Menjadi Istri Milyuner

Menjadi Istri Milyuner

By:  Die-din  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
3 ratings
95Chapters
10.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Sebuah pernikahan penuh dengan pasang surut, petualangan, dan kenangan. Kita pasti akan melewati hal-hal luar biasa bersama orang yang kita cintai. Namun tak selamanya kenangan yang tercipta adalah kenangan bahagia, ada kalanya kenangan sedih dan menguras air mata. Begitu pula dengan kehidupan rumah tangga Rieka dan Edwin. Pernikahan mereka dipenuhi dengan banyak kejadian luar biasa. Karena adanya latar belakang dan kasta yang berbeda. Rieka yang seorang dokter dari keluarga biasa, tiba-tiba harus menjadi istri seorang pimpinan tertinggi grup raksasa Wijaya. Menjadi istri milyuner. Dapatkah keduanya melewati dan bertahan dari segala aral cobaan dalam rumah tangga mereka? Follow my IG: die.din2210, FB : Diedin dan Tiktok: die.din2210

View More
Menjadi Istri Milyuner Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Lovely Bintang
seru nih kak. semangattt
2023-03-30 21:26:50
0
user avatar
Tiara Tiara
cerita baru , siap membaca
2023-03-12 10:07:03
1
user avatar
Die-din
Halooo ketemu lagi. Aku kembali dengan genre romance yang pasti sweet dan bikin baper hehe...
2023-03-06 18:50:19
0
95 Chapters
01. Prolog
“Dunia tanpa dirimu terasa seperti sebuah teka-teki jigsaw. Selamanya masih kehilangan kepingan-kepingannya dan tidak lengkap. Karena rasanya tidak mungkin bagi siapapun menggantikan dirimu.” Ungkapan ini selalu terngiang di benar Rieka selama tiga tahun hidup tanpa adanya Edwin di sisinya.Kisah cinta berbeda kasta, antara rakyat jelata dan sang sultan kaya raya biasanya tidak akan bisa menemukan akhir bahagia. Karena hidup tak seindah kisah Cinderela yang dapat bertemu pangeran tampan lalu jatuh cinta, menikah dan hidup bersama.Begitu pula kisah cinta antara Rieka, seorang dokter spesialis penyakit dalam. Rieka berasal dari keluarga yang sederhana. Dia bertemu dan jatuh cinta serta terlibat kisah asmara dengan Edwin, seorang CEO dari keluarga milyuner kaya raya. Putra sulung serta pewaris utama dari keluarga Wijaya. Tentu saja perjuangan dan ujian cinta yang harus Rieka lalui tidaklah mudah. Dia dihadapkan dengan pilihan antara cinta dan profesinya sebagai dokter, oleh keluarga Wi
Read more
02. Suami Manja
“Untung kamu sudah gak pa-pa, Mas. Aku takut banget tadi. Aku takut kehilangan kamu ...” Erwin tersenyum simpul mengingat ucapan Rieka kepadanya kemarin di rumah sakit. Saat dirinya tersadar dan keadaannya sudah stabil serta di dipindahkan ke ruang rawat inap.Pengantin baru dan bulan madu adalah saat-saat paling indah dalam hidup siapapun juga. Apalagi jika telah tersedia segala fasilitas mewah sekelas Karma Kandara hotel, beach and resort di Bali. Namun nahas tak dapat dihindari, terjadilah sebuah tragedi di tengah acara honeymoon romantis Rieka dan Edwin. Edwin yang memiliki alergi parah terhadap buah kelengkeng terpaksa harus dilarikan ke UGD Rumah Sakit karena serangan syok anakfilaktik. Tragedi yang kontan menghancurkan acara bulan madu dan harus berakhir di rumah sakit."Ternyata kamu benar-benar mencintai aku ya, Rik?" Edwin merasa bahagia dengan apa saja yang telah dilakukan oleh Rieka untuknya. istrinya itu yang merawat dirinya sendirian di rumah sakit. Selama dua hari di
Read more
03. Mainan Favorit
"Hubby? Kamu ngapain?" tanya Rieka kaget menerima pelukan erat Edwin pada tubuhnya. Bahkan suaminya itu semakin membenamkan kepalan ke leher ceruk dan tengkukknya."Cari kehangatan," jawab Edwin dengan nada santai.Sambil terus menempelkan tubuh ke tubuh Rieka."Cari kehangatan apaan sih?" Rieka tak habis pikir dengan tingkah manja Edwin kali ini."Aduuuh, tanganmu kemana itu, Mas?" protes Rieka saat merasakan kedua tangan Edwin mulai menyelinap masuk ke dalam pakaiannya. Membelai lembut kulit tubuhnya yang sensitif.Edwin tak menjawab protes yang dilancarkan Rieka, malah melanjutkan gerakan tangannya dengan lebih agresif. Bahkan kedua telapak tangan Edwin sudah mencapai undergarment Rieka dan menyingkapnya. Menyentuh benda yang sejak awal tersembunyi di sana."Aaaah Mas Edwin nakal!" Rieka tersentak kaget saat tangan Edwin menyentuh bagian depan tubuhnya yang menojol."Aku kangen sama asetku, El." Edwin bergumam tanpa memperdulikan protes dari Rieka.Edwin malah semakin mempererat pel
Read more
04. CEO Dignity
"Aku berangkat dulu ya." Edwin berpamitan setelah menghabiskan lebih dari separuh menu makan siangnya. Rieka dengan siaga membantu pria tiga puluh tahun itu untuk berjalan. Dia memegangi lengan suaminya erat-erat. Karena merasa masih terlalu berbahaya bagi Edwin untuk menuruni tangga sendirian, takut tiba-tiba oleng dan terjatuh."Iya take care, jangan memaksakan diri. Obatnya juga nanti jangan lupa diminum." Rieka meraih tangan kanan Edwin dan menciumnya.'Kok rasanya masih tidak rela melepas kepergian Mas Edwin, ya?' batin Rieka sambil menyerahkan drug box berisi obat sang suami ke saku jasnya.Edwin hanya mengangguk sebagai jawaban. Dia menepuk ringan puncak kepala Rieka sebelum akhirnya memasuki mobil yang sudah menantinya di depan teras. Kemudian mobil BMW hitam yang dikemudikan Hasan itu langsung melaju begitu Edwin memasukinya.Edwin menghubungi Joko saat mobil yang dikemudikan oleh Hasan, supir pribadinya sudah hampir tiba di kawasan Wijaya Bisnis Park. Edwin meminta mereka u
Read more
05. Asisten Istimewa
Edwin membulatkan tekad untuk dapat bertahan mengikuti jalannya rapat. Mencoba bertahan untuk tetap duduk tegak di kurisnya, sampai nanti dirinya memberikan keputusan akhir dan mengakhiri rapat hari ini. Irza tercengang mendengar keputusan Edwin yang sepertinya sudah bulat. Keputusan yang sangat berani. Irza merasa terharu atas kepercayaan yang diberikan Edwin padanya dan kepada perusahaannya. Benar dugaannya bahwa Edwin ini tipe teman sejati yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tak akan pernah mungkin untuk mengkhianati dirinya. Sekali lagi Irza mengamati wajah Edwin, sahabatnya itu lekat-lekat. Wajah Edwin terlihat pucat, lemah dan sedikit gelisah. Jauh berbeda dari wajah dingin, tenang, penuh wibawa yang biasa diperlihatkan olehnya. Memang Irza sudah mendengar bahwa Edwin sedang sakit bahkan beberapa hari terakhir tidak datang ke kantor. Gosip lebih jauh mengatakan Edwin terpaksa membatalkan honeymoon yang telah dijadwalkan selama seminggu penuh setelah dirinya menikah. Kenapa
Read more
06. Kegalauan Rieka
Rieka melirik jam dinding di atas kulkas dapur. Sudah lebih dari jam enam sore. Kok mas Edwin masih belum pulang aja ya? Apa rapatnya molor? Apa terjadi perdebatan sengit dan alot selama rapat berlangsung?Rieka sama sekali tak bisa tenang sepanjang siang dan sorenya. Tentu saja kepikiran dengan keadaan Edwin, suaminya di sana. Seharusnya aku ikut saja tadi ya? Tapi kok kayak tidak pada tempatnya untuk hadir. Gak etis rasanya bagi Edwin bawa-bawa istri saat sedang urusan resmi begini.Apa mas Edwin baik-baik saja ya? Apa dia tidak lupa meminum obatnya? Apa dia kuat duduk lama untuk menghadiri rapat yang molor dengan segala tekanannya? Apa dia gak pusing mendengar suara-suara yang pastinya bising? Gimana kalau tiba-tiba dia kumat lemesnya dan ngedrop lagi tekanan darahnya?'Kamu pasti baik-baik saja kan mas Edwin?' Rieka mencoba menghalau kecemasannya sendiri.Kegalauan Rieka terus berlanjut sampai pada sesi memasak sorenya. Rieka memang seng
Read more
07. Arti 'Suami Istri'
"Iya...ini aku, mas Edwin." Ujar Rieka menyakinkan Edwin akan kehadirannya sambil meraih sebelah tangan Edwin. Menggenggam erat jemari suaminya itu, seakan tak ingin melepasnya lagi, "Are you OK?"Edwin hanya membalas dengan senyuman dan anggukan ringan. Seneng banget rasanya Rieka ada disini untuknya. Rasanya sudah kangen aja pengen ketemu istrinya itu, pengen peluk-peluk dan cium-cium sampai puas.Perlahan Edwin bangkit dari posisi berbaringnya. Duduk bersandar di sandaran ranjang. "Jam berapa ini?" tanya Edwin kehilangan orientasi waktu."Sudah hampir jam 8 malam," jawab Rieka."Sudah malam ternyata," Edwin tak mengira dirinya bisa tertidur selama itu di sini. Tapi setelah tidurnya tadi keadaan tubuhnya sekarang terasa jauh lebih mendingan. Lebih segar dan tidak lemes lagi tentunya."Tadi kayaknya ada seseorang yang bilang bakal langsung pulang secepatnya begitu rapat berakhir?" Rieka mulai menyindir Edwin."Maaf ya honey, aku te
Read more
08. Sisa Keganasan Semalam
Keesokan harinya Rieka terbangun dengan sedikit kebingungan karena mendapati suasana kamar terasa yang asing baginya. Dimana ini? Rieka mengedarkan pandangan ke segala penjuru ruangan. Nuansa hitam putih untuk seluruh barang dan perabotan, monochrome. Oiya ini kan kamar pribadi mas Edwin di kantornya. Akhirnya Rieka dapat mengingat tempatnya berada saat ini. Kemarin malam memang mereka berdua menginap di kamar ini. Karena hari sudah malam dan keadaan Edwin juga belum memungkinkan untuk perjalanan pulang dan berpindah lokasi. Masih suka tiba-tiba lemes aja dia.Rieka kembali mengedarkan pandangannya, didapatinya ranjangnya kosong. Edwin sudah tidak ada di atas ranjang. Sudah bangun duluan rupanya dia. tapi kemana mas Edwin kok tahu-tahu sudah ngilang? "Hubby? Kamu dimana?" Tanya Rieka sambil bangkit dari ranjangnya. Tak ada jawaban dari Edwin untuk pertanyaan Rieka. Rieka mencari-cari ke segala penjuru kamar sampai ke
Read more
09. Nanggung Banget
"Hubby...cobain deh kue kering bikinanku. Tadi aku praktek baking di kelas memasak," Rieka menghampiri Edwin yang sedang duduk selonjoran di ranjangnya sambil memegang dan berkutat dengan tab-nya. Yah memang Edwin bilang gak bakal kerja lagi dan mengambil cuti. Tapi nyatanya dia masih saja kebanyakan urusan. Kalau begini si namanya work from home kan? Tapi masih mending lah daripada suaminya itu harus berangkat ke kantor sampai kolaps lagi. Rieka membawa sepiring kue kering bikinannya sendiri yang baru matang. Fresh from the oven. Dan Rieka langsung menyodorkannya kue bikinanya pada Edwin. Senyam senyum kegirangan meJokgakan hasil karyanya. "Taaaraaa ini dia..." ujar Rieka dramatis. "Mana coba liat?" Edwin meletakkan tab-nya begitu saja di kasur. Saking penasaran ingin tahu kayak apa bentuk dan rasa cookies bikinan Rieka. "Ini gambar apa?" Edwin mengerutkan kening melihat bentukan aneh cookies bikinan Rieka. Kaya astronot mini lengkap dengan baju hazmat dan helmnya, tapi kecil dan
Read more
10. Jodoh Di Tangan Tuhan
Irza mau tak mau jadi mesam mesem melihat drama keluarga Pradana barusan. Drama yang penuh dengan adegan panas membara. Entah mana yang lebih panas antara adegan mesra Edwin-Rieka tadi atau adegan gunung berapi meletus Edwin-Joko. Kini perhatian Edwin sepenuhnya dihadapkan pada Irza yang sejak tadi berdiam diri menunggu giliran disapa. “Sorry lho Za, kamu jadi harus berada dan melihat situasi yang nggak mengenakkan begitu.” Edwin berkata dengan canggung. Tangannya menggaruk belakang kepalanya sebagai wujud setengah frustasi. Gimana gak frustasi kalau sudah ada yang berdiri tegak tapi harus dirobohkan lagi? Tapi bukan keberanaran lho ya. “It's okay. Setiap rumah tangga memang punya masalahnya sendiri-sendiri.” Jawab Irza sambil mendekati ranjang Edwin dan meletakkan buket buah-buahan yang dibawanya sebagai buah tangan di meja yang ada di samping ranjang. “Gimana kondisimu?” tanya Irza prihatin. Masih ingat benar keadaan Edwin yang tiba-tiba ngedrop kemarin sore. Tapi kalau melihat k
Read more
DMCA.com Protection Status