SAHABATKU MADUKU

SAHABATKU MADUKU

By:Β Β Pena_Receh01Β Β Completed
Language:Β Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
50 ratings
75Chapters
5.9Kviews
Read
Add to library

Share:Β Β 

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Arga : suami Afnan : istri pertamaNayla : istri kedua"Terserah kamulah, capek Mas! setiap malam kamu selalu membahas soal poligami," ucap Arga sambil melepaskan pelukannya. "Mas hanya takut tak bisa adil." Menatap Afnan sendu wanita itu langsung memeluk sang suami. "Maafkan Afnan, Mas. Afnan hanya ingin mempunyai anak dari benih Mas, tak apa aku memiliki madu," lirihnya menumpahkan tangisan dan keinginan.***Afnan menggeleng. "Maksudku bukan ituuu," ujarnya pelan."Tapi jadi adik maduku." Perkataan Afnan membuat Nayla membulatkan matanya terkejut. "Kalau ngomong jangan ngawur deh," sergah Nayla menatap tajam Afnan yang berkata sembarangan menurutnya.***"Aku mencintaimu, sangat mencintaimu." Setelah berkata demikian, ia memeluk tubuh Afnan lalu terlelap menjelajahi alam mimpi. ***Akankah Arga bisa adil dengan kedua istrinya, saat pulang honeymoon Nayla dinyatakan hamil. Lalu istri pertamanya pula dinyatakan hamil? Apakah Arga akan mempertahankan rumah tangga dengan Nayla saat mengetahui jika Afnan juga mengandung anaknya? Saat benih - benih cinta itu telah tumbuh dihatinya. Bercerai atau bertahan?

