Ranjang pelunas hutang

Ranjang pelunas hutang

last updateLast Updated : 2025-04-28
By:  Mom Aish Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
18Chapters
315views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Melati harus pasrah akan keputusan kedua orang tuanya untuk menjadikan dirinya istri salah satu orang terkaya di kota. Kedua orangtuanya, memiliki hutang yang cukup besar. Dengan berat hati dia menerima semuanya, toh selama ini dirinya hanya di anggap pembantu di rumah tersebut. Sejak pernikahan kedua Ayahnya, dia tidak pernah memiliki kehidupan yang layak. Namun, siapa sangka dia malah menjadi istri kedua. Pernikahan kedua yang telah di siapkan oleh istri pertama calon suaminya. Anjasmoro, pria yang memiliki umur 20 tahun lebih tua darinya. Dia akan menjadi istri keduanya. Akan tetapi takdir begitu rumit saat Melati tinggal lebih lama di rumah Anjasmoro. Status Melati masih di sembunyikan dan inilah awal kehancuran keluarga Anjasmoro. Salah satu putranya mencintai Melati, lalu menolak keras pernikahan Ayahnya. Mungkinkah pernikahan itu akak tetap terjadi?

View More

Chapter 1

Pria tua itu suamiku

"Mau atau tidak, kau harus mau menikah dengan Pak Anjasmoro!" suara monoton itu masih terngiang di telinga Melati.

Melati duduk di ranjangnya. Buliran bening terus mengalir di pelupuk matanya. Dia tidak percaya hidupnya akan hancur secepat ini.

Setelah penikahan kedua Papanya, dia pikir wanita yang selama ini di anggap baik ternyata malah menjadi mimpi buruknya, Tante Mira.

Wanita yang baru saja satu tahun masuk kedalam kehidupannya dan berhasil merusak semua mimpinya.

"Sudah terima saja saran dari Papa, Pak Anjasmoro itu orang kaya. Kamu akan hidup bahagia di sana," ucap Mira mengelus pucuk kepala Melati.

Mulut Melati hanya mengatup rapat mendengar ucapan Wanita dengan muka dua di depannya. Terima, bagaimana bisa dia menerima pria yang akan menjadi suaminya dengan jarak umur cukup jauh? 20 tahun lebih tua.

Pria yang lebih pantas dia panggil Papa, malah akan menjadi suaminya. Bisakah dia menjalani sebuah pernikahan seperti ini?

"Maa, aku pegen sendiri." Melati memalingkan wajahnya. Hatinya terlalu pedih saat melihat Mira.

Mira bangkit dari ranjang dan melangkah keluar. Wanita itu duduk di sofa ruang tamu. Pak Joko, Papa Melati sedang asik membaca koran di temani oleh secangkir kopi hitam yang di hiasi asap tipis.

Wajahnya begitu tenang. Tidak sedikitpun kesedihan saat melihat putrinya hancur. malah semua beban di pundaknya ringan seketika.

Hutang yang menumpuk membuatnya kelabakan satu tahun belakangan ini. Namun orang kaya datang dan merubah semuanya. Hutangnya udah lunas dengan mengorbankan satu putrinya.

"Papa tega banget, Pak Anjasmoro itu lebih pantas jadi Papaku. Bukan suami Kak Melati." perotes Mawar yang baru saja tiba.

Mawar, Adik yang sangat menyayangi Melati. Sangat jauh di banding saudara tiri lainnya. Walaupun Mawar hadir dari rahim Mira, dia tidak pernah setuju dengan sikap Mamanya yang selalu menyiksa Melati.

"Mama juga, pasti Mama kan yang punya ide gila ini!?" Jari telunjuk Mawar mengarah ke Mira yang asik memainkan ponselnya.

Mira menaruh benda pipih di meja dan menatap tajam putri yang amat dia bangakan. Kulitnya yang putih bersih, otak cerdas dan paras cantik menawan. Penampilannya jauh lebih gemerlap dari Melati.

"Kamu taukan bagaimana kondisi keuangan keluarga kita. Kalau nggak karena Pak Anjasmoro kamu nggak akan bisa lanjut kuliah," ucap Mira enteng.

"Melati sudah waktunya menikah. Mana ada pria yang mau menikahinya selain Pak Anjasmoro. Lagian dia juga kaya, masa depan Melati pasti terjamin," timpal Pak Joko.

"Dengan pria umur lima puluh tahun!? Papa sama Mama sudah gila!" Mawar menghentak kakinya dan melangkah menuju kamar Melati.

Mawar membuka pintu dan memeluk Kakaknya yang masih terisak. Dulu mereka saling di banding-bandingkan. Tapi Melai tidak pernah ada rasa iri sedikitpun. Terutama saat Mawar kuliah di universitas terbaik, sedangkn Melati hanya berhenti setelah lulus bangku SMA.

Melati tetap baik hati pada Mawar. bahkan sering kali mereka belajar bersama saat Mawar libur kuliah dan pulang ke rumah.

"Ayo kita kabur Kak, kita harus pergi dari sini," ucap Mawar melepas pelukannya dan mengambil koper dari atas lemari.

Melati hanya diam. Dia masih duduk bersandar di ranjang. Sedangkan Mawar mengeluarkan baju dari lemari dan menaruhnya ke dalam koper.

"Aku nggak rela Kakak nikah sama kakek-kakek itu. Masa depan Kakak masih panjang, bukankah Kakak mau jadi dokter kan? Ingat cita-cita Kakak," ucap Mawar sambil sibuk membereskan baju.

Melati mengerti bagaimana perasaan Mawar saat ini. Dia juga memikirkan hal yang sama saat pertama kali dirinya mendengarkabar perjodohan. Namun apa boleh buat, tidak ada jalan lain selain pernikahan ini.

"Sudah Dek, Kakak ikhlas kok. Kan udah ada kamu yang ngelanjutin cita-cita Kakak," ucap Melati meraih tangan Mawar. Menghentikan aktifitasnya mengemasi barang.

"Sampai kapan Kakak terus seperti ini? Kakak juga berhak bahagia dan menentukan pilihan. Tidak pasrah seperti ini," bentak Mawar.

"Aku masuk fakultas kedokteran cuma gara-gara Kakak, aku bisa masuk jurusan lain kalau nggak mikirin Kakak. Sekarang Kakak mau pengorbananku sia-sia?" lanjut mawar menagkup wajah Melati.

Jauh dari lubuk hati terdalam. Mawar sangat ingin mendalami hobinya dan masuk ruang desain. Tapi dia tdak tega melihat Melati yang selalu mengubur mimpi karena ulah kedua orangtuanya.

Mereka selalu mengutamakan Mawar. padahal Melati lebih kopenten dalam pendidikan. Hal ini membuat Mawar sering tak enak hati.

"Kau bisa keluar dan ganti jurusan. Asal jangan putus sekolah. Kau harus menajadi orang sukses agar keluarga kita tidak selamaya terpuruk seperti ini." Melati melepaskan tangan Mawar di wajahnya.

"Nggak, ngak boleh seperti ini! KIta harus pergi. Aku bisa cari jalan keluarnya. Aku juga nggak masalah harus putus kuliah. Aku bisa daftar lagi setelah tabunganku cukup. Ayo Kak, kita harus kabur!"

"Melati siap-siap ya, supir Tuan Anjasmoro akan datang untuk menjemputmu," ucap Mira yang berdiri di depan pintu.

"Apa!?" Mawar membeku saat medengar ucapan Mamanya. Air mata gadis itu mengalir semakin deras.

Melati hanya mengangguk pelan. Dia memasukkan beberapa pakaian di koper dan menutup koper tersebut. wanita itu tersenyum teduh menatap Mawar yang masih membatu.

"Kakak berangkat dulu, jaga dirimu dan jangan manja-manjaan lagi, oke." Melati memeluk Mawar sesaat.

Mawar berdiri di ambang pintu dan membentangkan tangannya. Dia masih tidak rela melihat Kakaknya menghancurkan masa depannya sendiri.

Mira menarik tangan Mawar. Mencoba menghentikan tingkah perotes putrinya. Dia tidak mengira setelah apa yang dia berikan, Mawar malah lebih membela Melati.

Suara Klakson mobil terdengar. Mobil yang menjemput Melati sudah datang. Mawar semakin mempererat cengkramannya di daun pintu. Dia menutup pintu dan menguncinya.

Mira mengetuk keras pintu dan sesekali mendobraknya. Wanita itu memanggil sang suami, meminta tolong agar segera membuka pintu.

Uang sudah di depan mata. Dia tidak mau ulah Mawar menghancurkan semua rencana yang sudah di atur rapi.

"Lewat jendela, ayo Kak aku bantu. Kakak harus pergi sekarang." Mawar menarik tangan Melat mendekati jendela.

"Tidak perlu Dek. Kakak akan bahagia di sana. Bukankah kau juga bilang, kita harus punya suami kaya raya. Kalau nggak cocok tinggal diracun sianida bukan?" Terukir tawa yang dihiasi air mata.

"Di saat seperti ini Kakak masih bisa bercanda?"

"Semua yang terlihat buruk, tidak selamanya buruk Sayang. Kakak yakin akan mendapatkan kebahaiaan disana. Bukankah semuanya tergantung apa yang kita pikirkan? Kau harus menghargai keputusan terakhir Kakak." Melati memeluk adiknya sesaat dan mula menarik koper keluar kamar.

Melati menghapus air mata dan merapikan penampilannya. Di ruang tamu sudah ada dua orang yang menantikanya.

Matanya membulat, seketka hatinya hancur ketika melihat dua orang tersebut.

"Apakah dia benar calon suamiku?"

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
18 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status