Kisah Kehidupan Istri CEO

Kisah Kehidupan Istri CEO

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-05
Oleh:  Zayn AurelOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Peringkat. 1 Ulasan
15Bab
134Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Nayla Azzahra, seorang gadis sederhana, terpaksa menerima pernikahan kontrak dengan Revan Adrian, CEO tampan dan arogan, demi menyelamatkan keluarganya dari kebangkrutan. Baginya, pernikahan ini hanyalah transaksi tanpa perasaan. Namun, siapa sangka kehidupan sebagai istri seorang CEO tidak semudah yang dibayangkan? Di balik kemewahan dan status tinggi, Nayla harus menghadapi penghinaan dari keluarga suaminya, intrik bisnis yang berbahaya, serta kehadiran Tara Wijaya, mantan tunangan Revan yang masih menginginkannya kembali. Saat perlahan benih cinta mulai tumbuh di antara Nayla dan Revan, sebuah pengkhianatan besar mengubah segalanya. Dapatkah Nayla bertahan dalam pernikahan yang penuh luka? Ataukah ia akan memilih pergi dan menemukan kebahagiaan lain? Cinta, ambisi, dan pengorbanan berpadu dalam kisah "Kehidupan Istri CEO", sebuah perjalanan emosional tentang wanita yang berjuang untuk kebahagiaannya sendiri.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Pernikahan Tanpa Cinta

Langit Surabaya mendung, seolah menggambarkan suasana hati Nayla Azzahra yang dipaksa mengenakan gaun pengantin putih hari ini. Tangannya terasa dingin saat ia duduk di depan cermin besar, wajahnya tampak pucat meski telah dipoles dengan riasan sempurna.

Hari ini seharusnya menjadi momen bahagia bagi seorang wanita, tetapi tidak baginya. Pernikahan ini bukanlah impiannya, melainkan sebuah paksaaan.

"Nayla, sudah siap?" Suara lembut ibunya, Bu Rina, membuyarkan lamunannya.

Ia menoleh, matanya berkaca-kaca. "Bu... apa tidak ada cara lain?"

Bu Rina menggenggam tangan putrinya dengan erat. "Nak, ini satu-satunya cara agar kita bisa menyelamatkan keluarga kita. Kamu tahu sendiri, hutang ayahmu terlalu besar..."

Nayla memejamkan mata, menahan air mata yang hampir jatuh. Semua ini demi keluarganya. Demi ayahnya yang tengah sakit dan bisnis keluarganya yang di ambang kehancuran.

Revan Adrian. Nama lelaki yang sebentar lagi akan menjadi suaminya. Seorang CEO muda, dingin, dan dikenal sebagai pria tanpa perasaan. Pernikahan ini hanyalah kontrak bisnis antara keluarganya dan keluarga Revan. Tidak ada cinta di dalamnya.

Tiga puluh menit kemudian...

Di depan altar, Nayla berdiri di samping Revan. Pria itu terlihat tampan dalam balutan setelan hitam, namun ekspresinya begitu datar, nyaris tanpa emosi.

Pendeta mulai membacakan janji suci, tetapi Nayla merasa dunia seolah berputar lambat.

"Saya terima." Suara bariton Revan terdengar tenang, tanpa sedikit pun keraguan.

Pendeta menoleh ke arahnya. "Nayla Azzahra, apakah Anda bersedia menerima Revan Adrian sebagai suami Anda, dalam suka dan duka?"

Kerongkongannya terasa kering. Ia menatap pria di hadapannya, mata tajamnya begitu dingin. Hatinya berteriak untuk menolak, tetapi ia tahu, menolak bukanlah pilihan.

Dengan napas gemetar, Nayla akhirnya mengucapkan kata yang akan mengubah hidupnya selamanya.

"Saya terima."

Tepuk tangan bergema di dalam ruangan. Para tamu tersenyum, mengira ini adalah pernikahan yang penuh kebahagiaan. Tetapi bagi Nayla, ini adalah awal dari sebuah kurungan tanpa cinta.

