Rujuk dengan CEO Galak

Rujuk dengan CEO Galak

By:  youralin  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
3 ratings
19Chapters
932views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

"Dokter bilang, kita harus buat adik untuk Renan. Kamu mau Renan selamat?" tanya Kevin. Tiara gugup bukan main, dengan bibir gemetar dia menjawab, "Iya, sih. Tapi ...." "Cepat mandi, kita buat adik untuk Renan sekarang juga." .... Memangnya ada, ya, yang begitu berterus-terang seperti ini? Kebodohan di masa muda memang selalu berakibat fatal. Andai bisa kembali ke masa lalu, Tiara tidak pernah ingin bertemu dengan Kevin yang sudah membuat masa depannya hancur dan menjadi janda di usia muda.

View More
Rujuk dengan CEO Galak Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
default avatar
Awnovel
semangat thor
2023-10-07 16:38:51
0
default avatar
Awnovel
semanat terus kak updatenyaaa
2023-08-22 00:04:37
0
default avatar
Awnovel
semangat updatenya kakk
2023-08-21 23:53:15
0
19 Chapters
Bab 1 Kanker Darah Butuh Donor Sumsum Tulang Belakang
"Aku pasti tanggung jawab kalau ada apa-apa, kamu tahan, ya," ujar Kevin setengah mabuk."Ngghh, nggak mau Vin. Jangan."Kevin terus memaksa dan berkata lagi, "Nggak sakit kok, kamu relaks, ya."Itulah percakapan yang terus terngiang di kepala Tiara Salim setiap kali dirinya jatuh dalam lamunan. Rasanya, jalan di depannya benar-benar sangat buntu. Di tengah rasa pusing yang melanda, terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa."Dok, bagaimana keadaan putra saya?" tanya Tiara.Dokter hanya menggelengkan kepalanya dan mempersilakan Tiara untuk mengikutinya ke ruang dokter tersebut.Tiara segera mengikuti dokter itu, sesampainya di ruang dokter, Tiara langsung berkata lagi, "Dok, bagaimana keadaan putra saya? Cepat katakan, saya mohon.""Bu Tiara tenang dulu, jangan sampai panik dan kelabakan sendiri. Kalau terus begini, bagaimana kalau Bu Tiara sampai jatuh sakit?" ujar dokter tersebut.Setelah melihat Tiara jauh lebih rileks, dokter yang bernama Dokter Tommy itu mulai berbicara, "Ke
Read more
Bab 2 Tanggung Jawab?
Kembali ke masa yang lebih awal lagi, kala itu Tiara dan Kevin adalah siswa populer di SMA Bakti di Kota Cendrawasih. Bukan karena kecantikan dan ketampanan mereka berdua saja, mereka sama-sama aktif dan berprestasi di sekolah. Tiara adalah mayoret marching band sekolah, sementara Kevin adalah ketua ekskul basket. Kedua posisi itu seringkali diisi oleh siswa yang terbilang bagus dalam penampilan. Banyak teman-teman sekolah yang sangat iri dengan keduanya. Bagaimana tidak, keduanya sama-sama berparas indah, berprestasi, dan berasal dari keluarga yang sangat kaya.Pernah terjadi di suatu pagi yang indah, hari itu hari Senin. Pagi itu, selepas upacara bendera, guru mengumumkan siswa berprestasi di sekolah."Hari ini seperti biasa, Ibu akan mengumumkan siswa berprestasi di minggu ini. Yang pertama, Tiara Salim. Selamat Tiara, sudah memenangkan juara pertama lomba mayoret terbaik. Yang kedua, Kevin Atmaja, selamat Kevin, sudah berhasil memboyong tim basket menjuarai kompetisi basket nasion
Read more
Bab 3 Dua Garis Merah
Keesokan paginya, Kevin bangun lebih awal dan langsung memeluk Tiara, "Sayang, maafin aku semalam, ya. Aku juga nggak tahu kenapa aku bisa kayak gitu."Tiara langsung terbangun begitu mendengar suara Kevin. Dia menjawab, "Sakit banget."Air mata seketika membasahi pipi Tiara, Kevin pun tak tega melihatnya."Maafin aku, kamu jangan risau, aku pasti tanggung jawab kalau ada apa-apa! Sekarang, kita pergi ke dokter ya, kita periksa keadaan kamu," ujar Kevin sambil membelai rambut Tiara.Tiara kaget mendengarnya, ini sungguh tidak mungkin. Bagaimana anak SMA pergi ke dokter untuk memeriksakan diri setelah melakukan hal terlarang? Harus diketahui, Tiara selalu menjaga prinsip mempertahankan kesuciannya sampai pernikahan tiba nanti. Kejadian ini sudah terlanjur terjadi, cukup dirinya merasa malu karena sikapnya sendiri, tidak usah ditambah-tambah mempermalukan diri lagi di depan orang lain."Aku ke toilet dulu, harusnya nggak begitu parah."Tiara mengecek kondisi tubuhnya, ternyata hanya ada
