Home / Rumah Tangga / Sentuhan Haram Suami Majikan / Bab 46 Kembali Buka Hati?

Share

Bab 46 Kembali Buka Hati?

Author: Kak Fonnia
last update Last Updated: 2025-05-30 22:02:31

Seperti permintaan Lidya, Khanza berusaha untuk jaga jarak dari Rajendra. Bahkan hari ini dia tidak ada siapin apapun lagi untuk Rajendra.

Lidya mengambil kesempatan itu untuk mengambil hati Rajendra. Sore hari ini dia sudah menyiapkan pakaian rumah dan juga merapikan kamar Rajendra.

‘Kenapa penculikan itu tidak sejak beberapa bulan lalu saja? Kenapa baru sekarang? Kalau begini aku tidak perlu repot-repot bayar orang buat jebak Rajendra dan buat rencana untuk bunuh Khanza.’ Lidya membatin sembari merapikan tempat tidur Rajendra.

‘Kali ini aku akan gunakan kesempatan ini sebaik mungkin dan kali ini aku harus bisa kembali lagi pada mas Rajendra,’ batinnya lagi.

‘Tetaplah berpura-pura ketakutan dan tetaplah merasa sakit. Buat mas Rajendra terus perhatian.’

Lidya tersenyum, lalu ia menjatuhkan bokongnya di sisi ranjang. Satu tangannya menepuk-nepuk tempat tidur empuk itu. “Sudah tidak sabar bisa tidur berduaan dengan mas Rajendra di tempat tidur ini,” ucap Lidya.

“Semoga secepatnya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sentuhan Haram Suami Majikan   bab 63 Kerjasama Arga Dan Rajendra

    Alarm Lita terus berbunyi dan itu membuat Lita langsung membuka. Gadis itu sengaja pasang alarm di jam 3 pagi, agar ia bisa mengusir Arga dari kamarnya. Matanya melirik ke arah samping, ternyata Arga masih tidur di sampingnya dengan satu yang memeluknya erat. Lita memindahkan tangan Arga yang memeluknya, tapi bukannya tangan kekar itu menjauh justru lelaki itu semakin mengeratkan pelukannya. “Pak? Lepaskan tangan Bapak,” ucap Lita dengan suara pelan. “Buruan bangun, ini sudah pagi. Bapak harus pergi dari sini.” Lita terus berusaha membangunkan lelaki itu. Lita takut kalau sampai Arga belum pulang dari sana, sudah pasti akan ketahuan oleh Kakaknya. “Buruan bangun, Pak. Bentar lagi kak Khanza bangun, saya tidak mau Khanza tahu.” “Saya masih ngantuk, gadis kecil. Saya masih mau tidur,” jawab Arga dengan suara serak khas orang bangun tidur. “Pak tua lanjut tidur di rumah Bapak saja. Saya tidak mau kak Khanza lihat Bapak disini,” kata Lita dan terus berusaha melepaskan tangan Arga

  • Sentuhan Haram Suami Majikan   bab 62 Arga semakin berani

    Dari siang sampai sore Rajendra dan Khanza pulang, Arga masih ada di sana. Lelaki itu mau ajak Lita jalan-jalan, tapi gadis itu menolaknya karena Khanza belum minta izin pada kakaknya. “Za? Apa boleh saya aja Lita jalan-jalan,” ucap Arga meminta izin pada Khanza. “Boleh, tapi apa pak Arga sudah bilang sama orangnya. Soalnya besok katanya dia pulang kampung, jadi harus kemas-kemas.” Khanza sudah menghubungi Neli dan memberitahu tantenya jikalau Lita akan pulang kampung dan akan tinggal di sana. Neli pun mengizinkan Lita untuk pulang kampung, jadi pikir Khanza malam ini adiknya itu akan berkemas-kemas barang-barangnya. “Tapi kalau kalian mau jalan-jalan juga boleh. Biar saya yang kemas barang-barangnya,” ucap Khanza. “Tidak perlu, Kak. Biar Lita sendiri saja yang kemas barangnya,” ucap Lita. Kemudian ia menoleh ke arah Arga. “Maaf ya, Pak. Saya tidak bisa keluar sama Bapak,” ucap Lita. Yang tadinya ia sudah mengiyakan ajakan Arga dan meminta Khanza pulang, tapi saat Khanza dan Raj

