Share

Bab 195

Auteur: Danira Widia
Janice tidak pernah membayangkan Jason bisa segila ini. Meskipun sudah tengah malam, masih ada cukup banyak orang di sekitar rumah sakit, tetapi Jason justru memaksa tangannya masuk ke bawah sweternya.

Telapak tangan Janice yang dingin menyentuh pinggang Jason yang panas membara, membuatnya refleks mengeluarkan suara pelan. Beberapa orang di sekitar langsung menoleh ke arah mereka

Janice segera menundukkan kepala dengan wajah memerah. Dia berusaha keras untuk menarik tangannya. Namun, Jason menekannya kuat-kuat di garis pinggangnya dan tak memberinya kesempatan.

Jari-jarinya sedikit mengepal, merasakan otot Jason yang kencang dan hangat membara di bawah telapak tangannya. Janice ingin menarik diri, tetapi dia tidak bisa. Jika ada orang yang melangkah lebih dekat, mereka pasti bisa melihat tangannya yang menghilang di bawah sweter Jason.

Suhu di telapak tangannya begitu tinggi, sampai-sampai Janice mulai panik. Apakah ini hanya perasaannya saja? Dengan suara cemas, dia berbisik, "Jason,
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé
Commentaires (1)
goodnovel comment avatar
Lailiyatul Wardatu
cara membaca kembali bab depan goodnovel
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Latest chapter

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1683

    Janice menarik rambut Jesslyn, lalu berlari ke arah itu. Terlihat Vega tergeletak di tumpukan rumput.Tubuh Janice melemas. Dia langsung berlutut di tanah, tak ada tenaga sedikit pun.Jason cepat-cepat maju, menggendong Vega yang terbaring, memeriksa nadinya. Wajahnya pucat dan suram, tangannya gemetar. Dia memastikan beberapa kali sebelum memberi anggukan pada Janice.Hampir bersamaan, keduanya terduduk lemas di tanah.....Pendakian berakhir dengan tergesa-gesa. Jason menggendong Vega yang tidak sadarkan diri dan naik kereta gantung untuk turun dengan cepat.Sesampainya di vila, Norman sudah memanggil dokter. Setelah diperiksa, dokter mengatakan Vega baik-baik saja, hanya saja sempat dibuat pingsan oleh seseorang.Mendengar itu, Janice merasa bingung. Banyak hal yang ingin ditanyakan pada dokter. Namun, dia tak tahu harus mulai dari mana. Semakin panik, semakin tak tahu harus berkata apa.Jason memeluknya dan bertanya, "Apa obat itu berpengaruh pada anak? Dia pernah menjalani operasi

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1682

    Di sisi lain.Vega mengeluarkan papan gambar dan duduk di samping untuk menggambar, sedangkan Rensia berdiri di dekatnya sambil minum air.Saat itu, Vega tiba-tiba mendengar suara desis. Dia melihat wanita yang bernama Jesslyn itu sedang berdiri di tepi rerumputan dan menggoyangkan sebatang cokelat ke arahnya. Dia tersenyum geli di dalam hatinya, ternyata wanita ini benar-benar menganggapnya sebagai anak kecil yang rakus. Dia menghela napas, ingin melihat apa yang akan dilakukan wanita itu.Vega menundukkan kepala dan menggambar beberapa goresan di papan gambarnya, lalu meletakkan papan itu dan berjalan ke arah Jesslyn. "Bibi, kamu mencari aku ya?""Sini sini, aku beri kamu makanan enak. Kita pergi ke samping, oke?" kata Jesslyn sambil tersenyum manis."Oke," jawab Vega dan mengikuti Jesslyn ke belakang sebuah pohon besar, menjauh dari kerumunan. Begitu duduk, dia langsung hendak meraih cokelat itu dan Jesslyn pun menyerahkan cokelat itu. Dia terus menarik bungkusan cokelat itu, berusa

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1681

    Janice menatap Jason dengan tajam.Setelah puas dengan foto-fotonya, Vega menyerahkan ponsel itu kepada Jason. "Papa, lihat ini."Saat mengatakan itu, ekspresi Vega terlihat seperti sedang menunggu Jason memujinya.Setelah menundukkan kepala dan memeriksa foto-foto itu, pandangan Jason tertarik pada salah satu foto. Dari foto itu, dia seolah-olah menemukan kembali tatapan Janice di masa lalu saat sedang menatapnya.Janice mendekat dan bertanya, "Lihat apa?"Jason akhirnya menekan ponselnya beberapa kali, lalu meletakkan ponselnya. "Nggak ada apa-apa, hasil potret putriku bagus."Vega menganggukkan kepala dengan puas, seolah-olah berkata pujian ayahnya memang bagus.Janice merasa tak berdaya. "Meskipun hasil potretnya nggak bagus, kamu juga tetap bilang bagus. Kamu terlalu memanjakannya."Dia juga tidak menyangka suatu hari nanti dia akan merasa Jason terlalu memanjakan putrinya.Jason menatap Vega. "Dia memang bagus dalam segala hal.""Ayo jalan," kata Janice yang langsung menarik tang

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1680

    Saat itu, Janice dan Rensia sedang menemani Vega untuk memetik bunga liar di pinggir jalan. Mendengar suara perdebatan, mereka langsung menoleh dan melihat ternyata kakak beradik Keluarga Panduwinata sedang berselisih dengan seorang pria."Jess, mendaki itu melelahkan. Bagaimana kalau kamu ganti sepatu dulu?" kata pria itu menasihati."Siapa yang butuh perhatianmu? Pergi sana," kata Jesslyn dengan nada kesal.Namun, pria itu juga tidak marah dan melanjutkan, "Baiklah. Aku bantu bawakan tasmu agar kamu bisa hemat tenaga.""Nggak perlu. Bisa nggak kamu menjauh sedikit?" kata Jesslyn sambil mengernyitkan alisnya.Pria itu menghela napas. "Aku tahu tujuanmu datang kali ini. Tapi, kamu ini juga wanita, ada beberapa hal yang nggak boleh terlalu berlebihan."Dari nada bicaranya, jelas sekali pria itu berniat baik. Dari tatapannya, sepertinya dia mengenal dan menyukai Jesslyn. Namun, Jesslyn jelas tidak menerima niatnya itu.Saat itu, Vinka maju. "Harvey, kalau kamu begini, Jess akan merasa te

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1679

    Pada akhirnya, Vinka yang maju untuk menarik adiknya dan berjalan menuju tempat lain. "Kamu ini terlalu gegabah. Pak Jason itu siapa?""Semua gara-gara anak itu. Tak disangka, masih begitu muda pun sudah bisa bicara begitu menyakitkan," kata Jesslyn sambil menggertakkan giginya."Kamu juga nggak lihat siapa ibunya. Dia itu anak tirinya Pak Zachary dan melahirkan anak untuk Pak Jason juga. Tadi aku sudah tanya-tanya, katanya sekarang Keluarga Karim sudah nggak begitu mengawasinya," kata Vinka sambil menuang secangkir kopi dan mengambil seporsi steik, lalu duduk.Untuk menjaga bentuk tubuhnya, Jesslyn hanya memesan segelas jus buah campur sayur. Begitu duduk, dia buru-buru berkata, "Kenapa? Dilihat sekilas saja sudah tahu dia itu wanita yang susah diatur."Vinka menggigit sesuap steik, lalu tersenyum dan berkata, "Kamu jangan ganggu dia dulu. Tadi kamu juga lihat sendiri, dia bahkan memanfaatkan nama Pak Zachary.""Kak, kamu kan sudah menjadi menantu resmi Keluarga Karim, kenapa masih ta

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1678

    Janice sama sekali tidak percaya kakak sepupu yang dimaksud Jason itu bisa tiba-tiba merasa tidak enak badan. Jelas sekali itu disengaja. "Delapan koper milik kakak beradik Keluarga Panduwinata itu mana mungkin bisa dibereskan secara mendadak? Satu koperku saja sudah butuh waktu setengah hari untuk memikirkannya."Jason tidak terkejut, hanya berkata dengan nada datar, "Semua orang hanya menatapnya saja, tapi nggak mengatakannya."Janice bertanya dengan terkejut, "Semua orang tahu?""Kalau nggak, apa lagi?" kata Jason."Baiklah, aku kira aku sudah makin pintar," kata Janice sambil cemberut.Jason tersenyum, lalu berbalik dan mencuci tangan. Setelah itu, dia mengambil handuk kecil di tangan Janice. "Biar aku saja.""Ya," balas Janice.Keduanya pun keluar dari kamar mandi.Janice berjalan sambil berpikir, lalu bertanya dengan penasaran, "Kalau semua orang bisa melihatnya, apa Vinka nggak menyadarinya?"Jason duduk di samping Vega, lalu mengelap wajah Vega dengan hati-hati. "Itulah alasann

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status