Home / Romansa / Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam / Bab 70. Rencana Test DNA Gerald dan Elodie

Share

Bab 70. Rencana Test DNA Gerald dan Elodie

Author: Te Anastasia
last update Huling Na-update: 2025-05-11 17:10:34

Giselle yang baru saja mengurusi administrasi pengobatan Elodie, wanita itu berjalan cepat-cepat ke lorong ruangan depan karena Giselle tadi meninggalkan Elodie yang tengah menangis hendak diobati.

"Ya Tuhan, pasti anakku masih menangis," gumam Giselle dengan sangat gelisah.

Langkah kakinya sengaja ia percepat. Saat Giselle mendekati ruangan Elodie dirawat, Giselle tidak mendengarkan jeritan tangisan Elodie lagi.

Begitu Giselle hendak masuk, langkahnya terhenti seketika. Giselle berdiri di dekat pintu dengan wajah menegang dan kedua matanya melebar sempurna melihat dengan siapa Elodie di dalam sana.

Tanpa sadar Giselle meremas surat bukti pembayaran rumah sakit yang kini ia genggam.

"Ge-Gerald..." Bibir Giselle bergetar menyebut nama laki-laki itu.

Seperti mimpi bagi Giselle, ia melihat Gerald tengah memeluk Elodie dan menenangkan putrinya yang ketakutan.

Dada Giselle bergemuruh melihat Elodie dipeluk erat oleh Papa kandungnya sendiri.

'Bagaimana bisa Gerald ada di sin
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (6)
goodnovel comment avatar
Erni Lestari
hadeeeh udh bisa ketebak kyk sinetron bakal disuap uang
goodnovel comment avatar
Sitizah Ijah
hairan sekali,kalau wataknya jahat.d mana2 pun selalu ada.gua sudah bisa nebak,hasil tes dan mesti dipalsui
goodnovel comment avatar
tyas suharto
makin kesini makin mudah ketebak.sama kaya cerita"yg lain.pasaran.bikin malas
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 349. S2. Seseorang yang Menyukai Kai Diam-diam

    Elodie dan Kai kembali ke apartemen pukul setengah sepuluh malam. Kai membawakan banyak belanjaan milik Elodie ke dalam kamarnya. Gadis itu kini duduk di tepi ranjang dengan balutan piyama hangat berwarna putih, ia menatap beberapa obat yang dokter berikan padanya. "Kak, ini obat tidur," ujar Elodie menunjuk sebuah obat. "Heem. Kalau kau bisa beristirahat tanpa obat itu, jangan diminum." Elodie mengangguk patuh, Kai berjalan mendekatinya dan meletakkan boneka ikan lumba-lumba berukuran besar di pangkuan Elodie. Laki-laki itu menekuk kedua lututnya di hadapan Elodie dan ia tersenyum mendongak menatap wajah Elodie yang tampak pucat. "Dua hari lagi, Kakak akan bekerja. Kau baik-baik di apartemen, jangan ke mana-mana sebelum Kakak pulang, oke?" Kai mengelus pipi Elodie. "Heem," jawab gadis itu menganggukkan kepalanya. "Rumah sakit tempat Kakak bekerja, yang tadi kita datangi itu 'kan?" "Iya, Sayang." Kai mengangguk. Elodie tidak menjawab lagi, ia tetap menatap wajah Kai. Laki-lak

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 348. S2. Kau, Orang yang Aku Cintai

    Elodie tertidur pulas sejak pagi hingga sore hari. Pukul enam petang baru ia terbangun dari tidurnya. Gadis itu terdiam menyandarkan punggungnya sambil menatap sekitar mencari-cari. 'Perasaan aku tadi duduk di balkon berdua dengan Kak Kai, tapi kenapa aku tiba-tiba ada di sini?' batin Elodie dengan perasaan bingung. Perlahan, gadis itu menyibakkan selimutnya dan berjalan keluar dari dalam kamar. Elodie membuka pintu kamar perlahan-lahan. Ia mendengar Kai tengah berbincang dengan seseorang di telfon. "Om jangan khawatir, Elodie baik-baik saja di sini. Malam ini saya akan membawa Elodie ikut bersama saya ke psikiater, teman saya, Om," ujar Kai pada seseorang di balik panggilan telfonnya itu. "Terima kasih, Kai. Om percayakan Elodie padamu. Saat ini Rafael masih belum ditemukan, Om masih terus mencari bajingan itu!" seru Gerald di balik telfon. "Iya, Om. Om fokuskan untuk mencari Rafael. Urusan Elodie ... dia aman bersama saya." "Heem. Terima kasih, Kai." "Sama-sama, Om." Tak la

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 347. S2. Kota Fratz yang Menjadi Saksi

    Pukul lima pagi Kai dan Elodie baru sampai di bandara kota Fratz di Krasterberg. Elodie tampak pucat dan lemas, bahkan suhu tubuhnya hangat dan ia terdiam sejak di pesawat. Kau menyadari Elodie tidak enak badan, laki-laki itu menatapnya saat mereka berjalan bersama. "Badanmu panas, Elodie," ucap Kai lirih. "Kepalaku tiba-tiba pusing," jawab gadis itu memegangi lengan Kai. "Duduk dulu sebentar," bujuknya. Kai meminta Elodie duduk. Ia melepaskan mantel hangat yang ia pakai dan menyelimuti kedua pundak kecil Elodie dengan nyaman. Kai mengelus kepala Elodie dan memijitnya perlahan. Hingga ponsel milik Kai berdenting, Kai merogoh saku celana bahan hitam yang ia pakai dan ia melihat pesan bahwa taksi yang ia pesan telah menunggu di depan bandara. "Taksinya sudah sampai, Sayang. Kita pulang sekarang, hm?" bujuk Kai pada Elodie. Gadis itu mengangguk patuh dan kembali beranjak dari duduknya. Elodie dan Kai berjalan keluar meninggalkan bandara, mereka berdua melihat taksi di

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 346. S2. Pergi Bersamamu

    "Kai, kau yakin akan kembali ke Krasterberg malam ini?" Chen mendatangi apartemen Kai setelah Kai menelfonnya. Laki-laki itu tampak mengomelinya dan melihat Kai merapikan barang-barangnya yang akan ia bawa ke Krasterberg. "Kai! Oh ayolah kawan! Bagaimana dengan pekerjaanmu di sini?!" seru Chen menahan kangen Kai. Kai menatapnya tajam. "Kau mau membantuku atau tidak?! Aku ke Krasterberg aku juga punya tujuan, Chen! Ada hal yang jauh lebih penting dari pekerjaanku yang harus aku utamakan!" Kai menjawabnya dengan kesal. Chen terdiam, laki-laki itu mendengkus pelan dan ia tidak mau kaget lagi dengan Kai yang sudah berkeras kepala. "Ya ... maaf, aku pikir karena hal apa kau pulang ke Krasterberg lagi. Sayang karirmu," lirih Chen menatapnya. "Apalagi, pagi tadi ... ramai sekali berita tentang Elodie dan video yang tersebar itu. Aku sangat syok! Gadis sependiam itu..." "Pergilah, Chen!" seru Kai tiba-tiba. Chen sontak menoleh menatapnya. "Ke-kenapa kau main usir-usir saja, hah?! Tadi

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 345. S2. Kai Membawa Elodie Pergi

    Hari sudah malam. Elodie sendirian di dalam apartemen milik Kai. Sore tadi, Amara pulang dijemput oleh sopir, hingga kini Elodie sendirian dan menunggu Kai pulang kerja. Gadis itu duduk diam di dalam kamar Kai. Wajahnya terlihat sendu. "Kenapa Mama dan Papa tidak ke sini? Mereka bilang akan ke sini lagi. Apa Mama dan Papa pergi ke Krasterberg?" gumamnya lirih menoleh ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul delapan malam. Elodie menatap gelapnya malam dari balik dinding kaca di kamar itu. Ia mengembuskan napasnya panjang dan merasakan kesepian di sana. Namun, sekuat mungkin Elodie berusaha memastikan kalau ia sangat aman berada di sini dibandingkan di tempat lain. Ia hanya ingin ditemani. Elodie berjalan ke arah nakas kamar. "Mungkin aku harus menelfon Mama," gumam gadis itu. Elodie membuka laci dan ia meraih ponselnya di sana. Gadis itu menyalakan kembali ponselnya yang mati. Saat ponsel itu menyala dan koneksi internet terhubung. Ekspresi wajah Elodie berubah memucat dan te

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 344. S2. Elodie Masih Tidak Tahu

    "Sayang, jangan memegang ponsel dulu untuk beberapa hari ini supaya kau tenang. Kau mengerti?"Kai mengusap pucuk kepala Elodie dengan lembut. Gadis yang hampir kembali ke alam mimpi itu pun terbangun lagi. Elodie membalikkan badannya beralih menatap Kai yang duduk di sampingnya. "Kenapa, Kak?" tanyanya. "Aku memang tidak akan ke sekolah lagi," jawab gadis itu. Kai mengangguk. "Ya, di sini saja dan jangan ke mana-mana. Aku akan menemanimu seharian ini." "Heem." Elodie mengangguk patuh. Kai mengusap pucuk kepala Elodie dan laki-laki itu beranjak dari kamarnya. Ponsel milik Kai terus bergetar. Pesan-pesan masuk dari nomor Elodie yang terhubung ke ponselnya sangat ramai. Kai berdiri di depan kamarnya, ia melihat semua pesan masuk di grup sekolah dan semua teman Elodie melontarkan kata-kata yang tidak pantas, hingga setidaknya ada yang merasa kasihan pada Elodie. Helaan napas panjang terdengar dari bibir Kai. Laki-laki itu menyugar rambut hitamnya dan mendongakkan kepalanya. "Om

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status