Warning! Cerita menyebabkan ngakak, sedih, dan emosi. "Kakak nggak mau rahasia itu terbongkar kan? Kakak harus jadi pembantu aku!" Apa jadinya jika seorang ketua OSIS yang tampan, galak, dan bersikap dingin harus mematuhi perintah gadis polos nan lugu? *** Raqa Abimanyu Dinata, mantan berandalan yang menjelma menjadi ketua OSIS SMA Bakti Buana. Tampan? Jangan ditanya lagi, terkenal galak dan sedikit nakal. Termasuk playboy dengan mantan dimana-mana. Keluar masuk club malam adalah kesehariannya. Nabilla Shiletta, gadis lugu berwajah cantik. Siswi kelas sepuluh incaran anggota OSIS. Pintar melukis. Sedikit bego dan manja. Mengganggu Raqa adalah kesukannya. Mereka bertemu, sejalan dengan terungkapnya satu per satu fakta dan bagaimana kisahnya saat Raqa tahu bahwa Nabilla adalah gadis yang ada di masa lalunya. Akankah Nabilla memilih bertahan atau menyerah?
View MoreSeorang cewek berambut sebahu tampak fokus menata lukisannya, kuasnya bergerak ke sana-kemari memadukan setiap warna di kanvas putih itu. Sesekali melirik ke wadah cat di atas meja.
Ketika menyadari cat warna birunya sudah habis, cewek dengan celana jeans overall berpadu kaos putih itu menghela berat lalu berseru.
"DAMAR! WARNA BIRUNYA HABIS, AMBILIN DI NAKAS!"
Suara lengkingan itu cukup membuat seorang Damar—cowok berkacamata yang tengah sibuk memajang lukisan ke dinding buru-buru turun dari tangga dan berjalan ke arah nakas. Segera ia mencari barang yang diminta Nabilla.
"DAMAR CEPETAN IH! LAMA!!"
"Sabar Na, ini aku lagi cari, kayaknya ketimpuk sama warna lain deh," jawab Damar berusaha sabar, tangannya sibuk mencari-cari cat warna biru dari sekian banyaknya cat warna dalam nakas.
"Ah ketemu," gumam Damar ketika berhasil menemukan catnya. Wajahnya langsung berbinar. Damar segera melangkah lebar menghampiri Nabilla.
"Ini Na, catnya." Damar mengulurkan catnya. Nabilla menerima sambil mendengus kasar.
"Damar ih lama banget sih!"
Damar nyengir. "Hehe, maaf Na, catnya paling bawah sih, jadi harus singkirin yang atas dulu. Lagian cat kamu banyak banget."
"Bodo amat, kamu aja yang lelet kayak siput. Makanya kalau disuruh itu geraknya cepet. Nanti aku bilangin ke mama deh kalau Damar nggak suka disuruh-suruh lagi. Aku cari pembantu lain aja yang geraknya cepet."
"Yah Na, jangannn, Damar masih suka kok di suruh apapun sama Nabilla. Sekalipun Nabilla minta ambilin bulan Damar siap." Damar menggeleng cepat, takut Nabilla memecatnya, maksud pembantu di sini adalah orang yang siap disuruh-suruh apapun oleh Nabilla. Bukan pembantu rumah tangga.
"Bagus, Damar emang sahabat aku paling baik deh hehe," puji Nabilla menoel hidung Damar.
Yaiya baik, orang aku jadi babu disuruh mulu, batin Damar kesal.
Nabilla mulai mencampur cat birunya ke wadah khusus, perlahan kuasnya menyatu dengan cat itu, lalu Nabilla memoleskannya ke atas Kanvas. Berselang detik kemudian, perut Nabilla berdendang minta dikasih makan.
"Damar."
Cowok yang baru saja dua langkah menuju tangga itu menoleh, Damar mendengus berat lalu menatap Nabilla.
"Kenapa Na?"
"Aku laper, kamu siapin mie ayam ya, sekalian kita makan bedua di sini," pinta Nabilla memasang puppy eyesnya.
Damar hanya mengangguki pasti, namun jauh dalam lubuk hatinya Damar ingin sekali marah. Jika tidak dibayar, Damar dari dulu sudah mengundurkan diri jadi pembantu Nabilla.
"Iya. Kamu tunggu di sini, lima menit ya."
Nabilla mengangguk. "Oke. Sekalian jus jeruk pake lemon Dam."
Cowok itu menggangguk pelan seraya berjalan keluar ruangan, menuju lantai bawah tempat dapur berada.