Ia merasakan tangan Revan yang dingin menyentuh jemarinya saat pria itu menyematkan cincin emas di jari manisnya. Tidak ada kelembutan, tidak ada tatapan penuh cinta, hanya sekadar formalitas. Ketika giliran Nayla menyematkan cincin di jari Revan, ia mencoba menahan getaran di tangannya.

"Silakan cium pengantinnya," kata pendeta dengan senyum ramah.

Nayla menegang. Ciuman?

Ia menoleh ke arah Revan, berharap pria itu menolak seperti dirinya. Namun, yang dilakukan pria itu justru membuat jantung Nayla berdebar. Revan menarik pinggangnya dan mengecup keningnya sekilas.

Dingin. Tanpa emosi.

Tamu-tamu bersorak kecil, menganggap momen itu romantis. Nayla tahu betul, ciuman itu tidak lebih dari sekadar formalitas.

Setelah prosesi usai, mereka berdua berjalan menyusuri lorong menuju pintu keluar gedung pernikahan. Lampu kamera berkilatan, para wartawan mengambil gambar mereka. Pernikahan ini bukan hanya tentang keluarga, tapi juga bisnis dan reputasi.

"Revan! Nayla! Beri kami satu senyuman!" seorang fotografer berteriak.

Nayla tersenyum tipis, berusaha menyembunyikan kegugupan dalam dirinya. Di sampingnya, Revan tetap dengan ekspresi datarnya, seolah pernikahan ini sama sekali tidak berarti baginya.

Mobil Pengantin

Di dalam mobil yang melaju menuju rumah baru mereka, keheningan terasa begitu mencekam. Hanya suara AC dan gesekan kain gaun Nayla yang terdengar.

Nayla menggigit bibirnya, mencoba mencari topik pembicaraan, tetapi entah mengapa mulutnya terasa kelu. Akhirnya, ia menghela napas dan memberanikan diri.

"Revan..."

"Hm?" jawab pria itu tanpa menoleh.

"Apa kita benar-benar harus tinggal bersama?"

Revan mengalihkan pandangannya ke arahnya, tatapan mata tajamnya membuat Nayla sedikit gugup. "Kamu pikir kita bisa menjalani pernikahan ini tanpa tinggal dalam satu rumah?"

Nayla menelan ludah. "Aku hanya... maksudku, kita tidak saling mencintai."

Revan menyeringai kecil, tetapi bukan dengan kehangatan, melainkan ejekan. "Dan kamu pikir aku menikahimu karena cinta?"

Nayla terdiam. Sakit memang mendengar kata-kata itu, tapi ia tahu sejak awal pernikahan ini hanyalah kontrak.

"Tidak perlu merasa terbebani," lanjut Revan, suaranya dingin. "Kita hanya perlu menjalani ini selama dua tahun. Setelah itu, kamu bebas."

Dua tahun.

Nayla menunduk, menyadari bahwa ia harus menghabiskan 730 hari ke depan dalam pernikahan yang hampa ini.

Mobil akhirnya berhenti di depan sebuah rumah mewah. Tidak, bukan rumah. Ini lebih pantas disebut istana. Pilar-pilar tinggi, taman luas dengan lampu-lampu elegan, serta gerbang besar yang dijaga oleh dua pengawal berseragam hitam.

"Turun," kata Revan singkat.

Nayla menarik napas dalam dan melangkah keluar. Begitu pintu rumah terbuka, aroma bunga mawar menyeruak di udara. Interior megah menyambutnya—lantai marmer mengkilap, lampu gantung kristal, dan tangga besar yang mengarah ke lantai atas.

Namun, keindahan ini tidak membuatnya merasa nyaman. Ia tahu, mulai hari ini hidupnya tidak akan pernah sama lagi.

Nayla berdiri di ambang pintu, matanya menyapu setiap sudut rumah megah yang kini akan menjadi tempat tinggalnya. Dingin. Sepi. Tak berjiwa. Itu kesan pertama yang ia rasakan.

