SAHABATKU MADUKU

SAHABATKU MADUKU

last updateLast Updated : 2021-06-10
By:  Pena_Receh01Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
50 ratings. 50 reviews
75Chapters
8.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Arga : suami Afnan : istri pertamaNayla : istri kedua"Terserah kamulah, capek Mas! setiap malam kamu selalu membahas soal poligami," ucap Arga sambil melepaskan pelukannya. "Mas hanya takut tak bisa adil." Menatap Afnan sendu wanita itu langsung memeluk sang suami. "Maafkan Afnan, Mas. Afnan hanya ingin mempunyai anak dari benih Mas, tak apa aku memiliki madu," lirihnya menumpahkan tangisan dan keinginan.***Afnan menggeleng. "Maksudku bukan ituuu," ujarnya pelan."Tapi jadi adik maduku." Perkataan Afnan membuat Nayla membulatkan matanya terkejut. "Kalau ngomong jangan ngawur deh," sergah Nayla menatap tajam Afnan yang berkata sembarangan menurutnya.***"Aku mencintaimu, sangat mencintaimu." Setelah berkata demikian, ia memeluk tubuh Afnan lalu terlelap menjelajahi alam mimpi. ***Akankah Arga bisa adil dengan kedua istrinya, saat pulang honeymoon Nayla dinyatakan hamil. Lalu istri pertamanya pula dinyatakan hamil? Apakah Arga akan mempertahankan rumah tangga dengan Nayla saat mengetahui jika Afnan juga mengandung anaknya? Saat benih - benih cinta itu telah tumbuh dihatinya. Bercerai atau bertahan?

View More

Chapter 1

1 - Permintaan

Seorang perempuan dengan gamis azka maxy berwarna mocca berpadu kerudung senada, dengan make-up tipis membuat dirinya terlihat mempesona.  Netra cokelat terang dengan tatapan menyejukkan, menyusuri setiap lorong perusahaan. Tangannya membawa rantang berisikan bekal untuk sang suami. Senyuman melekat di bibir tipis tertutup cadar itu, membalas sapaan para karyawan yang lalu-lalang. 

Berhenti di depan pintu coklat tua dengan ukiran yang unik, lengannya terangkat untuk mengetuk pintu. Sebuah suara bariton mempersilakan masuk, ia memegang knop pintu dan membuka perlahan, masuk dan segera menutupnya lagi.

"Assalamu'alaikum, Mas." Suara indah nan merdu masuk ke gendang telinga pria yang sedang berkutik dengan laptop.

Lelaki itu bangkit lalu menoleh ke asal suara, netranya beradu dengan sang jelita. Senyuman terpatri di bibir tebal nan mengoda. Melangkah mendekat tangannya terulur memeluk pinggang ramping tak lupa mengecup setiap area wajah istrinya.

"Aku rindu," bisiknya sembari mendusel lalu menemukan cuping telinga istrinya ia langsung mengigit manja.

Istrinya mengeliat geli lalu memutar tubuh menghadap Arga suaminya. "Jawab salamku dulu, Mas," ujarnya lembut, meraih tangan Arga, mengecupnya.

Arga menepuk kening lalu terkekeh. "Walaikumsalam. Maaf, Mas lupa. Bahagia melihat kamu datang," jelasnya sembari menuntun Afnan duduk di sofa.

Afnan mengangguk tanda mengerti, dengan cekatan ia menaruh rantang di meja lalu menyiapkannya. 

"Makanlah! pasti kamu lapar," seru Afnan memberikan sendok tetapi malah disuguhkan gelengan kepala.

"Tidak! aku mau kamu suapi. Pasti akan lebih nikmat dari tanganmu." Perkataan Arga membuat rona merah menjalar di kedua belah pipi Afnan.

Arga berjalan meraih berkas di meja kerja, lalu melangkah ke tempat semula mendaratkan bokongnya dan bertopang kaki. Fokus membaca berkas sesekali menoleh, menerima suapan Afnan. Bekal bawaan Afnan habis tak tersisa, ia melirik jam tangan yang menunjuk pukul dua belas siang, waktunya salat dzuhur tiba. Lekas merapikan rantang dan mengajak suami berserta karyawan untuk salat berjama'ah, di kantor yang sudah tersedia tempat untuk beribadah.

***

Di lain tempat terlihat seorang wanita tengah terisak sambil merapikan pakaiannya, banyak memar ditubuhnya. Ia beringsut turun dari kasur dan bergegas keluar kamar, dengan penampilan sedikit berantakan dan bau pencintaan masih melekat badannya. Melangkah dengan cepat menuruni tangga dan keluar rumah megah milik kekasihnya. Segera memberhentikan taksi dan masuk.

"Mau kemana Mbak?"

"Kontrakan melati," sahut wanita itu menyenderkan badannya yang letih.

Setelah sampai ia masuk melakukan ritual mandinya lalu tidur, menangis meratapi nasib yang menyedihkan. Lelah menangis dia akhirnya terlelap, masuk ke alam mimpi.

***

Afnan sedang mengambilkan baju tidur untuk dipakai suaminya, terdengar suara pintu berdecit menandakan prianya sudah selesai membersihkan diri, ia berbalik lalu cepat menuntup mata.

"Mas! handuknya melorot," pekiknya. Arga terkekeh segera memakai handuk lagi. Berjalan meraih baju dan celana lekas memakainya. Setelah selesai menaruh handuk di tempat biasa, melangkah mendekati Afnan yang masih menutup mata.

"Buka matamu, aku sudah pakai baju," bisik Arga di telinga Afnan.