View More
SAHABATKU MADUKU Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Dinara Sofia
Arga sama Afnan aja, keren banget buku ini. Susah memang menjadi adil di antara dua istri, jangan ragu deh buat baca.
2024-01-15 11:47:49
0
user avatar
SausalinaIsaurina
bertahan ayook Arga :D burlbnya udah bikin aku sedih .. hiks... lanjut up kak... semangat...
2021-09-06 06:41:27
1
user avatar
Khoirul N.
lanjuuuut yaaa
2021-08-05 16:00:48
0
user avatar
youarestarsx
Nice story thorr
2021-07-29 10:48:23
0
user avatar
Raffa Raffa
lanjutttt,,, gas
2021-07-29 10:46:56
0
user avatar
Azled
Next ka......
2021-07-24 21:19:03
1
user avatar
Randria
Next Thor .........
2021-07-24 03:05:35
0
user avatar
Roesaline
ceritanya muslimah yang menyejukkan hati
2021-07-23 19:17:18
0
user avatar
agneslovely2014
Sukses terus buat novelnya Kak 😘
2021-07-23 17:23:40
0
user avatar
Yumiharizuki
Sebenernya bagus ceritanya kak... Cuma entahlah, untuk bahasan poligami kurang sukaπŸ˜… tapi semangat aja ya kak
2021-07-23 14:07:17
0
user avatar
Asri Rahayu
wew, pengen punya madu dia, lanjut thor
2021-07-19 05:20:44
0
user avatar
Ris Manice
Duh ... keren sangat😍❀
2021-07-18 16:57:15
0
user avatar
classic penny
Kalau aku sahabatku pelakorku
2021-07-18 16:46:31
0
user avatar
Habbi Fillah
Pokoke josss
2021-07-18 13:22:06
0
user avatar
Wiselovehope
Pilihan yang susah ya, simpan di rak ah β€οΈπŸ‘
2021-07-18 12:47:08
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
75 Chapters
1 - Permintaan
Seorang perempuan dengan gamis azka maxy berwarna mocca berpadu kerudung senada, dengan make-up tipis membuat dirinya terlihat mempesona.  Netra cokelat terang dengan tatapan menyejukkan, menyusuri setiap lorong perusahaan. Tangannya membawa rantang berisikan bekal untuk sang suami. Senyuman melekat di bibir tipis tertutup cadar itu, membalas sapaan para karyawan yang lalu-lalang. Berhenti di depan pintu coklat tua dengan ukiran yang unik, lengannya terangkat untuk mengetuk pintu. Sebuah suara bariton mempersilakan masuk, ia memegang knop pintu dan membuka perlahan, masuk dan segera menutupnya lagi."Assalamu'alaikum, Mas." Suara indah nan merdu masuk ke gendang telinga pria yang sedang berkutik dengan laptop.Lelaki itu bangkit lalu menoleh ke asal suara, netranya beradu dengan sang jelita. Senyuman terpatri di bibir tebal nan mengoda. Melangkah mendekat tangannya terulur memeluk pinggang ramping tak lupa mengecup setiap area wajah istrinya.
Read more
2 - Kenangan
Sinar surya menyusup ke sela tirai, mengusik wanita yang masih meringkuk di kasur, pakaian lusuh akibat tidak salin dari dua hari yang lalu, mata sembap berserta kantung mata yang sangat terlihat, ia tak bisa tidur nyenyak. Bayang - bayang diri digauli oleh kekasihnya dengan kasar dan merenggut mahkota selalu ia jaga untuk suami kelak, tetapi itu hancur karena Farhan  memperkosanya. Dering ponsel yang terus berbunyi sejak dua hari yang lalu membuatnya beranjak dan meraih menerima panggilan itu dengan suara serak."Kamu dari mana saja, aku meneleponmu dua hari ini!""A--aku di rumah.""Kamu membuatku khawatir Nay,""Maaf.""Kenapa suaramu serak, kau habis menangis!""Tidak kok, ini hanya sakit tenggorokan.""Kamu t
Read more
3 - Bertemu
Arga melingkarkan tangannya di pinggang Afnan yang sedang menatap kota dari balkon."Kamu sedang memikirkan apa, kok melamun," ucap Arga menaruh kepalanya di ceruk leher Afnan, memang ia tak memakai kerudung karena pintu ruang kerja Arga dikunci."Apa aku melamun tadi?" bertanya sambil mengelus surai Arga.Arga geram dan membalikkan tubuh Afnan agar menghadapnya lalu memencet hidung istrinya."Mas, sakit ih," keluh Afnan mengelus hidungnya.Arga tersenyum geli lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Afnan membuat Afnan salah tingkah. "Mana yang sakit," ucap Arga sambil meniup wajah Afnan yang membuat aroma mint menguar dari mulutnya.Afnan mendorong Arga lalu menunduk menutup wajahnya yang sudah bersemu m
Read more
4 - Berbincang
4 - Berbincang Bertepatan hari ahad Afnan berjanjian bertemu Nayla di cafe untuk membicarakan hal serius. Afnan berpakaian gamis polos dengan dua warna yang berbeda, kerudung pasmina membuat dirinya terkesan elegan dan simple. Tak lupa make-up tipis di parasnya, lekas meraih tas slempang  bergegas turun untuk sarapan bersama Arga."Pagi Mas," sapa Afnan lalu meraih piring untuk diisi nasi, lauk dan sayur lalu diberikan ke suaminya, tak lupa menyendok untuk dirinya sendiri."Pagi juga sayang," balas Arga. "Kamu mau ke mana, rapi sekali." Arga menyuapi Afnan yang hendak menyahut.Setelah menghabiskan makanan di mulutnya. "Aku mau bertemu sahabat kecilku, bolehkan," mohon Afnan dengan puppy eyes karena lupa memberitahu suaminya. Arga mengerutkan keningnya lalu menyeringai. "Tidak boleh, kecualiiii," ucap Arga membuat Afnan mengigit bibir bawahnya. "Kamu melayani aku di sana." Tunjuk Arga mengarah ke kamar. 
Read more
5 - Wanita nakal
