Share

10 - Masakan Nayla

10 - Masakan Nayla

Arga masuk ke kamarnya, terlihat Afnan yang tertidur disajadah masih memakai mukena, senyuman terukir di bibir. ia mendekat dan mengendong Afnan membopong ke kasur dengan hati-hati. Menatap paras ayu sang istri, dirinya membelai pipi Afnan dengan sayang lalu mengecupnya.  Merasa terusik Afnan membuka matanya, dan mengerjap lucu saat netra coklat terangnya menangkap wajah Arga. Senyum sendu terpatri di bibir ranumnya

"Bahkan aku berhalusinasi, saat dirimu sedang bersama Nayla," gumam Afnan.

Arga mengecup bibir Afnan lalu tersenyum. "Apa setelah ini kamu akan berpikir aku halusinasimu hmmm," ujarnya.

Afnan mengerjap lagi lalu mengucek matanya. "Aku beneran Mas Arga, bukan halusinasiku?" tanya lagi sambil meraba wajah prianya, dibalas anggukan.

"Harusnya kamu di kamar Nayla! ini malam pertama kalian, pasti Nayla menunggumu," geram Afnan bangun dan mendorong Arga untuk keluar dari kamarnya.

Pria itu berbalik lalu memeluk pinggangnya erat. "Nayla yang menyuruhku ke sini, sayang!" sahut Arga menjelaskan dan sesekali mencium dagu Afnan.

"Ahhhh, kamu memang pengertian Nay," gumam Afnan senyuman terbingkai di bibirnya.

"Jadiiiii, aku pengen bikin anak sama kamu," ucap Arga mengendong Afnan membawanya ke kasur dan melakukan ritual suami-istri.

***

Sinar mentari masuk ke celah gorden membuat wanita yang sedang meringkuk terbangun, ia mengucek matanya sesekali menguap dan meregangkan otot-ototnya. 

"Ahhhh, sudah pagi ternyata," gumam Nayla melirik jam dinding yang menunjuk angka enam.

Ia segera bangkit lalu melakukan ritual mandinya, setelah selesai bergegas keluar untuk membantu Afnan yang sedang memasak di dapur.

"Pagi Afnan," sapa Nayla di sisinya.

Wanita itu menoleh lalu menyunggingkan senyuman. 

"Pagi Nayla, nyenyak tidurnya? pasti kamu capek," ujar Afnan memotong wortel.

"Ahhhhh, iya, letih sekali tubuhku ini. Aku bantu ya," ucap Nayla tangannya meraih beras dan mencucinya.

"Iya." 

"Kamu juga lelah ya Afnan, sampe lupa gak ngeringin rambut," kekeh Nayla mengoda Afnan yang sudah memerah pipinya.

"Pagi sayang, lagi ngobrol apa nih? kayanya seru," sapa Arga mengecup pipi Afnan membuat ia menjadi salah tingkah.

"Ahhhh, romantisnya," goda Nayla melihat Afnan dan Arga bergantian.

"Pagi Nay," sapa Arga tersenyum, membuat Nayla terpaku sebentar.

"Pagi juga Mas," sahut Nayla segera mengalihkan tatapannya ke beras yang ia cuci lalu segera memasuk ke magic com.

"Mas bisa bantu?" tanya Arga menatap kedua istrinya.

"Tak usah, kamu duduk manis aja di kursi," ucap mereka kompak dan menuntun Arga duduk di kursi makan.

"Mau masak apa nih?" tanya Arga.

"Sop ayam, sama tempe goreng," sahut Afnan membuat Arga mengeryitkan dahinya.

"Heh, bukannya kamu gak bisa masak itu ya?" tanya Arga hati-hati.

Afnan terkekeh lalu tersenyum. "Siapa yang bilang, aku yang memasak. Nayla yang memasak Mas, Afnan cuma potong-potong aja," jawab Afnan membuat Nayla menoleh.

"Ohhhh, oke," sambung Nayla setelah mencerna ucapan Afnan, ia berjalan ke tempat Afnan berada dan mulai memasak.

Setelah selesai mereka menyajikan masakan di meja makan, lalu segera duduk disamping Arga. Afnan segera menyendok nasi, sop ayam dan tempe goreng lalu menaruhnya dihadapan Arga.

"Aku makan Nay," ucap Arga melirik Nayla yang menatapnya sedari tadi.

Nayla mengerjapkan matanya lalu tersadar. "Eh, iya Mas," jawab Nayla gugup sambil menundukan kepalanya.

Arga hendak menyuapkan makanan tetapi ditahan Afnan, ia melirik Afnan dan menaikan alisnya seperti berkata, apa?

"Mas, belum baca doa," tegur Afnan membuat Arga tersenyum lalu membaca doa dan makan.

Mereka sarapan dengan tenang sampai semuanya habis tak tersisa, apalagi Arga yang terus nambah membuat senyuman mengembang dari bibir Nayla. Setelah membaca doa sesudah makan, Arga langsung berceloteh.

"Masakanmu mirip sekali dengan masakan Omah," tutur Arga tersenyum.

"Ahhhh, iya, aku jadi rindu Omah," sahut Afnan tersenyum luka.

"Ahhhhh, alhamdulillah, apa Omah datang kemarin di pesta pernikahan kita?" tanya Nayla ria.

"Dia sudah bahagia, di surga sana Nay," jawab Arga lirih lalu menunduk mengepalkan tangannya.

Nayla membulatkan matanya, lalu menunduk merasa bersalah. "Maaffff, aku gak bermaksudnya," ujarnya lirih sambil meremas baju.

"Tak apa Nay, kamukan gak tau," tutur Afnan menenangkan Nayla sambil mengelus bahunya, dibalas senyuman kecil oleh Nayla.

"Aku mau ke kantor," ucap Arga tiba-tiba sambil berdiri lalu masuk ke kamarnya.

Mereka menatap punggung Arga yang menjauh, lalu Afnan mengembuskan napas pelan. "Tenanglahhhh,  jangan khawatir, nanti juga Mas Arga, seperti biasa. Ia hanya merindukan Omah," ujar Afnan menenangkan Nayla yang mulai menitihkan air matanya.

"Aku mau ke kamar juga, mau berangkat kerja," ucap Nayla berlalu tanpa menunggu jawaban Afnan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status