Share

Pencarian Dalam Dendam
Pencarian Dalam Dendam
Penulis: Hm_14

Penganiayaan

Setelah mendapat ancaman dari Lukman Park, Bos yang sudah ia khianati, Danu terus saja menginjak dalam-dalam pedal gas mobil SUV yang ia kendarai. Ia tak lagi menghiraukan bunyi klakson yang memekakkan telinga, juga umpatan dari pejalan kaki yang nyaris tertabrak olehnya.

Tujuannya hanya satu, yaitu tiba secepatnya di apartemen miliknya dan membawa Arlita- adik angkat kesayangan pergi sejauh mungkin dari Jakarta. Danu ingin mengantarkan Lita pada suaminya.

Begitu tiba di parkiran apartemen, Danu langsung berlari menuju unitnya.

“Lita … Lita …!” teriak Danu begitu tiba di unit apartemennya.

Lita yang sedang berada di dapur langsung menghampiri Danu yang terlihat begitu panik. “Ada apa, Bang?” 

“Bereskan semua pakaianmu. Sekarang!” perintah Danu sambil terus menarik tangan Lita menuju kamar Lita.

“Loh! Kita mau ke mana, Bang? Aku baru aja selesai masak. Aku masak makanan kesukaan Abang,” jawab Lita ikutan panik.

"Lita, kita akan pergi dari Jakarta, dan ….” Danu memegang kedua bahu Lita, menatapnya sendu ketika mereka sudah berada di kamar Lita.

“Dan apa, Bang?” tanya Lita heran dengan tatapan mata Danu.

“Sebenarnya kamu sudah menikah dua hari lalu, saat kamu tertidur lama siang kemarin. Abang terpaksa menikahkanmu untuk melindungimu, dan sekarang kita akan pergi ke tempat suamimu. Kamu akan aman di sana!” 

Tentu itu menjadi kabar yang mengejutkan sekaligus aneh untuk Lita. Dia tidak sadar apa yang terjadi selama lima belas jam ia tertidur. Sekarang, Danu mengatakan kalau dia sudah menikah dan memiliki suami.

Jika memang ia sudah menikah, tentu ia akan melakukan malam pertama dan akan ada rasa sakit di bagian tubuhnya. Selain itu apartemen kakaknya juga pasti akan dihiasi layaknya acara pernikahan, walaupun sederhana. Tapi ini semua benar-benar tampak biasa saja.

Danu memang bisa menjadi wali yang sah bagi Lita untuk menikahkannya, mengingat mereka hanya berasal dari panti asuhan dan tidak tahu siapa orang tua mereka, karena mereka juga sama-sama menjadi anak yang tak pernah diinginkan kehadirannya ke dunia.

“Menikah?! Abang tidak salah bicara ‘kan?”

“Abang tidak bisa menjelaskan apa pun sekarang. Abang dan suamimu akan menjelaskan begitu kita sampai di tempat tujuan.”

Danu langsung memeluk adik tersayangnya. Mengerti akan kebingungan Lita. “Sekarang, ayo kita kemasi semua pakaianmu!”

Lita pun langsung menuruti perintah Danu. Begitu mereka akan keluar dari kamar, Lita dan Danu mendengar suara pintu yang didobrak. Danu menarik Lita untuk bersembunyi di dalam lemari pakaian.

“Ingat! Apa pun yang terjadi, jangan keluar dari sini sampai waktu benar-benar aman. Jika Abang pergi tidak kembali lagi, kamu harus menemui Adrian Dinata. Dia yang bertanggung jawab atas dirimu dan semua ini. Karena ini adalah rencananya.” Dengan air mata yang mulai mengalir, Danu memeluk dan mencium Lita berkali-kali.

“Bang! Jangan pergi. Lita tidak punya siapa-siapa lagi selain abang,” isak Lita.

Danu kembali mengeratkan pelukannya. “Abang sangat, sangat, sangat menyayangimu. Suamimu akan melindungimu setelah Abang pergi.”

“Tapi, Bang—“ ucapan Lita berhenti ketika mereka mendengar suara dobrakkan pintu di kamar sebelah yang merupakan kamar Danu.

“Cepat, masuk!” perintah Danu sambil mendorong Lita  masuk ke dalam lemari lalu segera menutupnya.

Baru saja Danu melangkah, pintu kamar Lita sudah berhasil didobrak oleh ketiga orang yang dikirim Lukman untuk menghabisinya

“Dasar bocah brengs*k. Dikasih bayaran gede, bukanya tunduk, Lu malah khianatin Koko,” ujar pria paruh baya bernama Mark.

“Gua gak mau ngotorin tangan gua buat bunuh orang,” jawab Danu tegas.

“Alah … sok suci, lu. Lu, ‘kan, tahu kerjaan Koko. Kenapa lu masih mau terima duit dari Koko?” sanggah pria termuda di antara tiga orang tersebut bernama Rex.

Di dalam lemari, Lita hanya dapat mendengarkan percakapan para lelaki yang ada di kamarnya tanpa bisa membela Danu.

“Gue tetap gak akan mau bunuh orang!"

“Banyak bacot, Lu!” ujar pria  berwajah oriental bernama Lee Park, lalu ketiganya menyerang Danu secara bertubi-tubi.

Merasa penasaran dengan kejadian di luar persembunyiannya, Lita memberanikan diri untuk sedikit membuka pintu lemari. Dari situ ia melihat ketiga lelaki yang mendobrak pintu kamarnya sedang menganiaya Danu. Ketiga lelaki itu tidak peduli jika darah segar sudah keluar dari hampir semua bagian wajah Danu dan memar di semua bagian tubuhnya. 

“Bang …,” lirih Lita ingin segera menolong. Namun, pesan Danu tadi seperti mengikat kakinya untuk tetap diam di tempat.

 Setelah Rex, Mark, dan Lee sudah puas memukuli Danu, mereka menyeret tubuh Danu yang sudah tidak berdaya.

   

Sebelum tubuh Danu benar-benar hilang dari jangkauan matanya, Lita sempat melihat Danu menyunggingkan senyum ke arahnya. Ia dapat melihat dengan jelas senyum terakhir Danu, walaupun ia hanya melihatnya dengan sebelah mata, karena tak memungkinkan untuk membuka pintu lemari secara keseluruhan.

Setelah sepuluh menit kepergian Danu, Lita baru berani keluar dari lemari yang sejak tadi melindunginya. Lita langsung luruh tepat di mana Danu dipukuli.

“Bang, jangan pergi ...." Tangis Lita pecah melihat bercak darah Danu yang berceceran di lantai. Bahkan, ceceran darah saat Danu diseret keluar membekas begitu panjang sampai keluar kamar.

Lita bingung apa yang harus dilakukan. Sekarang ia hanya sendiri, benar-benar sendiri tanpa Danu yang selalu menghibur, menjaga dan melindunginya dari apa pun.

“Bang, kenapa Abang mengingkari janji Abang.  Abang bilang akan selalu bersamaku. Bahkan, Abang tidak mengizinkan aku menikah jika suamiku membawaku pergi,” isak Lita sambil meraba bercak darah di lantai.

“Bang, Aku bisa apa tanpamu?” Lita hanya bisa menangis sesenggukan.

Baru tadi sore senyum terus merekah di bibirnya. Sambil memasak ia terus membayangkan betapa lahapnya Danu  jika dimasakan terong balado, makanan favoritnya. Tetapi kini, jangankan memakannya dengan lahap, Danu bahkan belum sempat menyentuh masakannya.

Lita Hanya bisa menangis di tempat Danu dipukuli. Bayangan senyum terakhir Danu terus terbayang di otaknya hingga mengantarkannya masuk ke dunia mimpi.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status