Share

RA 56. Bertemu Ayah

Penulis: Ziya_Khan21
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-05 13:28:42

Rafael menarik napas panjang. “Soal cutiku. Aku tahu kita baru jalan tiga hari, dan aku janji akan benar-benar cuti seminggu penuh. Tapi pagi ini ada panggilan penting lagi. Aku harus kembali ke kantor.”

Aurora terdiam sesaat, menatap Rafael yang tampak sungguh-sungguh merasa bersalah. Hatinya mencelos sedikit, bukan karena Rafael pergi, tapi karena ia belum punya keberanian untuk bicara soal pesan dari ayahnya. Mungkin ini pertanda bahwa waktunya belum tepat.

Tak ingin membuat pagi itu jadi berat, Aurora menenangkan diri dan tersenyum. “Tidak apa-apa. Aku mengerti kok. Lagipula kamu juga sudah banyak ngelakuin hal buat aku.”

Rafael menatapnya lega, tapi Aurora segera menambahkan, “Tapi kamu harus janji tetap jaga kesehatan. Makan yang teratur, istirahat cukup. Jangan kerja terus.”

Rafael tertawa kecil. “Siap, Nyonya Perawat.” Ia bangkit dan mendekati Aurora, mencium keningnya dengan lembut. “Terima kasih, ya. Kamu selalu bisa bikin aku merasa lebih baik.”

Aurora hanya tersenyum, mesk
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (10)
goodnovel comment avatar
bian cilla
hadew ayahnya Aurora tega banget udah tau anaknya sudah sedikit bahagia nonggol hanya minta bantuan payah banget....Ra knp gak jujur sama Rafael kalau kamu menemuin ayahmu bisa2 Rafael marah sama kamu ra
goodnovel comment avatar
Bunda Wina
aneh tuh ayah mu Aurora saat qm sulit dia GK ada kabar dan malah jadiin qm untuk jd tawanan pelunas hutang sekrng ayah mu muncul saat AQ udh bahagia Aurora
goodnovel comment avatar
Viva Oke
hello Edgar, selama ini tega lu ke Aurora. saat kesusahan baru ingat lagi Aurora. ya bagus Aurora jangan bantu lagi tuh si tua Bangka Edgar
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Perangkap Cinta TUAN CEO    RA 135. Edgar Ditemukan

    Langkah Aurora terhenti lagi ketika suara itu memanggilnya.“Aurora!”Aurora menoleh dengan helaan napas pelan. Marissa, istri baru ayahnya berdiri sambil menggendong Renaldo yang masih memeluk erat lehernya, mata wanita itu tampak cemas.“Kami akan pergi,” ujar Marissa dengan suara yang sedikit lebih keras, seolah khawatir Aurora akan terus berjalan dan mengabaikannya.Aurora mengernyit. “Apa maksudmu?”Marissa menarik napas dalam, lalu menjawab, “Dua minggu lagi… kami akan naik kapal laut. Kami tidak bisa tinggal lebih lama di sini. Polisi mungkin akan menemukan kami kalau terlalu lama menetap.”Aurora mengangkat alis. “Dan kenapa kau memberitahuku?”Pertanyaannya terdengar dingin dan tajam. Ia tidak berusaha menyembunyikan luka atau kejengkelan dalam nadanya.Marissa berkata, “Aku… aku tidak tahu. Tapi mungkin ini kesempatan terakhir. Mungkin kau mau datang. Untuk melihat ayahmu. Untuk—”“Untuk apa?” potong Aurora cepat. “Untuk menjelaskan kenapa Ayah lebih memilih kalian? Untuk me

  • Perangkap Cinta TUAN CEO    RA 134. Bicara pada Marissa

    Mata Aurora membelalak, wajahnya pucat. Ia mengenali wajah mungil itu. Rambut keritingnya, matanya yang besar… terlalu mirip dengan seseorang yang ia kenal. Itu… anak ayahnya. Aurora mengerjap, seolah menolak percaya. Anak itu adalah putra dari ayahnya bersama istri barunya perempuan yang menggantikan ibunya, yang hadir setelah semua kehancuran yang menimpa keluarganya. Dunia seperti runtuh sesaat di kepalanya. “Kenapa, Aurora?” tanya Rafael heran melihat wajahnya yang mendadak panik. Aurora berusaha menenangkan diri, lalu cepat-cepat mendekat dan meraih anak itu dari pelukan Rafael. “Biar aku yang gendong. Kamu duduk saja di sana, istirahatkan kakimu.” Rafael masih terlihat bingung, tapi menuruti. Ia menyerahkan bocah itu kepada Aurora lalu berjalan perlahan kembali ke bangku taman, masih memandangi mereka dengan alis terangkat. Begitu Rafael menjauh, Aurora mendekap bocah laki-laki itu erat-erat. “Kamu kenapa bisa di sini, hm?” bisiknya lembut meski dalam hati ia kalut.