5 - Wanita nakalArga melajukan kendaraannya dengan kecepatan sedang, setelah sampai lekas memarkirkan mobil. Kemeja kotak - kotak  berwarna abu-abu, jas coklat dengan dasi hitam dan celana warna senada dengan jas yang dipakai. Berjalan masuk ke cafe Naz, netranya menangkap sang istri yang sedang mengobrol bersama wanita, melangkah mendekat lalu berdehem. Afnan dan Nayla menoleh mendengar suara deheman, Nayla terpaku menatap pria yang ada dihadapannya, sedangkan Afnan bangkit dari duduknya segera meraih tangan Arga cepat mencium tajim."Mas, kenalkan ini Nayla Ramadhani calon istrimu," ucap Afnan tanpa basa - basi.Arga melirik datar ke arah Nayla, yang dilirik menunduk kepalanya, gugup tiba - tiba menyerang akhirnya ia memilin-milin jarinya."Ayo, waktu kita tak banyak lagi," tutur Arga menatap Afnan, memegang lengannya untuk mengajak pergi."Tunggu. Aku pergi dulu ya Nay, nanti aku share lokasi buat kamu ke rumahku," ucap Afnan, Nayla hanya menga
Read more
6 - Ancaman berakhir dengan kegagalan
6 - Ancaman berakhir dengan kegagalan🍁🍁 Afnan Zakia POV 🍁🍁Hati ini bergemuruh, melihat suamiku hendak disuapi kue oleh Bella. Apa ini yang akan kurasakan saat nanti Mas Arga, mengucapkan ijab kedua kalinya dengan Nayla. Sungguh tak rela perempuan itu menyuapi suamiku! saat tangannya terangkat, refleks aku berujar dingin penuh ancaman. Semua mata melihatku bingung."Apa yang kau lakukan!" Bella menatapku, ingin rasanya mencakar wajah yang angkuh. Ia mendekat ke arahku dan memandangku dengan malas."Kau mengganggu saja!" Lenganku terkepal, ingin rasanya meninju bibir yang berkata tak disaring itu. Harusnya aku yang marah, kenapa dirinya yang berujar demikian. Tetapi tak'kan sudi mengotori tangan demi gadis yang seperti jalang ini, pakaian yang kurang bahan, dibagian dadanya sangat rendah memperlihatkan payudara yang menonjol seperti ingin keluar, bajunya sangat ketat bahkan hanya diatas payudara Astagfirullah maafkan hambamu ini ya
Read more
7 - Berhijab
7 - BerhijabArga merotasi matanya dan bersidekap. "Masalah sepele gini, kalau mau batalkan, ya batalkan aja." "Aku tak masalah," lanjut Arga sambil bangkit dan memegang lengan Afnan. "Ayo sayang kita pergi." Menarik Afnan keluar ruangan.Bella berdiri dan menatap kedua sejoli itu dengan kesal, tangannya terkepal kuat menahan gejolak amarah yang menguar di dada.Gadis itu beralih menatap Ayah yang minum dengan santai. "Dadyyyy, kenapa," ucapan Bella terpotong oleh angkatan tangan Aldrick yang mengisyaratkan untuk diam."Sudahlah, kamu cari saja pria lain! Sudah Dady katakan dia tak'kan mau walau diancam. Gara-gara kamu, Dady gagal kerjasama dengannya," tukas Aldrick sambil berdiri dan berjalan keluar untuk menyambut tamu.***Arah jarum jam menuju angka satu dini hari, Afnan dan Arga baru saja sampai, berjalan ke kamar lalu menghempaska
Read more
8 - Meminta restu
8 - Meminta restuBeberapa hari kemudian, Afnan dan Arga mengajak Nayla ke pertemuan keluarga mereka. Jemari Nayla meremas gamis yang dipakainya, keringat dingin bercucuran di wajah. Sebuah tangan memegang lengannya menyalurkan kekuatan, netranya beradu dengan bola mata cokelat terang nan tatapan menyejukan."Tenanglah," ujar Afnan mengelus punggung tangan Nayla, ia membalas dengan senyuman dan anggukan."Ayo masuk!" ajak Arga menggandeng tangan Afnan berjalan ke arah pintu utama, setelah sampai ia memencet bel lalu menunggu.Pintu terbuka memperlihatkan seorang wanita parubaya yang tersenyum lebar saat melihat anaknya."Assalamualaikum, Mah," ucap Arga mencium tangannya."Apa kabar? Mah," tanya Afnan meraih tangannya lalu mencium takjim.Netra wanita itu bertemu dengan Nayla yang menunduk sambil memilin jarinya."Kamu siapa?" tanya Sekar --- Mama Arga.Nayla mendongak lalu tersenyum kaku, "saya Nayla Ramadhani, Tante," ujar Nayl
Read more
9 - Menikah
9 - Menikah"Kamu cantik banget Nay," puji Afnan berdiri lalu mendekati Nayla, saat dirinya sudah selesai di dandani. "Aku gugup Afnan," kata Nayla melirik Afnan yang disebelahnya."Rileks saja Nay," tutur Afnan memegang bahu Nayla lalu tersenyum saat mereka sama-sama menatap pantulan di cermin.Setelah berbincang-bincang di kamar, terdengar suara Arga mengucapkan ijab kabul setelah itu kata sah terdengar.Afnan tersenyum kaku, mengajak Nayla keluar. Mereka menuruni tangga ditatap oleh semua orang, ada yang berbisik membicarakan Afnan yang dimadu, cibiran untuk Nayla. Genggaman Afnan menguat menyalurkan kekuatan untuk sahabatnya yang terlihat gelisah, setelah sampai Nayla didudukan disamping Arga. Pria itu memasangkan cincin, mengecup kening Nayla dengan wajah datarnya. Tak ada senyuman di bibirnya, Nayla ia lekas meraih tangan Arga dan menciumnya takjim.Setelah akad selesai, ketiganya lekas menyambut tamu dan duduk di kursi pelaminan, ucapan sel
Read more
10 - Masakan Nayla
10 - Masakan NaylaArga masuk ke kamarnya, terlihat Afnan yang tertidur disajadah masih memakai mukena, senyuman terukir di bibir. ia mendekat dan mengendong Afnan membopong ke kasur dengan hati-hati. Menatap paras ayu sang istri, dirinya membelai pipi Afnan dengan sayang lalu mengecupnya.  Merasa terusik Afnan membuka matanya, dan mengerjap lucu saat netra coklat terangnya menangkap wajah Arga. Senyum sendu terpatri di bibir ranumnya. "Bahkan aku berhalusinasi, saat dirimu sedang bersama Nayla," gumam Afnan.Arga mengecup bibir Afnan lalu tersenyum. "Apa setelah ini kamu akan berpikir aku halusinasimu hmmm," ujarnya.Afnan mengerjap lagi lalu mengucek matanya. "Aku beneran Mas Arga, bukan halusinasiku?" tanya lagi sambil meraba wajah prianya, dibalas anggukan."Harusnya kamu di kamar Nayla! ini malam pertama kalian, pasti Nayla menunggumu," geram Afnan bangun dan mendorong Arga untuk keluar dari kamarnya.Pria itu berbalik lalu memelu
Read more
DMCA.com Protection Status