Read more
Bab 4 Diusir
Akhirnya, Tiara memilih untuk pulang ke rumahnya dulu. Kata orang-orang, semarah-marahnya orang tua, ujung-ujungnya pasti memaafkan anak mereka juga, 'kan? Inilah yang ada di benak Tiara saat ini. Dia lebih baik pulang dulu ke rumah, lalu berterus-terang pada orang tuanya. Mungkin kebanyakan orang yang berada di posisi Tiara akan memilih untuk menyembunyikannya terlebih dahulu, tetapi Tiara lebih memilih langsung jujur. Semua ini agar dirinya bisa mendapatkan pendukung dalam menyelesaikan masalah ini. Toh, cepat atau lambat akan ketahuan juga. Tiara sudah siap menanggung caci dan maki kedua orang tuanya, tidak apa-apa, memang salah sendiri sudah merusak masa depan. Hari itu hari Minggu, Vandam tidak pergi ke kantor. Dia sedang duduk di teras dan melihat Tiara pulang dalam keadaan mata merah dan sembab. "Nak, kamu kenapa? Cerita sama Ayah." Vandam cepat-cepat menghampiri Tiara dan memeluknya. Tiara tak mampu menjawab pertanyaan Vandam. dengan suara penuh tangis, Tiara berkata kepad
Read more
Bab 5 Pahlawan Misterius
Masih membahas masa lalu, malam pertama yang seharusnya menjadi malam terindah bagi pasangan mana pun, justru berubah menjadi malam paling menyakitkan bagi Tiara. Tiara sangat bingung dengan maksud ucapan Kevin."Apa? 25 miliar? Maksud kamu apa?" tanya Tiara.Kevin melepas jas pernikahannya ke atas kursi, kemudian melepaskan kemejanya juga. Setelah itu, dia menjawab pertanyaan Tiara, "Orang tua kamu itu sudah memeras orang tuaku. Orang tua kamu sudah diberi 25 miliar oleh orang tuaku, pernikahan kita hanya pernikahan kilat. Mulai besok, kita tinggal masing-masing lagi."Tiara makin bingung dengan perkataan Kevin. Jadi, maksud Kevin, orang tua Tiara menerima uang dan menyetujui pernikahan kilat ini? Orang tua biadab. Bukankah ini sama saja dengan menjual anak sendiri?Mendengar itu, Tiara langsung bergegas untuk pergi dari hotel itu. Meskipun tidak tahu harus ke mana, yang paling penting dirinya bisa pergi dan terbebas dari orang-orang palsu itu. Namun, belum sempat berhasil pergi, Kev
Read more
Bab 6 Hidup Baru
"Kota Santana? Tapi ... aku nggak mungkin kuliah. Aku malu, aku nggak mau repotin kamu juga. Aku keluaran SMA, bukan SMK, aku nggak punya skill apa pun, Din." Tiara sangat berkecil hati dengan nasib masa depannya."Aduh kamu ini, selama ini kamu berprestasi, public speaking kamu juga bagus banget. Kebetulan ayah aku kasih 1 unit apartemen di sana. Kamu bisa tinggal dulu sama aku. Soal kerjaan, nanti aku bantu cari-cari," ujar Andin.Tiara tertegun. Dia benar-benar bingung dengan masa depannya. Kembali kepada Kevin dan orang tuanya bukanlah solusi.Setelah merenung sejenak, Tiara pun akhirnya mengambil keputusan mutlak, "Oke, aku ikut sama kamu. Kalau dokter sudah izinin aku pulang, aku mau diam-diam pulang ke rumah bawa semua dokumen penting aku. Sehabis itu, aku bisa ikut kamu ke Kota Santana. Tenang saja ya Din, aku nggak akan lama-lama repotin kamu."Satu minggu kemudian, Tiara mengikuti Andin pergi ke Kota Santana yang berjarak kurang-lebih 400 kilometer dari Kota Cendrawasih. Di
Read more
Bab 7 Sugar Baby