  • Sentuhan Haram Suami Majikan   Ban 61 Rajendra Mesum

    Mendengar suara langkah kaki melangkah ke arah ruangan rawat Khanza, dengan cepat Rajendra bangkit berdiri dan melangkah cepat menuju pintu. Ia tahu yang datang itu adalah Arga.Ia membuka pintu dan mengulurkan tangannya meminta soto ayam yang dibelikan oleh temannya itu untuk Khanza. “Aku mau masuk. Mau aku kasihkan langsung ke Khanza,” ucap Arga. “Sini sotonya, kamu pulang sana.” Rajendra tidak mengizinkan Arga masuk. “Apa-apaan kamu? Kamu siapanya Khanza sampai larang aku masuk?” ucap Arga. “Ya sudah, itu soto ayam kamu buang saja. Biar aku pesan lagi,” kata Rajendra dan menutup pintu. Arga terkekeh, lalu ia berikan soto ayam pada Rajendra dan langsung diambil oleh temannya itu. Setelah mengambil soto ayam, tanpa basa basi lagi ia pun langsung menutup pintu. Tidak akan dia biarkan Arga. Karena kalau sampai temannya itu masuk ke dalam ruangannya hanya bisa membuatnya cemburu dan marah. “Rajendra? Aku mau masuk.” Arga memohon di depan pintu. “Pulang sana. Kamu tidak dibutuhk

  • Sentuhan Haram Suami Majikan   Bab 60 cemburu buta

    “Kamu kemana tadi? Sampai-sampai tidak tahu Khanza kesakitan kayak gitu?” Arga berbicara dengan nada tinggi. “Tadi aku… Aku lagi di kamar Lidya,” jawab Rajendra. Mendengar jawaban Rajendra, Arga tersenyum sinis. Ia semakin tidak percaya kalau Rajendra secepat itu kembali lagi pada mantan istrinya yang licik itu. “Aku tidak percaya kalau kamu memilih untuk kembali bersama mantan istrimu itu,” ucap Arga. “Sekarang kamu pulang. Kasihan Lidya, dia sendiri di rumah. Biar Khanza aku yang jaga,” ucap Arga. “Oh, iya? Demi kesehatan mental dan fisik Khanza, nanti setelah dia keluar dari rumah sakit biar dia ke rumah aku.” “Biar dia tidak jadi pengganggu diantara kamu dan Lidya yang sedang memperbaiki hubungan kalian berdua. Biar Khanza juga tidak terlalu berharap pada kamu,” ucap Arga dengan sangat tegas. Rajendra tidak menjawab. Ia akan tetap akan ada di sana temani Khanza. “Permisi, Pak? Yang mana suaminya Ibu Khanza?” tanya seorang perawat.“Saya,” Serentak Arga dan Rajendra menjawa

  • Sentuhan Haram Suami Majikan   Bab 59

    Rajendra merasa tidak enak di dalam kamarnya. Padahal sudah larut malam, tapi lelaki itu masih belum tidur. Ia pun berjalan keluar dari kamarnya dan berjalan menuju kamar Khanza. Sesampainya di depan pintu kamar Khanza, ia mengetuk pintu dan memanggil wanitanya itu. “Za? Khanza?” panggil Rajendra. Di dalam kamar Khanza sudah tidur. Bahkan wanita itu tidak mendengar suara ketukan pintu dan juga suara Rajendra yang memanggilnya. “Sayang? Za?” panggil Rajendra lagi. Tidak ada sahutan dari dalam kamar, Rajendra pun mencoba memutar gagang pintu dan ternyata pintu kamar tidak terkunci. Tanpa meminta izin lagi lelaki itu melangkah masuk ke dalam kamar dan tidak lupa ia menutup dan mengunci kembali pintu kamar tersebut. Setelah mengunci pintu kamar, Rajendra melangkah menuju tempat tidur. Ia tersenyum melihat wanitanya yang ternyata sudah tertidur lelap. Dengan pelan ia naik ke atas tempat tidur dan tidur di samping Khanza. Tidak mau wanitanya bangun, Rajendra dengan perlahan menyibak

  • Sentuhan Haram Suami Majikan   bab 58 Harapan Palsu

    “Tumben tidak pernah ke rumah lagi,” ucap Rajendra pada Arga. “Lagi sibuk,” jawab Arga. “Oh, sibuk deketin Amel?” ucap Rajendra tanpa menoleh ke arah Arga. Sudah dua minggu temannya itu tidak pernah ke rumahnya lagi, tapi satu minggu lalu dia tidak sengaja lihat Arga jalan berdua dengan Amel, sekretarisnya. Arga terkejut mendengar perkataan Rajendra yang tahu kalau dirinya lagi dekat dengan salah satu karyawan di perusahaan temannya itu. Yaitu Amel, sekretarisnya Rajendra. Pantes saja sejak mengungkapkan perasaannya pada Lita, dia langsung menghilang ternyata lagi dekati wanita lain. Padahal katanya dia akan menunggu jawaban gadis itu, tali nyatanya dia ingkar janji dan berpaling ke wanita lain. “Lain kali jangan gantungin perasaan anak gadis orang begitu saja,” ucap Rajendra lagi. “Sudah minta anak orang buat balas perasaan kamu, tapi kamu sendiri pindah ke lain hati.” “Kamu tahu dari mana?” tanya Arga sambil tarik-tarikan kepala yang tidak terasa gatal. “Dari orangnya langs

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status