Nabilla tersenyum menatap kepergian Damar, kebiasaan memerintah dan manja dari cewek itu membuat siapa merasa risih. Hanya Damar salah satunya, yang masih bisa menahan rasa sabar atas sikap Nabilla.
"NABILLA!" Suara khas ibu-ibu itu mengalihkan perhatian Nabilla dari kanvasnya. Wanita berhijab cantik itu menghampiri Nabilla dengan terburu-buru.
"Kenapa, Bun?"
"Nabilla kamu diterima di SMA Favorit itu."
"Apa? Jadi Nabilla bakal sekolah di sana? Yeay, Nabilla seneng banget. Pasti banyak banget cowok gantengnya. Tapi Damar juga satu sekolah sama aku, 'kan?"
Nara-ibunya Nabilla mengangguk. "Iya. Tapi besok Damar gak bisa berangkat bareng kamu, tante Rana bareng Om Hans mau anter anaknya sendiri. Jadi, kamu berangkat bareng Bunda aja ya."
Nabilla langsung cemberut, ia menaruh kuasnya di tempat cat. Melipat tangan di dada, cewek berlesung pipi sebelah kanan itu berkata.
"Nabilla mau sama Damar. Pokoknya besok harus berangkat bareng Damar, titik!"
"Nabilla dengerin Bunda dulu."
Ngambek, Nabilla menghentakkan kaki kesal, dia meninggalkan ruangan tanpa peduli mamanya yang berusaha mengejar.
"NGGAK! POKOKNYA HARUS BARENG DAMAR!"
"Nabilla Shiletta! Kali ini kamu harus turutin Bunda sayang ..."
Makan malam. Terasa sedikit berbeda dari malam-malam sebelumnya, karena malam ini Samuel ikut bergabung di meja makan. Bersama. Mereka bertiga, Soraya, Kaisar, dan Samuel. Meskipun begitu, Kaisar tidak merasakan senang sama sekali. Sebab, walaupun semua anggota keluarga lengkap. Keadaan tetap hening. Seolah yang makan adalah patung berwujud manusia yang tidak mengenal satu sama lain. "Berantem lagi?" tanya Kaisar santai tapi sarkastik. Lantas membuat kunyahan Samuel dan Soraya berhenti. Kaisar menyadari itu. Ia tersenyum sinis, spontan mendapat cubitan pelan di paha dari Soraya. "Makan dulu, Sar. Jangan banyak omong," tegur Samuel. Tenang namun sirat akan kecaman. Kaisar terkekeh. "Terus kalau makannya udah selesai boleh ngomong?" tanyanya. Kaisar menatap dua orang itu bergantian. "Biasa juga enggak, 'kan?" Soraya menyentuh bahu Kaisar. "Kamu ngomong apa sih, Nak? Kita bedua baik-baik aja. Nggak berantem." "Oh ya?" Kaisar
Dua prinsip yang harus dipegang saat ini;Pertama, tidak boleh terbawa perasaan ketika bersama cowok.Kedua, tidak boleh jatuh cinta sebelum berhasil membanggakan ayah dan bunda.Keyla membaca tulisan di belakang diary-nya itu, ia menulisnya tepat ketika berumur 12 tahun. Dimana saat itu ia mulai mengenal sebuah kata yang bernama 'Cinta'. Catat! Hanya mengenal, bukan merasakan.Keyla tidak tahu persis bagaimana perasaan itu. Namun, kata Thania perasaan cinta adalah sesuatu yang tidak bisa digambarkan dan diutarakan dengan kata-kata. Pokoknya rumit, tapi asyik.Bahkan, setiap orang yang telah jatuh cinta bisa dibuat buta. Semakin ke sini Keyla semakin tidak mengerti.Keyla menutup buku diary berwarna biru itu dengan cepat, ini semua gara-gara Kaisar dia jadi kepikiran hal konyol bernama 'Cinta' itu.Akan tetapi Keyla tidak bisa mengelak jika ia baper oleh perlakuan Kaisar. Terutama ketika cowok itu mengacak rambutnya.
