Share

03. Lembaran Baru

Penulis: helloimironman
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-07 06:23:24

"Selamat atas pernikahanmu, Danial."

Akting terbaik sepanjang sejarah hidup Rhea adalah ketika ia menghadiri pesta pernikahan Danial dengan senyum lebar yang terpantri di wajah cantiknya. Memberi ucapan selamat dan bersalaman seolah ia turut berbahagia dan dapat menerima dengan lapang dada kenyataan yang menyakitkan hari ini.

Sebuah kenyataan bahwa Danial tidak dapat lagi ia miliki. Pria itu sudah menjadi hak milik wanita lain. Dalam jarak waktu satu bulan sejak bercerai dari Rhea, Danial sudah menggelar pesta pernikahan keduanya dengan begitu mewah dan dihadiri oleh banyak tamu undangan orang-orang penting. Hebat sekali mereka.

"Terimakasih, semoga kau cepat menyusul." Di hari bahagianya bahkan Danial masih memasang wajah angkuh dan dingin. Sangat tidak sopan untuk menghormati para tamu yang datang.

Rhea mendengus samar, lalu melukiskan senyum sebagai respon baik dari doa mantan suaminya itu. Setelah menyalami mempelai wanita dan mengucapkan selamat atas pernikahan mereka, Rhea segera melangkah turun dari panggung pelaminan.

"Aktingmu bagus juga!"

Dengusan dongkol keluar dari bibir Rhea ketika mendengar bisikan mengejek dari teman kondangannya, Isabell.

"Kau mau kemana?" Isabell mengekori Rhea, tampak protes ketika wanita itu melewati hidangan prasmanan dan lantai dansa begitu saja.

"Pulang, aku mengantuk." jawab Rhea sambil berjalan lurus menuju pintu keluar. Sejujurnya, Rhea sudah tidak sabar ingin menangis dan menumpahnya kesedihannya di dalam mobil.

"Setidaknya kita makan dulu. Kau juga sudah dandan selama dua jam lamanya, sayang sekali jika kecantikanmu tidak di gunakan untuk berdansa dengan pria tampan! Lihatlah, di sini banyak pria tampan dari berbagai penjuru negeri! Kita harus mendapatkannya satu!" ujar Isabell menggebu, mata wanita lajang itu jelalatan menatapi pria asing yang memenuhi ballroom hotel tempat resepsi berlangsung.

Rhea memutar bola matanya malas, "Kalau kau ingin berdansa, berdansalah! aku ingin pulang." geramnya tertahan. Ia sudah menduga kalau membawa Isabell hanya akan merepotkannya saja.

Isabell mencekal tangan Rhea, memaksa tungkai wanita itu untuk berhenti melangkah. "Ayolah, Rhea! kau harus berdansa agar terlihat bahagia dan tidak sedih atas pernikahan mantan suamimu yang brengsek itu!"

"Aku memang tidak sedih!" elak Rhea tegas, cukup Rayn saja yang tahu bagaimana hancurnya ia usai kepergian Danial.

Isabell merengut masam mendengar suara lantang Rhea, "Kalau begitu tunjukanlah!" Rhea anggap itu sebagai tantangan.

Gigi Rhea menggeletuk, tatapannya menghunus Isabell tajam dan dalam. "Kau memang menyebalkan!" cebiknya kemudian berbalik badan, tanda bahwa ia menerima tantangan dari Isabell. Tubuh Rhea hampir saja oleng ketika Isabell menggandeng dan menyeretnya ke lantai dansa secara paksa.

Rhea menghentikan langkahnya, menepis kasar tangan Isabell, "Aku menurutimu untuk tetap di sini bukan berarti aku ingin berdansa!" sentaknya galak. Isabell hanya mendengus kemudian beranjak menjauh untuk mencari teman dansa. Sementara Rhea berjalan ke tepi lantai dansa, berdiri dan memandang para pasangan dansa dengan tatapan kosong, ia melamun.

Tanpa Rhea sadari, di panggung pelaminan sana dirinya menjadi fokus penuh sang pengantin pria. Tatapan Danial tidak teralihkan dari Rhea barang sedetik pun bahkan sejak wanita itu turun dari pelaminan usai mengucapkan selamat atas pernikahannya.

* * *

Rhea akui, melupakan Danial tidak mudah. Maka dari itu ia berniat melarikan diri dari kota yang ia benci ini.

"Bandung? Dekat sekali, seharusnya kau kabur ke luar negri!"

"Aku tidak kabur, aku hanya ingin mencari suasana baru!"

Isabell berdecih, "Ya, anggap saja aku percaya dengan bualanmu!" dumelnya sambil membantu Rhea mengemasi barang-barang wanita itu.

Rhea merasa depresi usai perceraian yang ia alami. Bukan hanya jam tidurnya yang semakin berantakan, tapi nafsu makannya pun ikut menurun. Untuk itu ia memutuskan pergi dari rumah dan meninggalkan semua kenangan tentang Danial dan dirinya yang terjadi di masa lalu.

Rumah besarnya akan ditempati oleh Rayn. Rhea tidak berniat untuk menjualnya karena suatu hari nanti ketika ia sudah berdamai dengan takdir dan bisa menerima semua dengan lapang dada, Rhea akan kembali. Menghuni rumah ini dengan jiwa yang lebih bebas lagi.

"Kau yakin hanya membawa baju-bajumu saja?" tanya Isabell tak percaya.

Rhea mengangguk, "Ya, karena rumah ini akan ditempati Rayn, aku percaya dia bisa merawat semua fasilitas yang aku berikan." katanya membuat Isabell iri dengan Rayn karena memiliki kakak yang sangat royal seperti Rhea.

"Tapi aku tidak percaya! Kau tidak ingat bagaimana penampakan kosan adikmu itu? Lebih parah dari pada kapal pecah!" sungut Isabell, "Seharusnya kau titipkan saja rumahmu ini padaku, akhir-akhir ini aku kesulitan bayar kosan." lanjut Isabell sambil bergelayut manja di lengan Rhea. Merayunya.

Rhea mengangkat kedua alisnya, "Tentu saja, kau boleh tinggal di sini bersama Rayn kalau kau mau." ujar Rhea tanpa pikir panjang. Isabell sudah seperti saudara sendiri baginya, meski terkadang tingkah gadis itu menyebalkan.

"Sungguh?!" Isabell membelalakan kedua matanya. Ia tahu Rhea baik hati, hanya saja ia merasa aneh karena tiba-tiba Rhea mudah dibujuk.

"Ya, aku tidak keberatan sama sekali."

Isabell langsung menyambar tubuh Rhea, memeluknya dengan erat sekali. Membuat Rhea memberontak kecil karena kesulitan bernapas.

"Kau ini!" sentak Rhea jengkel setelah Isabell melepaskan pelukannya.

Isabell menyengir, tidak dapat menyembunyikan rasa bahagianya.

"Kau harus mengatakan hal ini juga ke Rayn. Karena adikmu itu tidak akan mengelak jika kau yang menyuruhnya."

"Ya, nanti aku akan bilang ke Rayn. Tapi, kalian tidak boleh tidur di satu kamar yang sama." goda Rhea seraya memainkan alisnya.

"Kau sudah gila?!" sahut Isabell kesal.

Sedikit informasi saja kalau Isabell dan Rayn adalah mantan kekasih, mereka pernah menjalin hubungan di masa SMA. Namun hubungan mereka sudah kandas sejak satu tahun lalu dengan alasan yang Rhea tidak ketahui.

Rhea menutup resleting kopernya, lalu bangkit berdiri, "Kau pulanglah, aku ingin istirahat." usirnya tak berperasaan.

"Dengan senang hati, Nyonya Rhea!" ketus Isabell, baru lima langkah beranjak, gadis itu kembali berbalik badan dan menatap Rhea dengan tatapan menyelidik, "Kau... kapan kau akan berangkat ke Bandung?" tanyanya.

"Besok."

"Mendadak sekali?"

"Ya, aku sudah muak sekali di sini!"

Sama seperti Danial, Rhea pun akan membuka lembaran barunya juga.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Selingkuh Dengan Mantan Suami   59

    Binar mata yang pada awalnya begitu tajam dan sanggup membunuh siapa pun yang berusaha mengusiknya lantas berubah. Tatapan Danial seketika melembut, berbinar-berbinar saat mendapati sosok yang begitu ia rindukan setengah mati itu tengah berdiri tak jauh darinya saat ini. “S–sayang?” Danial mengerjap beberapa kali, memastikan ia tak salah melihat ataupun tengah berhalusinasi saat ini. Jantungnya berdegup semakin kencang manakala melihat sosok wanita yang jidicintainya itu berjalan mendekat. Dalam diam Danial meneguk ludahnya saat aroma parfum kesukaannya mendadak tercium olehnya. Rhea berdiri di samping bangsal Danial. Wanita itu hanya terdiam beberapa saat, sampai di detik berikutnya air matanya mengalir begitu saja melewati pipi. “Kenapa kau bodoh sekali, Iyal~”Suara itu mengalun di telinga Danial. Darahnya berdesir saat mendengarnya. Itu artinya ia memang tidak berhalusinasi seperti yang sudah-sudah.“Kenapa kau bodoh sekali sampai menyakiti dirimu sendiri!” Suara Rhea meni

  • Selingkuh Dengan Mantan Suami   58

    Rhea berjalan cukup tergesa menyusuri lorong rumah sakit di mana kekasihnya tengah dirawat. Setiap langkahnya seperti menghunjam jantung saat mengetahui kabar jika pria itu harus dilarikan ke rumah sakit akibat hepatitis alkoholik yang di deritanya. Rhea tidak habis pikir, berapa banyak alkohol yang Danial teguk sampai seperti ini. Setelah mendengar ucapan Isabell bahwa Danial pingsan di kantor, ia langsung menghubungi sekretaris Danial yang memang tahu akan hubungan gelap keduanya. Hingga disinilah ia sekarang berada, di depan pintu kamar Danial yang sudah ada Samuel berdiri di depannya, menunggunya. “Tuan Danial baru saja sadar, Nyonya.” Ujar pria itu tanpa ekspresi sembari membukakan pintu kamar inap Danial untuk Rhea. Rhea lantas mengangguk. “Terima kasih, Sam.” Pria bernama Samuel itu hanya diam saja menanggapi. Tidak, bukan karena ia tak suka karena tahu akan segalanya. Akan tetapi karena memang orangnya seperti itu. Salah satu orang kepercayaan Danial dan bukan tipe orang

  • Selingkuh Dengan Mantan Suami   57

    Pria itu pikir, dirinya sudah cukup meyakinkan wanitanya di malam itu. Akan tetapi, setelah keduanya kembali pulang, Rhea justru secara terang-terangan menegaskan untuk meminta jarak pada hubungan mereka saat ini. Wanitanya itu meminta waktu sendiri. Tentu saja pada awalnya Danial menolak, akan tetapi melihat bagaimana raut sendu yang tergambar pada wajah Rhea, Danial tak memiliki pilihan lain selain memberikannya waktu. Kendati demikian, pria itu justru semakin menyesalinya pada akhirnya. Dua minggu lamanya hubungan keduanya begitu renggang saat ini. Sejak Rhea meminta waktu, Danial tak pernah lagi mendatangi rumah wanita yang dicintainya sepenuh hati itu. Berkirim pesan itu pun hanya sesekali, atau lebih tepatnya Rhea yang enggan membalas pesannya. Danial Aktaraja berulang kali hanya mampu menghela nafas panjangnya di atas kursi ruang kerjanya. Beberapa hari ini kepalanya sering sekali terasa pening, berat badannya juga berkurang lantaran tak memiliki nafsu untuk makan. Terbiasa d

  • Selingkuh Dengan Mantan Suami   56

    “Kau ingin kemana?” tanya Danial yang baru saja ingin melingkarkan tangannya pada pinggang wanitanya itu harus ia urungkan lantaran Rhea tiba-tiba saja menegakkan tubuhnya.“Mandi,” sahut Rhea sembari menyanggul rambut panjangnya membentuk sebuah cepolan di atas kepalanya.“Aku ikut, ya?” tanya Danial yang ikut menegakkan tubuhnya juga.“Tidak!” sahut Rhea dengan cepat. Menyadari ucapannya bisa membuat Danial merasa curiga lantas Rhea pun segera berujar, “maksudku jika kau ikut, pasti tidak hanya mandi, Iyal… aku lelah,” sambungnya dengan sorot mata yang memohon.Melihat itu tentu saja Danial tersenyum lembut, tangan kanannya naik mengusap pipi kanan Rhea. “Baiklah aku mengerti,” ujar Danial begitu halus. “Nikmati waktu berendammu, Sayang.”Rhea pun mengangguk, membalas senyuman Danial dengan senyuman tipisnya dan segera ia beranjak dari atas ranjang mereka menuju kamar mandi.Senyum manis Danial luruh bersamaan dengan pintu kamar mandi yang tertutup rapat. Rahang pria itu tampak sedi

  • Selingkuh Dengan Mantan Suami   55.

    Hari ini cukup melelahkan bagi Rhea karena Danial mengajaknya untuk menghabiskan waktu ke DisneySea. Keputusan Danial memilih DisneySea, karena di tempat ini lebih ditujukan untuk orang dewasa daripada anak-anak, seperti menikmati cocktail di lounge bergaya tahun 1920-an di atas kapal pesiar mewah. Tak hanya itu, wahana di DisneySea juga menarik, memiliki tema kelautan dengan tujuh pelabuhan mengesankan yang terinspirasi oleh tempat nyata dan legenda lautan termasuk American Waterfront, Mediterranean Harbor dan Mysterious Island yang unik dengan gunung berapi yang meletus. Meskipun lelah karena banyak wahana yang ia kunjungi, akan tetapi Rhea sangat menikmati perjalanannya hari ini.Lalu saat ini juga berlanjut ke Tokyo Skytree, di mana di tempat ini selalu menjadi salah satu tempat romantis paling populer di Tokyo. Sebagai menara tertinggi di dunia, pengunjung pertama-tama melintasi menara dengan lift khusus, hingga mencapai ketinggian antara 300 dan 400 meter. Saat ini Danial dan Rh

  • Selingkuh Dengan Mantan Suami   54

    Seorang wanita cantik tampak mengerjapkan matanya berkali-kali untuk menyesuaikan cahaya mentari yang mengusik tidur nyenyaknya. Bersama sisa kantuk dan rasa lelah yang menjalar di seluruh tubuhnya Rhea Eleanor mulai membuka matanya secara perlahan. Hal pertama yang ia lihat adalah seorang pria yang masih nyaman menutup matanya. Tidurnya tampak lelap sekali. Sebenarnya ia tak harus terkejut dengan hal ini, karena selama hampir dua bulan ini ia selalu bangun dengan adanya pria itu di sampingnya.Danial Aktaraja, mantan prianya. Yang kini masih tertidur sembari memeluk pinggang rampingnya. Meskipun sudah berkali-kali mereka berbagi ranjang yang sama, namun rasanya masih gugup dan malu juga. Terlebih lagi dengan kebiasaan Danial Aktaraja yang tak pernah memakai atasan saat ia tertidur. Aneh, tapi entah kenapa ia menyukainya.Rhea Eleanor tidak menyangka sama sekali, jika ia bisa menikmati kebersamaan seperti ini lagi dengan pria ini. Sempat ia bertekad untuk tidak jatuh dalam pesona seor

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status