  • Perangkap Cinta TUAN CEO    RA 133. Bertemu lagi

    Aurora tersipu. “Nggak… cuma bilang fakta.”Rafael terkekeh. “Kalau kamu mau, aku bisa pindahkan dia dan angkat kamu jadi sekretarisku.”“Enggak usah. Bisa-bisa semua klien kamu kabur karena aku ngomel terus.”Rafael tertawa lebih keras kali ini. “Mungkin benar juga.”Mereka pun duduk berdua di restoran itu, menikmati ketenangan setelah pertemuan bisnis yang melelahkan. Aurora tahu dunia Rafael penuh tekanan, tapi di antara momen seperti ini, ia merasa perlahan mulai memahami sisi lain dari pria yang perlahan mengisi hatinya itu.Setelah menyelesaikan makanan ringan mereka di restoran Jepang itu, Rafael menyandarkan punggungnya dengan ekspresi lega. "Rasanya aku belum benar-benar makan. Mau cari tempat lain buat makan malam yang lebih serius?"Aurora tersenyum kecil. “Kupikir kamu sudah kenyang setelah makan takoyaki terakhirku.”“Justru itu. Cuma satu, dan itu pun karena dikasih dengan tatapan mengancam.” Rafael menyeringai jahil. “Kamu ada ide mau makan di mana?”Aurora memandangi j

  • Perangkap Cinta TUAN CEO    RA 132. Pergi ke Kantor

    Aurora menatapnya sejenak, heran tapi juga sedikit tersentuh. “Aku ikut? Tapi aku bukan bagian dari urusan kerjaanmu.” “Justru karena itu,” Rafael tersenyum. “Biar aku punya alasan buat cepat selesaiin meeting-nya. Dan aku tenang karena kamu ada di dekatku.” Aurora melempar bantal kursi ke arahnya. “Dasar!” Rafael hanya tertawa, lalu menoleh ke arah jam dinding. “Kita masih punya waktu satu jam sebelum berangkat. Aku mandi dulu, lalu kamu bantu pilihkan baju, ya?” Aurora berdiri, mengangguk mantap. “Siap. Tapi jangan jatuh di kamar mandi.” “Kalau jatuh, setidaknya ada alasan bagus buat kamu mandiin aku,” kata Rafael santai sambil berjalan pelan ke arah kamarnya. “RAFAEL!” Aurora memekik. *** Suara pintu mobil tertutup disusul deru mesin yang mati. Rafael melangkah turun dari kursi belakang dibantu sopirnya, sedangkan Aurora keluar dari sisi lainnya, mengedarkan pandangan ke arah bangunan restoran yang bergaya Jepang itu. Restoran itu tampak tenang dari luar, dikeliling

  • Perangkap Cinta TUAN CEO    RA 131. Tugas Menanti

    Dalam sekejap, Rafael menarik tubuh Aurora ke dalam dekapannya. Aurora terkejut, nyaris terjatuh ke ranjang kalau saja tidak sempat menumpukan tangan pada dada Rafael yang hangat. Pelukan itu erat dan nyaman, membuat Aurora sejenak kehilangan niatnya untuk memarahinya. “Tidur lagi sebentar,” kata Rafael lirih, dengan suara serak khas bangun tidur yang memabukkan. Aurora memukul dadanya pelan. “Rafael! Jangan manja. Sudah jam sembilan, aku udah siapin sarapan, perutku lapar.” Rafael hanya menggumam pelan, masih menolak melepaskannya. “Sepuluh menit lagi.” Aurora menarik napas panjang, mencoba melepaskan diri, tapi Rafael kembali mengencangkan pelukannya. “Rafael, serius. Kalau kamu nggak bangun sekarang, aku makan semuanya sendiri.” Mendengar ancaman itu, Rafael akhirnya membuka matanya dengan malas. Ia menatap Aurora yang berada dalam pelukannya, lalu tersenyum lebar, seperti anak kecil yang tertangkap basah sedang pura-pura tidur. “Kamu kejam sekali.” “Kejam karena kelapar

  • Perangkap Cinta TUAN CEO    RA 130. Hari Baru

    Aurora mengangguk pelan. “Aku tahu.”"Aku sendirian di pantai tadi," ucap Aurora akhirnya, suaranya pelan tapi tegas. "Sampai Kevin datang. Kami hanya mengobrol sebentar. Lalu kau meneleponku."Rafael memandang Aurora dalam-dalam, lalu tersenyum kecil. Meski senyumnya lelah, ada ketulusan yang memancar dari sana. Ia berusaha berdiri, dan meski kakinya masih sakit, ia memaksa tubuhnya bergerak, pincang tapi mantap. Dalam beberapa langkah tertatih, Rafael akhirnya sampai di depan Aurora dan memeluknya erat."Aku tahu," bisiknya. "Aku tahu kamu nggak akan melakukan sesuatu yang menyakitiku. Dan... maaf karena sudah membiarkan Valery masuk. Aku ceroboh. Aku terlalu percaya pintu yang tidak tertutup rapat."Aurora menggeleng dalam pelukannya. "Aku yang harusnya minta maaf. Aku nggak seharusnya meninggalkan kamar terlalu lama. Meninggalkanmu sendirian seperti itu.”Rafael melepas pelukan itu sedikit untuk bisa menatap wajahnya. "Aurora, kamu bukan penjaga orang sakit. Kamu pasti bosan, kan?

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status