Ivana, seorang CEO di perusahaan keluarganya, yang kembali ke satu tahun lalu setelah dibunuh oleh orang misterius saat dia mengetahui identitas rahasia dari suami yang selalu dianggapnya sangat baik. Dia kembali ke masa lalu saat usia pernikahan mereka baru menginjak tahun kedua. Tanpa membuang waktu, Ivana mulai menyelidiki latar belakang dan identitas yang disembunyikan oleh suaminya. Dia harus mencegah kejadian satu tahun kemudian terjadi, demi keselamatan Ayah, dirinya dan juga perusahaan keluarganya. Sampai Ivana mengetahui kalau niat Arsenio mendekatinya untuk membalaskan dendam pada keluarga Ivana. Lalu, apakah yang akan dilakukan Ivana pada Arsen selanjutnya?
View MoreSeperti yang telah direncanakan secara matang, hari ini Ivana mengadakan rapat besar-besaran yang meliputi seluruh pemegang saham perusahaan Clover, yang berlangsung di ruang rapat yang luas dan dilengkapi dengan fasilitas modern. Semua pemegang saham yang terhormat sudah berkumpul, menciptakan atmosfer formal namun penuh antusiasme di antara para peserta.Ivana, yang telah ditunjuk sebagai pemimpin rapat, tiba dengan kehadiran ayahnya yang menjabat sebagai komisaris perusahaan, menambah bobot otoritas dalam pertemuan tersebut. Tak ketinggalan, paman Ivana, Freddy yang memiliki 10% saham juga hadir, menunjukkan komitmen dan kepeduliannya terhadap perkembangan perusahaan.Dengan percaya diri, Ivana membuka rapat dengan pernyataan, “Baiklah, kalau sudah hadir semuanya. Kita akan memulai meetingnya,” menandai awal dari diskusi yang diharapkan dapat menghasilkan keputusan strategis untuk masa depan Clover.Namun, suasana tenang itu tiba-tiba terganggu ketika pintu ruangan tiba-t
“Bagaimana keadaannya, Dok?” tanya Ivana, saat ini, terbaring dengan tenang di ruang pemeriksaan, sementara dokter dengan hati-hati menggerakkan alat ultrasonografi yang menempel pada perutnya yang semakin buncit.Proses ini bertujuan untuk memantau perkembangan janin yang tengah tumbuh dalam kandungannya. Di layar monitor di depan dokter, gambaran jelas dari janin mulai tampak, memberikan informasi berharga mengenai kesehatan dan pertumbuhan sang bayi.“Kondisi janin begitu sehat dan semakin aktif. Apa anda sering merasakan pergerakannya, Bu Ivana?” tanya Dokter bernama Raya.“Iya, Dokter. Sesekali saya sering merasakan pergerakannya, dan terkadang itu membuat saya terkejut,” jawab Ivana tersenyum merekah menatap ke arah monitor. Dia merasa tidak sabar untuk segera bertemu dengan calon anaknya itu.Raya menatap Ivana dengan penuh perhatian, merasakan gelora simpati yang mendalam. Merenungkan perjuangan Ivana yang selama ini harus berjuang sendirian menghadapi masa ngidamnya serta men
“Apa maksud kamu dengan kehidupan kedua, Ivana? Ayah sangat tidak memahaminya,” tanya Joseph menatap putrinya dengan tatapan penuh kebingungan. “Aku tidak tau bagaimana menjelaskannya, anggap saja kalau aku tidak pernah mengatakannya, Ayah,” ujar Ivana menghela napasnya. “Untuk sesaat aku emosi dan tidak bisa mengendalikannya karena mengetahui fakta saham yang dimiliki Arsen di perusahaan.” “Kamu terus menyembunyikan banyak hal dari Ayahmu ini. Alasan kamu menggugat cerai Arsen juga, sampai sekarang Ayah masih belum tau. Padahal sudah dua bulan berlalu,” ujar Joseph membuat Ivana terdiam. “Ngomong-ngomong apa kamu masih menyimpan kalung pemberian mendiang ibumu?” tanya Joseph membuat Ivana mengernyitkan dahinya. “Kalung mendiang Mama?” “Ya, apa kamu masih menyimpannya?” tanya Joseph. “Aku selalu membawanya,” ujar Ivana merogoh tasnya dan mengeluarkan sesuatu dari sana. “Ayah bilang aku harus selalu memakainya, tetapi karena m
“Anda memanggil saya, Bu Ivana?” tanya Berry yang masuk ke dalam ruangan Ivana. “Duduklah, Pak Berry. Ada hal yang ingin saya tanyakan pada anda,” ujar Ivana. Berry yang merupakan General Managerpun duduk di sofa, dan Ivana berpindah duduk ke sofa. Kini mereka duduk berhadapan dengan Berry. “Apa yang ingin anda tanyakan pada saya, Bu Ivana?” tanya Berry duduk dengan tenang. Berry memang cukup dekat dengan Arsen saat Arsen masih bekerja di Perusahaan ini. Berry bukan tipe orang yang akan mengkhianati atau melakukan kecurangan di perusahaan. Setau Ivana, sudah 10 tahun Berry bekerja di perusahaan ini yang awalnya hanya seorang manager hingga Joseph memberinya kepercayaan dan menjadikannya sebagai General Manager. Ivana yakin, Berry tidak mungkin membantu Arsen untuk menghancurkan perusahaan tempatnya bekerja selama 10 tahun ini. "Bu Ivana?" panggil Berry membuyarkan lamunan Ivana. “Aku akan langsung ke intinya. Kemarin Arseni