Afnan tetap menggeleng enggan membuka telapak tangannya yang menutupi kedua kelopak mata. "Gak mau, 'kan cuma pakai baju berarti celananya belum," gerutunya, Arga terkekeh mendengar Afnan yang bertingkah seperti itu.

"Memangnya kenapa kalau aku gak pakai celana?" bertanya demikian lalu duduk di ranjang menarik Afnan yang kukuh menutup mata, untuk duduk di sisinya.

"A--aku malu," ucap Afnan terbata-bata.

"Kau menggemaskan." Arga memeluk Afnan dengan erat, sesekali mengecup tangannya yang masih menutup mata.

"Jangan ditutupi gitu, aku mau cium pipi kamu sayang," rengek Arga menyingkirkan tangan Afnan, tetapi mata itu masih tertutup rapat.

Arga menyeringai jahil ia melompat naik ke atas kasur lalu berteriak. "Ular." Afnan terkejut lalu membuka matanya dan ikut naik.

"Mana ularnya, mana!" pekik Afnan membuat Arga tertawa terbahak-bahak.

Afnan mengeryitkan alisnya lalu menatap tajam sang suami. "Kamu bohong, Mas," tuduh Afnan.

"He! suruh siapa percaya. Mana ada ular di sini," ucap Arga santai tak merasa bersalah sedikitpun.

"Wah kamu rese ya, Mas!" geram Afnan lalu menyerang Arga dengan mengelitiki pinggangnya, mereka tertawa bahagia setelah kelelahan terduduk menyender di kepala ranjang.

"Mas sayang kamu," ucap Arga tulus lalu memeluk Afnan sesekali mencium pucuk kepala.

"Afnan juga sayang Mas," sahut Afnan menenggelamkan wajahnya ke dada bidang sang suami.

"Afnan boleh minta sesuatu gak," ucap Afnan ragu-ragu sambil mendongak menatap wajah Arga.

"Boleh." 

"M--mas, aku carikan madu untukmu ya." Perkataan Afnan membuat wajah Arga kembali datar, ia menatap sang istri dengan tatapan sulit diartikan.

"Tidak, Mas bilang tidak ya tidak!" ucap Arga tegas, tetapi tidak membuatnya melepaskan pelukan hangat itu.

"Mas, Afnan ingin bayi," pinta Afnan kukuh.

"Kamu bisa adopsi di panti asuhan." Membuka kerudung Afnan dan mengelus surai yang panjangnya sampai ke pinggang.

"Aku ingin dari benihmu Mas," tutur Afnan membuat simbol lingkaran di dada Arga dengan jarinya.

"Terserah kamulah, capek Mas! setiap malam kamu selalu membahas soal poligami," ucap Arga melepaskan pelukannya.

"Mas hanya takut tak bisa adil." Menatap Afnan sendu, wanita itu langsung memeluk sang suami.

"Maafkan Afnan mas, Afnan hanya ingin mempunyai anak dari benih Mas. Tak apa aku memiliki madu," lirihnya menumpahkan keinginan dan tangisan.

"Ya sudah, jangan bahas ini lagi. Terserah kamu yang atur semuanya termasuk memilih madumu dan pernikahannya." Perintah dengan nada tegas tak menerima penolakan.

Afnan mengangguk senang lalu mencium wajah Arga bertubi-tubi, membuat Arga tersenyum mengoda. "Wahhh, sudah berani ya, sekarang," ucapnya mengurung Afnan dipelukan lalu membawa ke ranjang.

Bibir mereka beradu, mencecap dengan lembut tetapi kegiatan itu terhenti saat suara perut Afnan. Menganggu aktifitas mereka membuat Arga tertawa saat Afnan menunduk malu.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
100%(50)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
50 ratings · 50 reviews
Write a review
user avatar
Dinara Sofia
Arga sama Afnan aja, keren banget buku ini. Susah memang menjadi adil di antara dua istri, jangan ragu deh buat baca.
2024-01-15 11:47:49
0
user avatar
SausalinaIsaurina
bertahan ayook Arga :D burlbnya udah bikin aku sedih .. hiks... lanjut up kak... semangat...
2021-09-06 06:41:27
1
user avatar
Khoirul N.
lanjuuuut yaaa
2021-08-05 16:00:48
0
user avatar
youarestarsx
Nice story thorr
2021-07-29 10:48:23
0
user avatar
Raffa Raffa
lanjutttt,,, gas
2021-07-29 10:46:56
0
user avatar
Azled
Next ka......
2021-07-24 21:19:03
1
user avatar
Randria
Next Thor .........
2021-07-24 03:05:35
0
user avatar
Roesaline
ceritanya muslimah yang menyejukkan hati
2021-07-23 19:17:18
0
user avatar
agneslovely2014
Sukses terus buat novelnya Kak 😘
2021-07-23 17:23:40
0
user avatar
Yumiharizuki
Sebenernya bagus ceritanya kak... Cuma entahlah, untuk bahasan poligami kurang suka😅 tapi semangat aja ya kak
2021-07-23 14:07:17
0
user avatar
Asri Rahayu
wew, pengen punya madu dia, lanjut thor
2021-07-19 05:20:44
0
user avatar
Ris Manice
Duh ... keren sangat😍❤
2021-07-18 16:57:15
0
user avatar
classic penny
Kalau aku sahabatku pelakorku
2021-07-18 16:46:31
0
user avatar
Habbi Fillah
Pokoke josss
2021-07-18 13:22:06
0
user avatar
Wiselovehope
Pilihan yang susah ya, simpan di rak ah ❤️👍
2021-07-18 12:47:08
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
75 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status