Share

Kejutan! (2)

Ibu mertuaku bangkit dari duduk dengan kasar, matanya membulat, dadanya kembang-kempis dengan gigi yang bergemertuk hebat.

"Mau ke mana kalian?!" Ibu mertuaku berteriak, ketika melihat Amel dan Rani hendak berdiri.

"Diam kalian dan jelaskan semuanya padaku, termasuk dirimu, Alif!"

Sesekali aku melirik ke arah Panji, di mana anak laki-lakiku itu masih berdiam diri di tempat, menatap laptop dengan tatapan kosong.

Perlahan aku bangkit dari duduk, menghampiri Panji yang tiba-tiba menunduk, menyembunyikan raut wajah kecewanya.

"Nak, kamu baik-baik saja, 'kan?"

"Aku baik-baik saja, Bu," lirih Panji tanpa mendongak sedikitpun.

Aku adalah Ibunya Panji, wanita yang melahirkannya dan mengurusnya hingga sebesar ini.

Jadi, aku tahu betul dan bisa merasakan kesedihan yang tengah Panji pendam seorang diri.

Sebagai seorang Ibu dan wanita yang turut menjadi korban, aku pun segera merangkul Panji, membawanya dalam pelukan. Barulah beberapa saat kemudian, kurasakan tubuh Panji bergetar hebat, bersamaa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status