Share

Semoga Dia Sebebas Angin
Semoga Dia Sebebas Angin
Author: Sella

Bab 1

Author: Sella
Aku makan malam sendirian di restoran.

Perutku kenyang, tetapi hatiku kosong.

Sesampainya di rumah, aku mencetak surat cerai.

Tepat saat aku hendak menandatangani, ponselku bergetar.

Arina mengirimkan rekaman video layar.

Dia berdiri berdampingan dengan Dion di dek kapal pesiar yang mewah.

Video itu menunjukkan rekaman panggilan video, di ujung panggilan video itu, teman-temannya dipenuhi kekaguman.

“Liburan ke Benua Anarsia?! Harganya mulai dari 200 juta! Kak Dion bahkan belum pernah mengajak Sabrina menikmati liburan seharga 20 juta, ‘kan?”

“Di mana uangnya, di situlah cintanya!”

“Sabrina tidak membuat keributan kali ini dan bahkan menyukai unggahanmu?”

Arina berkata dengan suara manis dan genit, “Dia sudah membuat keributan, dia mengajukan gugatan cerai pada Dion.”

Orang-orang di ujung video itu terheran-heran.

“Sabrina biasanya hanya membuat masalah kecil, ternyata berani menggugat cerai? Dia tidak serius, ‘kan?”

“Tentu saja tidak.”

Nada suara Dion terdengar acuh tak acuh.

“Dia hanya ingin aku pulang dan menemaninya. Aku memang akan pulang, tapi aku benci diancam.”

“Sebaiknya aku menghabiskan waktu beberapa hari lagi dengan Rina.”

Tatapan matanya dingin.

Saat dia mengangkat tangan untuk merapikan rambut Arina yang berantakan di dahinya, sikapnya berubah lembut.

Teman-temannya di ujung telepon berteriak, "pamer kemesraan lagi", dan mulai membuat keributan.

“Kak Dion, bagaimana jika kamu manfaatkan situasi dan bercerai dengan Sabrina saja?”

“Siapa yang tidak tahu bahwa saat itu karena Arina-lah, dia baru bisa bersamamu. Kini Arina telah kembali, untuk apa butuh dia lagi?”

“Ya, Rina. Lihat Kak Dion, dia eksekutif tingkat tinggi yang menghasilkan miliaran uang per tahun sekarang, dan perasaannya padamu tidak pernah berubah.”

Dion menelan ludah dengan kasar dan hendak bicara.

Tetapi Arina tiba-tiba membenamkan kepalanya di dadanya.

“Dion, suruh mereka berhenti bicara! Kalau mereka terus bicara, mereka akan menghina persahabatan kita yang tulus.”

“Lagipula, wajar kalau ibu rumah tangga terlalu banyak berpikir, biarkan saja dia. Kalau tidak, aku akan menjadi pendosa selamanya.”

Sesuatu tampak telah padam di mata Dion.

Dia memberikan senyum samar.

“Jangan khawatir, tidak akan bercerai.”

“Tanpa aku, dia tidak punya keluarga lagi. Dia tidak akan berani.”

Aku menatapnya yang berdiri di ujung dunia.

Melihat pria ini yang tahu kelemahanku tetapi dengan kejam menginjak-injakku.

Aku akhirnya mengerti bahwa hubungan di antara kami benar-benar telah sampai pada titik akhir.

Tetapi kenapa hatiku masih terasa seperti terpelintir, cemas dan sakit yang tak terlukiskan?

Mungkin karena aku selalu menganggapnya sebagai cahaya dan penyelamatku.

Di tahun kedua kuliahku, Dion yang merupakan seorang mahasiswa pascasarjana tahun pertama, menyatakan perasaannya padaku.

Dia adalah pria paling populer di kampus, tipe pasangan yang diam-diam kusukai.

Sementara aku, ibuku meninggal di usia muda, dan setelah ayahku menikah lagi, aku punya ibu tiri dan ayahku pun jadi tiri.

Aku telah berkelana dari satu keluarga ke keluarga lain sejak kecil, setelah mengetahui karakter mereka semua, aku tidak punya keluarga lagi.

Dion-lah yang membuatku, yang dulunya tidak percaya diri, percaya bahwa aku layak dicintai.

Saat dia menciumku dengan lembut dan memanggilku 'Brina,' aku tiba-tiba menangis.

Setelah ibuku pergi, tidak ada lagi yang memanggilku dengan nama panggilanku.

Tetapi sambil menangis, aku juga tertawa.

Hatiku yang terombang-ambing itu sepertinya akhirnya memiliki tempat untuk dituju.

Setelah lulus, aku melepaskan rekomendasi untuk melanjutkan pendidikan pascasarjana dan pergi ke Kota Sradam bersamanya tanpa ragu-ragu, hanya karena dia mengatakan akan memberiku rumah.

Dia bilang dia ingin fokus sepenuhnya pada kariernya, jadi aku menolak tawaran itu. Mengurus semuanya untuknya dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Aku selalu mendukungnya selama empat tahun masa sulit, dan kariernya akhirnya melejit.

Dia pun langsung membelikanku cincin berlian berkualitas tinggi dan melamarku.

Dia berkata, “Brina, kamu berharga.”

Setelah kami menikah, dia sangat sibuk dengan pekerjaannya, tetapi dia masih sering memberiku perhiasan mahal.

Melihat kesedihanku melihatnya bekerja keras, dia tersenyum dan memelukku.

Dia masih mengatakan hal yang sama, “Brina, kamu berharga.”

Di saat-saat indah itu, kupikir kami saling mencintai.

Kupikir akhirnya aku diberkati takdir, bahwa aku punya kekasih dan keluarga.

Sampai akhirnya sebulan yang lalu, Arina kembali.

Dia adalah kekasih masa kecil Dion, orang yang dicintainya tetapi tak pernah bisa dimilikinya.

Seperti duri yang paling tajam dan kejam, Arina menembus semua keindahan ilusi.

Ternyata Dion menyatakan perasaannya padaku karena Arina mengumumkan pacarnya saat berada di luar negeri hari itu.

Saat Dion pertama kali menciumku, Arina mengunggah foto dirinya bergandengan tangan dengan pacarnya di sosial medianya.

Dia melamarku hanya setelah mengetahui Arina sudah bertunangan.

Cincin berlian dan perhiasan yang dia berikan kepadaku semuanya adalah style favorit Arina.

Saat dia dengan lembut memanggilku 'Brina' berulang kali, hatinya dipenuhi dengan 'Rina'-nya.

......

Setiap momen yang kukira sebagai momen bahagia justru dipenuhi dengan penyesalan dan ketidakrelaannya.

Ternyata, aku memang tak pernah berharga baginya.

Tik...

Setetes air mata membasahi surat cerai.

Semakin aku mengingatnya, semakin menyedihkan perasaanku, seperti lelucon.

Dion mengira aku tak bisa hidup tanpanya.

Tetapi aku punya jalan sendiri yang harus kutempuh.

Aku mengambil pena dan menandatanganinya.

Begitu kata-kata tertulis hitam di atas putih, tidak ada jalan untuk kembali.

Kali ini, aku benar-benar akan meninggalkannya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Semoga Dia Sebebas Angin   Bab 20

    “Salah paham apa?”Karena menghormati Erika, Bu Lestari meletakkan sepatunya.Dia meletakkan tangannya di bahuku dan dengan cepat mengenakan sepatunya.Kami berempat duduk di bangku batu di taman.Ekspresi semua orang tampak serius.“Aku dan Ferdian pura-pura bertunangan. Aku menyukai wanita, tetapi dia tidak, jadi kami memutuskan untuk bekerja sama dalam pertunangan palsu untuk menyenangkan kedua keluarga.”“Apa?”Suara Bu Lestari bergetar.Saat ini, wajahnya menunjukkan ekspresi kesedihan yang mendalam. “Nak, kurasa aku lebih bisa menerima kamu menjadi bajingan daripada kamu menyebabkan Keluarga Singgih mati tanpa pewaris!”“Tidak, itu tidak bisa diterima. Bagaimanapun juga, itu tidak bisa diterima. Kamu tidak bisa menjadi bajingan.”Ferdian mengusap dahinya.“Pernyataan itu ambigu. Aku hanya belum pernah menyukai seorang gadis sejak kecil, dan aku merasa pekerjaan lebih menarik. Jadi, daripada menikahi seseorang yang tidak kusukai dan membuang-buang waktunya, kupikir lebih baik bek

  • Semoga Dia Sebebas Angin   Bab 19

    Aku tidak pergi ke sidang pengadilan.Aku sedikit terkejut mendengar bahwa Dion ingin bertemu denganku.Dion tahu betul bahwa akulah yang memberikan informasi kepada polisi.Itulah kenapa dia dibawa kembali ke negara ini dan menghadapi hukuman penjara.Dalam situasi ini, bisakah dia benar-benar tidak mengeluh atau menyimpan dendam?Untuk sesaat, aku belum mengambil keputusan.Saat itu, aku menerima telepon dari Bu Lestari, mengundangku makan malam.“Sabrina, kenapa kamu semakin kurus? Kamu perlu makan lebih banyak nanti.”Setiap kali kami bertemu, dia selalu bilang aku semakin kurus.Akhirnya aku mengerti apa artinya kurus, yaitu ketika keluargamu menganggap kamu kurus.Sebenarnya, sejak kecil aku selalu iri pada anak-anak lain yang mendapat perhatian dari orang tua mereka.Saat itu, aku berpikir jika ibuku ada di sini, aku juga akan menjadi anak yang berharga.Aku tak pernah menyangka bahwa setelah bertahun-tahun lamanya, akhirnya ada seseorang yang mencintaiku lagi.Aku rasa ibuku ak

  • Semoga Dia Sebebas Angin   Bab 18

    “Tenang.”Hakim mengetuk palu, tetapi tetap memberinya kesempatan untuk membela diri.Arina menangis dan terisak-isak.“Aku benar-benar tidak bersalah, aku dan Dion hanya berteman.““Ciuman itu hanya permainan, itu tidak nyata. Dia menyukaiku sejak kami masih kecil, tetapi aku selalu menolaknya. Teman-teman masa kecil kami dapat membuktikannya!”“Kemudian, melihat bagaimana opini publik meningkat, aku khawatir dia akan disalahpahami, jadi aku dengan berani mengatakan aku akan mendaftarkan pernikahan dengannya, itu hanya pernikahan palsu! Tak disangka dia akan mencoba menjebakku, ingin aku menanggung kesalahannya dan melunasi utangnya.”“Aku terlalu baik, itu sebabnya aku membantu monster ini. Sekarang aku tahu siapa dia sebenarnya, aku mau menceraikannya, jadi ini tidak ada hubungannya denganku!”Meskipun Arina tampak lelah dan lesu, dia terus meneteskan air mata, suaranya tercekat dan gemetar.Hal itu memang membangkitkan rasa simpati.Namun, Dion mencibir dan meminta pengacaranya unt

  • Semoga Dia Sebebas Angin   Bab 17

    “Sabrina, ini aku.” Hari itu, aku menerima telepon dari luar negeri.Tak disangka, suara Dion yang sedikit serak terdengar.“Waktuku tidak banyak, jadi langsung ke intinya saja. Aku tahu kamu patah hati karena aku, dan aku tidak menyalahkanmu atas konten yang kamu bocorkan tentangku, tapi aku benar-benar yakin dengan perasaanku.”“Aku benar-benar sangat mencintaimu.”“Kamu mungkin juga sudah melihat beritanya. Saat ini aku berada di luar negeri, tapi aku punya banyak uang. Maukah kamu datang menemuiku? Mari kita cari tempat seperti surga dan hidup bersama dengan baik.”“Kamu pernah bilang, rumah adalah di mana pun aku berada. Beri aku kesempatan lagi, ya?”“Aku bersumpah bahwa mulai sekarang, aku benar-benar hanya mencintaimu.”Setelah sekian lama bersama, Dion jarang sekali mencurahkan isi hatinya kepadaku seperti ini.Dalam sepuluh tahun itu, jika dia memberikan setengah dari ketulusan itu saja, aku pasti akan sangat bahagia.Namun bagaimana mungkin dia berpikir bahwa setelah begitu

  • Semoga Dia Sebebas Angin   Bab 16

    Bu Lestari sangat terkejut.“Dasar kamu ini, ngomong apa kamu? Aku akan mengadopsi Sabrina sebagai anak angkatku, apa yang kamu tentang?”Wajah Ferdian tetap tak berubah.“Aku hanya ingin menjadi anak tunggal.”“Ibu boleh peduli padanya, aku mendukungnya, tapi Ibu tidak boleh mengadopsinya.”Bu Lestari merasa marah sekaligus malu.Sambil meraih tas Hermès-nya, dia ingin memukul Ferdian.Citra seorang wanita bangsawan yang tenang dan elegan hampir runtuh.Aku menariknya kembali.Kurasa di keluarga kaya, mereka mungkin sangat sensitif terhadap hal-hal seperti ini.Memiliki anak angkat tambahan mungkin juga berarti ancaman yang lebih besar terhadap warisan Ferdian.Masuk akal.Jadi sejak saat itu, aku memiliki seorang tante yang peduli padaku.Selain itu, hidupku sepertinya tidak banyak berubah.Aku sibuk dengan proyek dan membuat kemajuan setiap hari, merasa puas.Lambat laun, aku memiliki waktu luang dan akhirnya memiliki energi untuk memperhatikan apa yang terjadi pada Dion.Kudengar p

  • Semoga Dia Sebebas Angin   Bab 15

    Wajahku tampak bingung.Kenapa Nyonya Singgih datang mencariku?Aku tiba di pintu masuk laboratorium dengan perasaan bingung, dan melihat seorang wanita elegan duduk di dalam mobil mewah, mengintip keluar.Begitu melihatku, dia langsung bersemangat dan turun dari mobil.“Aku Lestari, teman Ajeng, yang merupakan ibumu.”Dia meraih lenganku, mengamatiku dengan saksama, matanya langsung berkaca-kaca.Melihat ekspresi terkejutku, dia dengan susah payah menenangkan diri.“Maaf, aku sedikit mengejutkanmu, Sabrina, ya? Apa kamu punya waktu luang sekarang? Atau, jika kamu punya waktu luang, bagaimana kalau kita makan bersama dan mengobrol? Tante punya banyak hal yang mau diceritakan kepadamu.”Dia teman ibuku, jadi tentu saja aku punya waktu.Aku berpamitan pada ketua tim dan masuk ke mobil Bu Lestari.Sepanjang perjalanan, aku dengan cepat memahami keseluruhan cerita.Ternyata Bu Lestari adalah sahabat ibuku.Dua gadis yang dibesarkan di panti asuhan saling bergantung dan saling membantu.Saa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status