Share

6

Author: Kireina76
last update Last Updated: 2021-09-06 15:14:48

Sebenarnya, