Share

BAB 39 SEBUAH RENCANA

last update Huling Na-update: 2025-07-26 16:00:21

Elene segera berlari keluar ruangan Meix mencari Jack. Matanya terlihat berbinar dan wajahnya berseri, penuh semangat dan kemenangan.

"Jack!" panggilnya dari kejauhan pada Jack yang terlihat sibuk mondar-mandir di depan ruang meeting, napasnya tersengal-sengal.

"Ya, Nona," jawab Jack, menoleh.

"Jack... Aku berhasil membujuk Meix agar tak memecat wanita itu," ucapnya bersemangat, senyumnya masih bertahan di wajah cantiknya.

"Oh... Selamat, Nona. Anda... Benar-benar telah berhasil menaklukkan binatang buas," ujar Jack, terkekeh geli sekaligus kagum.

Wajah Elena sedikit cemberut, lalu dengan cepat berubah tersenyum kembali. "Meix bilang, kau harus mengurus wanita itu. Pertemukan aku dengannya, Jack."

"Baik, Nona. Mari ikut saya ke lantai dua."

Elena mengangguk, lalu mengikuti Jack dengan langkah ringan.

Mereka berjalan menuju ruang kerja karyawan. Wanita yang yang akan dipecat tadi terlihat sedang mengemasi barang-
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Pengantin Pengganti Milioner Mandul   BAB 83 KECERDASAN DI ATAS RATA-RATA

    Elena menegakkan bahunya, ia menatap Jack dengan penuh keyakinan. "Jack. Apa kau bisa mengatur wartawan?"Jack mengangguk tegas. "Bisa, Nona.""Datangkan mereka ke rumah sakit ini, Jack. Minta mereka merekam aku dan Meix secara diam-diam," perintah Elena. Nada suaranya tegas. Tatapannya melayang pada sebuah rencana yang tergambar jelas di otaknya.Jack mengangguk samar, kelopak matanya tak berkedip menatap Elena—penuh tanda tanya. "Apa yang akan Anda rencanakan, Nona?"Elena menatap kosong ke arah lorong rumah sakit. Jemarinya mengusap pelan dagunya, seolah tengah menyusun rencana. "Nama Meix sekarang tercemar hanya karena insiden itu. Masyarakat menganggapnya sebagai pria kasar dan arogan."Ia menoleh pelan, menatap Jack untuk meyakinkannya. Ada tekad yang tak tergoyahkan di matanya. "Aku akan berusaha mengembalikan nama baiknya, Jack. Semua orang... Harus bersimpati padanya."Jack mulai tersenyum tipis, pelan-pelan ketegangan di waja

  • Pengantin Pengganti Milioner Mandul   BAB 82 MELEPAS RINDU

    Meix menoleh. Suara Elena mengalun lembut di telinganya, meniup segala kegelisahan dalam batinnya. "Elena..." bisiknya lirih.Kelopak matanya bergerak cepat, bibirnya bergetar samar. Ia bangun sambil tertatih, melebar bibirnya yang masih pucat. "Elena... Kau-" suaranya tercekat di tenggorokan. Perasaannya yang begitu bahagia seolah membuat bibirnya kacau untuk menyusun kata-kata.Senyum Elena pecah begitu saja, matanya berkilau, dan langkahnya tanpa sadar mempercepat jarak antara dirinya dan Meix."Meix..." desahnya. Ia merangkul tubuh suaminya dengan erat, menenggelamkan kepalanya dalam dada bidangnya. "Apa kau baik-baik saja? Aku sangat merindukanmu, Meix..."Meix sempat membeku sesaat. Tangannya bergetar saat terangkat untuk membalas dekapan Elena. Bibirnya tak mampu berucap, hanya suara batin yang menggema dalam relung hatinya.'Elena... Akhirnya kau datang padaku. Aku juga sangat merindukanmu.'Napasnya terlepas panjang, bahunya j

  • Pengantin Pengganti Milioner Mandul   BAB 81 PERNYATAAN CINTA YANG MENGEJUTKAN

    "Bangsat kau, Lucien!"Meix spontan melempar ponselnya, lalu mencabut selang infus di tangannya. Ia segera turun dari ranjang hendak menghampiri Elena.Namun Jack segera merangkul tubuh tuannya itu, menghalanginya untuk pergi. "Tuan... Tenanglah. Anda tidak bisa pergi.""Lepaskan aku, Jack! Tidak akan kubiarkan pria sialan itu menyentuh istriku!" Meix meronta berusaha melepaskan diri dari rangkulan sekretarisnya.Tapi lebih berusaha keras untuk menahannya. Meski tubuhnya kalah besar dari Meix, ia tetap berusaha sekuat tenaga untuk melarang Meix pergi."Tidak, Tuan. Kalau Anda pergi, dokter akan memborgol Anda lagi!" teriaknya, napasnya terengah menahan berat tubuh Meix yang kekar.Mendadak, kekuatan tubuh Meix melemah. Ia tiba-tiba membeku, lalu menjatuhkan tubuhnya ke lantai seolah tak berdaya.Sementara itu di ruangan Elena. Ia mendorong tubuh Lucien menjauh, lalu bergegas duduk. "Apa yang kau lakukan, Lucien ?!" bentaknya.L