Keyla beruntung karena alibinya tadi. Cewek itu menghembuskan napas lega setelah melihat Kaisar mengangguk, mempercayai ucapannya. Meskipun sebelumnya Keyla sempat gugup karena Kaisar hampir saja mengganggapnya berbohong."Serius kelilipian?" tanya Kaisar ulang.Oh ternyata Keyla salah, Kaisar masih belum sepenuhnya percaya."Iya bawel!" jawab Keyla bosan. Cewek itu hendak berjalan lebih dulu namun lengannya tiba-tiba ditahan oleh Kaisar.Keyla berbalik dan menatap cowok itu penuh pertanyaan. Kedua alisnya hampir menyatu. Bibirnya sedikit terbuka ingin mengucapkan sesuatu namun urung karena Kaisar menatapnya begitu dalam.Sampai akhirnya Kaisar melangkah maju mendekati Keyla. Matanya tak lepas sedikit pun menyorot mata cewek itu. Membuat Keyla terasa kaku untuk mengalihkan sedikitpun tatapannya dari Kaisar.Cowok itu merunduk hingga kepala mereka sejajar. Sekarang, bukannya tubuh Keyla saja yang kaku, tapi jantungnya
"Astaga lupa! Hape gue ketinggalan di laci," ungkap Kaisar yang reflek menghentikan langkah saat teringat sesuatu.Keyla menghela napas. Mereka hampir saja mendekati parkiran dan Kaisar berucap seperti itu. Rasanya seperti gagal menang perlombaan lotre. Padahal, Keyla berencana akan pulang ke rumah tepat waku. Karena banyak pekerjaan rumah yang harus ia selesaikan sebelum pukul delapan malam. Setelah itu, barulah Keyla mengerjakan tugas sekolah."Gue ambil dulu yaa. Lo tunggu di sini, jangan kemana-mana," pinta Kaisar. Tanpa mendapat persetujuan Keyla cowok itu bergegas pergi.Keyla pun menarik napas sekali. Ia menepikan diri di bawah pohon besar dekat parkiran."Keyla!" panggil seseorang dari arah kiri. Keyla menoleh. Ternyata Putra."Sendirian nih? Lo nungguin siapa?" tanya Putra setibanya di hadapan Keyla."Kaisar.""Wohoo. Udah gercep ya itu anak," godanya.Keyla yang paham maksud Putra menyela. "Cum
Sejak kejadian di taman belakang tadi Kaisar malah tambah kepo. Ia mencerca Keyla dengan beberapa pertanyaan yang absurd dan unfaedah. Ada sih beberapa pertanyaan yang cowok itu lontarkan mengenai kakaknya. Tapi tetap saja Keyla merasa terganggu. Akibatnya, Keyla kini menyumpal satu telinganya dengan headset. Suasana kelas juga sedikit berisik karena guru yang mengajar ijin ke toilet."Key, temenin gue belajar yuk!" pinta Kaisar tiba-tiba membuat Keyla dengan malas menatap teman sebangkunya itu."Belajar apaan?" tanyanya.Kaisar cekikikan lalu nyengir lebar. "Belajar untuk menjadi yang terbaik buat kamu.""Hahaha. Receh!" sahut Putra yang duduk di belakang. Lalu tatapannya berubah datar.Kaisar melirik sinis Putra. "Sirik lo upil gajah!"Sedangkan Keyla hanya geleng-geleng melihat tingkah aneh kedua cowok itu. Lalu dia memejamkan mata sejenak, menikmati lagu beatiful milik Crush yang mengalun lewat headset di telinganya. Keyla sa
"Lo ngapain makan diem-diem sendiri di sini?" Keyla menolehkan kepalanya sejenak lalu berkata, "Suka aja," jawabnya singkat. Kaisar terkekeh pelan. Keyla itu ya, jawabannya singkat mulu. Emang ngomong itu pakai kuota apa? "Ohh sukaa," ujar Kaisar kemudian. Ia menarik napas dalam-dalam lalu menatap Keyla. Lebih tepatnya ke bekal hijau yang berisikan nasi goreng dan telur gulung di pangkuan gadis itu. Kaisar menjilat sudut bibirnya, cukup menggungah selera. Kebetulan sekali ia belum makan. "Beuhh. Kayaknya enak. Mau dongg." Keyla menoleh lagi, tanpa kata-kata ia langsung menggeser bekal itu ke tengah. Keyla mendiamkannya sesaat. Kaisar bahkan sampai berkedip. Ia kira Keyla akan bersuara, setidaknya 'makan tuh' tapi ternyata gadis itu hanya diam. "Thanks," ucap Kaisar. Lantas menyantap bekal itu dengan lahap. Seperti orang tidak makan dua hari. Keyla hanya geleng-geleng melihat tingkah cowok itu. "Ke
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments