Share

Bagian 14. Gelap

“Aqsal, tolong jangan marahi saudaramu seperti itu. Dan Niha, maaf. Semalam kamu lupa mengambil ponselmu. Saya pun lupa karena kita keasyikan kayaknya,” ucap Arjuna.

Mati aku! Pasti Mas Aqsal berpikir yang bukan-bukan. Kulirik suamiku itu. Rahangnya tampak mengeras, matanya membola.

“Niha, ini ponselmu. Oh, ya, Sal. Saya semalam bertanya banyak hal ke Niha. Katanya dia tinggal di sini. Lantas saya meminta alamat rumah ini ke papa dan diberikan. Maaf baru mengembalikan sekarang. Tadi pagi saya masih sibuk.” Arjuna tersenyum sopan.

Ingin rasanya aku mengecil menjadi semut agar bisa melarikan diri dari. Kedatangan Arjuna membuat situasi antara aku dan Mas Aqsal makin memanas.

“Aqsal, saya ingin–“

“Kamu bayar berapa istri saya semalam?” potong Mas Aqsal pada ucapan Arjuna.

Arjuna yang tak tahu menahu hanya menggeleng. Oh, tumben pria itu menyebutku istri.

“Is-tri? Maksudnya?” Arjuna balik bertanya dengan alis bertaut.

“Niha istri saya, breng*ek!”

“A-apa? Bukannya semalam katanya dia–“

“Ap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Susi Hendra
lanjut.......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status