Tiara tidak berpikir negatif begitu mendengar ucapan Renan. Bagaimanapun juga, Kevin ayahnya Renan masih hidup.Jadi, Tiara pun berkata, "Kamu kangen banget sama papi, ya?"Selain dewasa, Renan adalah anak yang sensitif juga. Begitu mendengar ucapan Tiara, Renan tak kuasa menahan tangisnya lagi."Renan kangen papi, Renan kangen banget huhuhuhu ...."Air mata Tiara tanpa terasa mulai membasahi pipi, dia segera memeluk Renan dan berkata, "Sabar, ya, sayang. Mami juga kangen banget sama papi. Yang penting Mami selalu ada buat Renan, itu sudah cukup, 'kan?""Cukup Mami, maafin Renan ya Mami, Renan sudah membuat Mami menangis," ujar Renan sambil memeluk Tiara.Tiara mengelus kepala Renan sambil berkata, "Khusus malam ini, kamu boleh tidur sama Mami. Oh ya, lusa hari Sabtu, 'kan? Kamu mau jalan-jalan ke kebun binatang, nggak?"Mendengar itu, Renan pun langsung tersenyum lagi, "Mau Mami! Malam ini aku mau tidur sama Mami, lusa nanti Renan juga mau ke kebun binatang! Sekalian ajak Tante Andin
Read more
Bab 8 Dijemput Om Anton
Beginikah nasib seorang janda di usia muda? Begitu direndahkan oleh teman kerja, bahkan sampai ada yang menawarkan dirinya untuk menjadi sugar baby?'Aku harus kuat, aku harus kuat demi Renan. Nggak apa-apa, semuanya pasti berlalu,' gumam Tiara dalam hati.Tiara masih berada di toilet, dia berusaha tegar dan menghapus air matanya.Saat kembali ke ruang kerjanya, Tiara mengubah sikapnya yang dulu. Dulu, dia selalu bersikap cuek saat ada orang yang membicarakannya. Namun, kini dirinya harus tegas, bagaimanapun dirinya adalah kepala Departemen Penjualan, dirinya memiliki wewenang lebih tinggi daripada mereka.Selama ini juga, kinerja rekan kerjanya sangat jauh dari kata maksimal, oleh karena itu, Tiara mempertegas semuanya, "Teman-teman, mulai sekarang, kalian harus mengikuti semua peraturan yang saya buat. Kalau sampai ada yang ketahuan bergosip di dalam kantor, baik itu jam kerja atau bukan akan langsung saya pecat. Kalau target bulanan tidak tercapai, orang tersebut akan dimutasikan k
Read more
Bab 9 Ada Hubungan Apa sama Pak Anton?
Perusahaan Darma"Bu Tiara mau pulang dulu ke kantor?" tanya Reni.Tiara sedari tadi sangat sibuk, begitu melihat ponselnya, dia melihat waktu sudah menunjukan jam 4 sore."Ya ampun, ternyata sudah jam 4, saya harus jemput anak saya dulu. Kamu naik taksi saja, ya? Ini ongkosnya, saya pamit pergi duluan." Tiara cepat-cepat memberikan ongkos untuk Reni lalu mengendarai mobilnya menuju TK Tunas Mekar.Sesampainya di sekolah, hati Tiara seolah tercekit. Mobil siapa itu? Siapa pria berjas itu? Mungkinkah Kevin datang? Entah kenapa, Tiara sangat takut tiba-tiba Kevin datang dan mengambil Renan dari sisinya.Harus diketahui pula, Anton baru saja ganti mobil. Dia tidak pernah membawa mobil BMW hitam ini ke kantor, jadi wajar saja Tiara begitu terkejut melihatnya."Renan!" ujar Tiara dengan panik."Eh ...." Tiara langsung tertegun begitu melihat sosok itu dari dekat."Aduh Pak Anton, bikin saya kaget saja. Bapak kok bis
Read more
Bab 10 Demam Tinggi
"Maksud kamu apa? Hubungan aku sama Pak Anton?" Tiara keheranan, kenapa Andin bisa mengajukan pertanyaan ini.Kemudian, Andin pun menceritakan apa yang sedang terjadi hari ini. "Yang pasti, aku nggak ada hubungan apa pun sama Pak Anton. Andin, aku titip Renan semalam ya. Aku harus dirawat, demamku tinggi sekali setelah pengambilan sampel tadi," ujar Tiara."Hah? Dirawat?" Andin kaget.Mendengar Andin kaget, Tiara buru-buru berkata, "Andin, jangan beri tahu Renan. Bilang saja urusanku belum selesai.""Oke, kamu jaga diri baik-baik."Andin menutup teleponnya. Dia sedih sekali, Tiara sudah biasa menghadapi semuanya sendiri selama 5 tahun ini. Makanya, dia bisa begitu santai dirawat di rumah sakit sendirian. Namun, Andin tidak akan tinggal diam saja.Andin segera menemui Anton dan berbisik, "Pak, hari ini Tiara melakukan pengambilan sampel untuk donor sumsum tulang belakang. Lalu dia demam tinggi setelah prosedur itu, dia harus dirawat dulu. Baiknya bagaimana ya? Tiara bilang jangan beri
Read more
DMCA.com Protection Status