Share

Duka Memeluk Jiwa

Siang terasa begitu teduh, sinar mentari tak terlalu garang, tak mampu menembus jendela kamar rumah sakit tempat Rinai di rawat. Sudah tiga jam berlalu sejak dokter memeriksa jahitan di perut wanita tersebut, belum ada yang membuka suara. Baik Rinai maupun Kenshi sibuk dengan pemikiran masing-masing. Menurut Rinai, kecemburuan Kenshi tidak beralasan. Pria itu menuduh Reinart mencari-cari alasan untuk bertemu dengannya. Dia sama sekali tak mau mendengar penjelasan Rinai, meski wanita itu telah menjelaskan secara detail awal pertemuan keduanya tadi.

Rinai menghela napas berat, dia melirik sebentar ke arah Kenshi yang sibuk dengan ponselnya. Sesekali pria itu tersenyum, sepertinya ada yang menarik di sana. Sebenarnya dia tak ingin tahu, tapi mungkin saja itu salah satu cara agar hening yang mengikat mereka bisa diputuskan.

"Ada film lucu, ya?" tanya Rinai berusaha mengulas senyum.

Kenshi mengangkat wajahnya sebentar, lalu menatap ponselnya lagi. "Adelia lucu banget, bayi itu udah bisa be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
klu rinai melihat kenshi dan nailah dlm kondisi dia ketawa bahagia sama reinhart, kira2 rinai cemburu g?? bawakan ke diri kita biar bisa ikut merasakan apa yg orang rasakan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status