_kuy
Miapa ada cerita bagus gini nyumpet aja🤔
2021-06-24 22:20:02
0
user avatar
Bebby Shin
Baca bab-bab awalnya udah dibawa travelling otak gue. Sumpah keren ini ceritany. Narasinya juga gak kaleng-kaleng. Nyesel banget kalo gak masuk ke library dan buat jadi bacaan favorit! Ini testi jujur ^^
2021-06-13 22:53:42
0
user avatar
Lathifah Nur
😱 Kayaknya Celine dan Ann sama² merasa kehilangan muka 😂 Pembukaan yg bikin speechless 🤭
2021-06-11 17:38:23
0
68 Bab
01. Introduce, Celine Artha
***“Saya sepakat kita tetap di rencana semula. Pemotretan bisa dilakukan dua minggu lagi. Ann, jangan lupa konfirmasi ulang jadwal Chef Renata minggu depan. Saya tidak mentolerir keterlambatan jadwal seperti minggu ini.” Celine Artha duduk dengan tegak sambil mengaitkan sepuluh jarinya di atas notebook.“Oke, saya akhiri rapat untuk siang ini.”Bawahannya terlihat puas dengan ide-ide yang disampaikan Celine sebagai Managing Food Editor di Majalah TASTE dan baru menjabat dua minggu terakhir. Bahkan saking sibuknya melakukan perombakan divisi, Celine belum sempat membereskan isi rumah sejak kepindahannya kembali ke ibu kota. Lima tahun terakhir, Celine memi
Baca selengkapnya
02. Aloha, Barra Hutama!
***Mengingat kejadian semalam. Kegiatan berasyik-masyuknya digagalkan oleh kehadiran atasan Ann. Barra gagal mengeksekusi Ann si gadis bahenol. Sial! Barra merutuk dalam hati. Jumat malamnya kacau sudah. Padahal, ia sudah berpuasa syahwat hampir sebulan ini karena aktivitas perusahaan yang sibuknya bukan main menerima pesanan konsumen.Bagaimana sabtu-minggu ini? Sabtu paginya harus diisi dengan jadwal meeting dadakan dengan calon klien yang berprospek besar. Mana bisa dibatalkan! Belum lagi kesialannya berhenti, ketika akan menuju garasi mendadak pengasuh Lola mengejarnya dengan panik sambil menggendong Lola, putri semata wayangnya. Pengasuh paruh baya itu memohon ijin pulang karena suaminya mengalami kecelakaan dan kini berada di rumah sakit.
Baca selengkapnya
03. Princess Aurora Hutama
*** Celine sudah menyelesaikan pembayaran perlengkapan dan furniture untuk rumah barunya. Sebetulnya, tidak bisa dianggap rumah baru juga. Town House yang kini ditempatinya merupakan salah satu warisan mendiang suami yang diwariskan untuknya. Alaric Kusuma adalah anak tengah yang datang dari keluarga berada. Semua warisan atas nama Celine merupakan hasil jerih payahnya sendiri dan tidak ada sangkut pautnya dengan keluarga Kusuma.  Ia memutuskan untuk menikmati secangkir kopi sebelum pulang. Matanya tertuju pada cafe yang berada di pintu muka pusat perbelanjaan. Dekorasi cafe yang menarik karena mengusung konsep Green House dengan sejumlah tanaman hias dan bunga beragam warna. 