  • Pengantin Pengganti Milioner Mandul   BAB 80 SENGAJA MENCARI MASALAH

    Jemari Meix meremas kuat tablet yang dipegangnya. Rahangnya mengeras, sorot matanya tajam penuh bara. "Siapa dalangnya, Jack?!" desisnya dengan suara berat.Jack menyeret tubuhnya lebih dekat dengan Meix. Ia menggeser isi galerinya, menunjukkan video lain di tablet itu. "Ini adalah rekaman CCTV di sekitar restoran itu."Ia memperbesar gambarnya dengan jari. Fokus pada sebuah mobil yang parkir tak jauh dari tempat itu. "Ini adalah mobil Lucien, Tuan. Dia terlihat mengawasi restoran saat kejadian itu berlangsung."Mata Meix tak berkedip menatap tajam rekaman itu. Ia berusaha menata napas, namun urat di lehernya perlahan menonjol. Kemarahan itu mendidih dalam dirinya, siap meledak. "Lucien!" desisnya.Tak berselang, Lucien datang membawa satu keranjang buah di tangannya. Ia masuk ke dalam ruang perawatan Meix dengan langkah santai namun penuh perhitungan."Apa kau mencariku?" sergahnya.Bibirnya terangkat miring, membentuk senyum ti

  • Pengantin Pengganti Milioner Mandul   BAB 79 TERKURUNG DALAM RUANG JIWA

    Viviane membuka pintu Ravenhall dengan gerakan kasar, seolah sedang melampiaskan emosinya. Ia berlari , menyapu segala area dalam mansion itu sembari merengek. "Ibu... Kau di mana? Aku punya kabar buruk!"Ia masuk ke dalam kamarnya, membuang tasnya ke lantai, lalu melempar tubuhnya ke kasar. Ia berguling tak karuan, kakinya mengacak-acak sprei, tangannya memukul-mukul kasur sembari terus merengek. "Ibu... Cepatlah datang! Suasana hatiku sangat buruk. Ibu!" teriaknya.Tak lama kemudian, Camille datang masuk ke dalam kamar Viviane dengan langkah cepat. Kepalanya condong ke depan, mata membesar dan bergerak cepat menyapu sekitar. Hela napasnya tertahan, sementara sudut bibirnya sedikit terangkat, tak sabar ingin tahu apa yang terjadi pada putrinya yang manja."Ada apa sayang? Kenapa kau teriak-teriak?"Viviane bangkit dan duduk. Ujung bibirnya meruncing, napasnya tersengal-sengal seperti menahan tangis. Matanya berkaca-kaca, sesekali mengedip cepat sam

  • Pengantin Pengganti Milioner Mandul   BAB 78 PERSELISIHAN DI RUANG UGD

    Dokter itu menghentikan gerakannya. Keningnya berkerut, menatap Elena. "Tentu saja bayi Anda," jelas dokter itu, melanjutkan menulis resep.Napas Elena tercekat, pupil matanya membesar. Bahunya membeku, seolah tubuhnya menolak bergerak. Bibirnya terbuka, tapi hanya gumaman kecil yang hampir tak terdengar yang lolos darinya."Bayiku? Tidak mungkin...""Saya sudah menuliskan resep vitamin agar bayi Anda tetap sehat." Senyum dokter itu terlihat merekah, seolah menyambut kabar gembira itu.Tapi tidak dengan Elena. Ia masih mematung dengan alis yang saling mendekat. Matanya terus bergerak mencari sesuatu yang tak jelas. "Aku belum melakukan apapun. Kenapa aku bisa hamil?"Bibirnya digigit pelan, sementara jemarinya tak henti meremas ujung bajunya. Napasnya pendek-pendek, merasakan dadanya yang begitu sesak. "Apa yang harus aku katakan pada Meix?"Ia memijat keningnya yang terasa berdenyut. Bibirnya terus berkomat kamit, me

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status