Ting! Kedua mata Ivana melebar saat melihat sosok Arsen yang ada di dalam lift yang datang dari basement. Di sana hanya ada Ivana sendiri, tidak ada yang lain. “Apa kamu tidak jadi masuk?” tanya Arsen menyadarkan keterpakuan Ivana di sana. “Aku akan masuk,” jawab Ivana dan berjalan masuk ke dalam lift. Saat itu pintu lift kembali tertutup rapat, di dalam ruangan itu hanya ada Ivana dan Arsen dengan situasi yang sangat canggung. “Aku tidak ingat kalau ada janji atau urusan dengan Tuan Arsen,” sindir Ivana karena saat ini Arsen datang ke kantornya. “Aku ada janji bertemu dengan Berry, General Manager,” jawab Arsen dan Ivana memutuskan diam di sana sambil memegang blezernya menutupi area perutnya. “Wajahmu terlihat pucat dan suaramu serak. Apa kamu sedang sakit?” tanya Arsen. “Saya baik-baik saja,” jawab Ivana memalingkan wajahnya. “Benarkah?” Degh! “Apa yang kamu lakuk
“Kamu sudah pulang, Ivana? Bagaimana pestanya?” tanya Joseph yang sejak Ivana bercerai dengan Arsen, sosok Ayah itu semakin perhatian dan tidak pernah mengabaikan Ivana sedikitpun. Apalagi saat tau Ivana sedang mengandung. “Pestanya?” Ivana menjawab dengan suara lirih. “Ada apa? Apa terjadi sesuatu?” tanya Joseph menatap Ivana dengan penuh khawatir. “Tidak, Ayah. Semuanya baik-baik saja, aku hanya kelelahan. Aku akan pergi ke kamarku,” ujar Ivana berlalu pergi meninggalkan Joseph dari sana. Ivana berusaha mengabaikan semua pikirannya yang terus memikirkan Arsen. Dia pun masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah mandi beberapa saat, dia menatap pantulan dirinya di depan cermin wastafel, dia menuangkan toner untuk wajah sebelum tidur dan menepuk perlahan wajahnya, dan pikirannya kembali melalang buana pada sosok pria yang jauh lebih menawan dan sangat dirindukannya sejak dua bulan terakhir ini. Ivana menghela nap
Dua Bulan Kemudian… Ivana menatap pantulan dirinya di cermin. Dia memang terlihat cantik dan elegan dengan gaun hitam yang pas di badan, seolah-olah dirancang khusus untuknya. Rambutnya yang tertata rapi menambah kesan anggun, menggantung lembut di bahunya dan memberi sedikit sentuhan glamor yang tidak berlebihan. Makeup-nya pun sempurna, riasan di wajahnya bikin kulitnya terlihat segar dan bercahaya tanpa kesan menor. Namun, sambil terus mematutkan diri, pandangannya berpindah ke bagian perutnya yang mulai terlihat, tanda bahwa usia kandungannya sudah masuk bulan ke empat.Rasa bahagia sekaligus bergetar menyelimuti hatinya, saat dia membayangkan akan segera menjadi seorang ibu. Dia tidak bisa berhenti membayangkan bagaimana rasanya memegang si kecil, saat si bayi sudah tumbuh dewasa dengan tatapan yang sama cantiknya. Tetapi di sisi lain pun, dia khawatir. Dia khawatir, dia tidak bisa menjaga kandungannya dengan baik. Sejauh ini, dia masih ingin menyembunyikan ke
“Bagaimana? Apa keluarga Rylee menyetujui kerja sama ini?” tanya Cedric menuangkan air pada gelasnya dan meneguknya perlahan. Saat ini, mereka berada di ruang kerja Arsen yang ada di mansion. Di ruangan itu juga, selain Arsen dan Cedric, ada Doly yang sedang duduk tenang dengan menikmati kopinya. “Ya, mereka menerima. Mungkin lebih tepatnya Grasella,” jawab Arsen. “Wah, ternyata benar kalau posisi wakil CEO di Rylee sekarang dipegang oleh Grasella,” ucap Cedric. “Ya, dan sepertinya Elmer tidak akan menangani proyek ini, karena Grasella yang bertanggung jawab,” jawab Arsen. “Bukankah sudah jelas. Si wanita manja itu masih menginginkan kembali padamu,” ujar Doly yang sejak tadi diam. “Sepertinya begitu,” jawab Arsen yang hanya sibuk dengan laptop di hadapannya.“Jadi, apa kamu akan memanfaatkannya dengan kembali lagi pada si cewek manja itu?” tanya Doly.“Aku tidak tertarik untuk kembali padanya,” jawab Arsen.“Jadi kamu berniat menjalani misi ini dengan menjadikannya rekan kerja
“Jadi, bagaimana kabarmu, Arsen?” tanya Grasella yang kini mereka berdua sudah duduk berhadapan. “Seperti yang kamu lihat,” jawab Arsen. “Aku cukup terkejut melihatmu datang. Kupikir Elmer yang akan datang.” “Kenapa? Apa kamu keberatan karena aku yang datang?” tanya Grasella tersenyum dan duduk dengan anggun. “Ya, sedikit,” jawab Arsen. “Aku yang sekarang memimpin RL Group Company,” ucap Grasella. “Oh, kamu?” tanya Arsenio cukup terkejut. Seingatnya, Grasella adalah wanita manja yang suka berfoya-foya, seenaknya dan tidak peduli dengan pekerjaan. “Setidaknya sekarang aku sudah dewasa,” jawab Grasella tersenyum merekah. "Ya, kelihatan. Kamu terlihat seperti wanita elegan dan anggun,” puji Arsen membuat wanita itu merona di sana. “Benarkah? Jadi, sebenarnya seperti ini, kan, tipe wanitamu?” tanya Grasella. “Kita bertemu sekarang ini, tentu bukan untuk membahas tipe ideal wanitaku, kan?”
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments