Share

Kubangan Darah

Satu langkah ... dua langkah ... kuhitung, sekitar 5 langkah lagi, aku akan semakin dekat dengan linggis itu. Namun, harapanku pupus. Tak ada cara untuk lepas dari bekapan Jarwo. Lengan kekarnya melingkar kuat di leherku. Linggis yang tersandar di pohon terlewati begitu saja.

Akhirnya, Jarwo membawaku masuk ke dalam rumah. Menyeretku ke sebuah ruang. Pendaran lampu minyak remang-remang menyambutku di sana. Mataku terfokus pada lampu yang diletakkan di meja tengah.

Jarwo menutup pintu kamar.  Memutar pasak dari kayu balok kecil untuk mengunci pintu.

"Kalau kau patuh dan tidak melawan, aku akan bermain lembut. Temani aku sebentar," ucap Jarwo dengan suara pelan dan terdengar menjijikan.

Wajah Jarwo makin beringas, matanya bulat sempurna menatap tubuhku yang menegang di tengah ruang. Sorot matanya terlihat lapar dan penuh pikiran kotor.

"Lepaskan dulu ikatanku. Setelah itu, aku akan memberikan apa yang kau mau." Entah kekuatan dari mana,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status