Baca selengkapnya
04. Makan Siang Bertiga
***Satu jam setengah berlalu dengan cepat. Barra mencapai meja Lola dan menemukan gadis kecilnya tidak berada di tempat semula. Salah satu pelayan dengan sigap menunjukkan dimana putri kecil dan istrinya berada.Hah, apa? Istri? Sejak kapan aku memiliki Istri? Barra protes dalam hati. Wajahnya merah padam menahan amarah dan rasa khawatir mengenai keberadaan putrinya. Apa mantan istrinya sudah kembali dan akan merebut Lola darinya? Tapi, Aimee tidak mungkin mengenal wajah Lola. Sejak kepergiannya, Barra tidak pernah berniat mencari Aimee atau menghubunginya.Barra akhirnya menangkap sosok putrinya yang sedang dipangku seorang wanita. Ia hanya bisa menangkap sosok feminin dari balik punggungnya. Keduanya sedan
Baca selengkapnya
05. Janji Untuk Gadis Kecil
***Setelah pertemuan pertama mereka yang dramatis di sudut cafe, Celine berhasil membujuk Barra untuk menikmati makan siang bersama. Sejak pemakaman Alaric, Celine pergi dari tanah air dan hampir memutus semua kontak komunikasi dengan semua orang, termasuk Barra.“Jadi, sekarang kau meneruskan bisnis keluarga Hutama di bidang pertambangan?” Keduanya sudah duduk berhadapan. Lola sedang menikmati suapan terakhir makanan kesukaannya dan tidak terlalu mengikuti perbincangan dua orang dewasa di hadapannya.“Salah satu tebakanmu tentang aku betul tapi rasanya kurang tepat, Celine. Aku memang melanjutkan bisnis ayah di bawah perusahaan Hutama, tapi aku membuat anak perusahaan baru yang khusus bergerak di bidang pembaharuan lingkungan. Sebutlah untuk menebus rasa bersalah keluargaku pada tanah dan bumi ak
Baca selengkapnya
06. Lamunan Masa Lalu
***“Ayah.” Lola berkata pelan sambil menyandarkan punggungnya di car seat bangku penumpang.“Uhm.” Barra menjawabnya dengan ogah-ogahan. Isi kepalanya masih sibuk bersama bayangan Celine tadi di cafe.“Ayah, terima kasih sudah mengajak Lola jalan-jalan hari ini. Bertemu Queen.”“Queen?” Barra kini terlihat antusias dengan hal yang baru disampaikan Lola.“Iya, Queen Celine. Ayah tahu tidak, Tante itu Putri juga loh.”“Oh ya?” Barra bertanya balik pada putri semata wayangnya.&ldq
Baca selengkapnya
07. Hilang Selera Sabtu Malam
***Brakk! Dengan tergesa Barra mendorong pintu apartemen dengan Hannah tidak sabar. Sedangkan, perempuan muda berusia setengah dari Barra itu sudah menggeliat tidak sabar di gendongannya. Sepasang tangan Hannah mengalung pada leher Barra yang kekar. Ia sibuk memberi penanda pada ceruk leher Barra.“Apa kau yakin teman sekamarmu sedang tidak ada di rumah?”Perempuan muda itu menjawab dengan erangan karena terlalu sibuk.Barra tidak menahan diri lagi. Ia segera menghimpit punggung Hannah ke dinding terdekat. Dengan cekatan, ia sudah membuka resleting dress bodycon Hannah dan meloloskannya melewati kepala. Hanya tersisa
Baca selengkapnya
08. Mr. Champagne
***Gaun merahnya tertiup pelan disambut langit sore. Kalau bukan bertugas menjadi salah satu pengiring pengantin wanita, ia tidak akan mungkin mau mengenakan gaun berani seperti ini. Jelas sudah tipe gaun yang cukup mengekspos lekuk tubuhnya, bukan bagian dari kepribadiannya. Tapi, karena Ethel adalah sepupunya, ia tidak bisa menolak permintaannya.Celine sempat bertukar kabar dengan beberapa kawan sekolahnya dulu. Bagaimanapun juga, bagi lingkungan terbatas seperti mereka ruang lingkup pertemanan biasanya juga akan sama. Mungkin kasus berbeda untuknya yang selama lima tahun terakhir memilih pergi dan mengasingkan diri.Tidak disangka ia harus memasang tampang ramah sepanjang hari, ketika hampir semua kawannya menanyakan kondisin
Baca selengkapnya
09. Kesialan Minggu Sore
***Klik! Sejak kapan Maa bersikap panik menghadapi Lola yang sedang demam? Diberi ibuprofen dan membiarkan anak itu istirahat adalah obat mujarab. “Apa kita perlu melanjutkan kegiatan kita tadi di atas sofa nyaman itu, Sayang?”Terdengar suara perempuan bersama Barra. “Uhm.” Barra menjawab dengan decakan nikmat. Bibirnya sibuk mengecupi leher polos perempuan yang kini melekat pada dada lelaki itu.Rasa ingin tahu Celine membuatnya mendongakkan kepala sedikit. Mungkin inilah definisi mengintip sesungguhnya. Sepasang matanya kembali dikejutkan dengan Barra yang sedang melumat bibir gadis muda di hadapannya.Aduhhh, bagaimana ini kala
Baca selengkapnya
10. Demam Lola
***Situasi lalu lintas tidak terlalu ramai pada Minggu petang seperti ini. Mobil Barra membelah jalanan utama dengan kecepatan cahaya. Entah apa yang membuatnya mendadak khawatir seperti ini.Drtt! Ponselnya kembali bergetar. Nama ayahnya tertera di nada panggil. Barra meraih headset dan menekan tombol jawab. “Ayah.”“Barra, kami sedang menuju IGD. Lola kini menggigil dan panasnya sudah lebih dari 40 derajat, kami khawatir. Rumah sakit Saint Vincent.”“Baik, aku menyusul kesana nanti. Ada yang harus aku lakukan dulu.”“Jangan lama-lama ya.” Ayah Barra berkata dengan cepat.
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status