Revan berjalan mendahului tanpa menoleh, membiarkan Nayla tertinggal beberapa langkah di belakang. Seorang pelayan wanita paruh baya segera menyambut mereka dengan senyum ramah.

“Selamat datang, Tuan dan Nyonya. Saya Bu Sari, kepala pelayan di rumah ini,” katanya sopan.

Nayla menatapnya ragu. Nyonya? Terdengar aneh di telinganya.

Bu Sari menoleh ke arah Revan. “Apakah Tuan ingin langsung beristirahat?”

Revan hanya mengangguk. “Kamar sudah disiapkan?”

“Tentu, Tuan.”

Nayla menegang. Kamar? Apakah mereka akan tidur di ruangan yang sama?

Seolah membaca pikirannya, Revan menoleh sekilas. “Tenang saja, aku tidak tertarik berbagi tempat tidur dengan wanita yang tidak kucintai.”

Kata-kata itu menyakitkan, tapi Nayla menahan diri untuk tidak bereaksi. Apa yang bisa diharapkan dari pernikahan kontrak?

Bu Sari mengantar Nayla ke sebuah kamar yang begitu luas. Langit-langitnya tinggi dengan lampu kristal menggantung di tengah. Ranjang berukuran king berdiri megah di tengah ruangan, dikelilingi furnitur mewah yang tampaknya sangat mahal.

“Silakan beristirahat, Nyonya. Jika membutuhkan sesuatu, panggil saja saya,” kata Bu Sari sebelum meninggalkannya sendirian.

Nayla menatap bayangannya di cermin besar di sudut kamar. Gaun pengantinnya masih melekat di tubuhnya, tetapi ia tak merasa seperti pengantin baru.

Ia berjalan menuju ranjang dan duduk di tepinya. Beginikah rasanya menikah tanpa cinta?

Air matanya hampir jatuh, tapi ia buru-buru menghapusnya. Tidak. Aku tidak boleh menangis. Aku harus kuat.

Dua Tahun.

Hanya dua tahun, lalu ia akan bebas.

Beberapa Hari Kemudian

Pernikahan sudah berlalu, tapi Nayla masih merasa seperti orang asing di rumah ini. Revan hampir tidak pernah ada di rumah. Jika pun ada, pria itu selalu bersikap dingin dan tidak berbicara kecuali diperlukan.

Ia menghabiskan waktunya di kamar atau di taman belakang yang luas. Namun, kesepian tetap menghantuinya.

Suatu pagi, ia memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar rumah. Namun, saat turun ke lantai satu, ia mendengar suara Revan berbicara di ruang tamu.

“Jadi, kau benar-benar menikah dengan gadis itu?” Suara seorang pria lain terdengar, sedikit mengejek.

Nayla berhenti melangkah.

“Kau tahu alasannya,” jawab Revan, suaranya terdengar malas.

“Tapi menikah? Serius? Kau bahkan tidak tertarik padanya, bukan?”

“Tentu saja tidak. Aku tidak pernah mencintai siapa pun, dan dia bukan pengecualian.”

Dada Nayla terasa sesak.

“Oh, jadi dia hanya pengantin kontrak? Kau tidak takut dia jatuh cinta padamu?”

Revan terkekeh. “Dia bukan tipeku, dan aku yakin dia juga tidak ingin jatuh cinta padaku. Kami hanya perlu menjalani ini sampai semuanya selesai.”

Nayla mengepalkan tangannya. Entah kenapa, kata-kata itu menyakitinya lebih dari yang ia harapkan.

Dengan cepat, ia membalikkan badan dan kembali ke kamarnya, mencoba menenangkan hatinya yang mulai bergejolak.

Ia harus mengingatkan dirinya sendiri:

Ini hanya pernikahan kontrak. Jangan berharap lebih.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Zayn Aurel
Novel yang sangat menarik dan membuat tegang ...
2025-04-26 22:58:24
1
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status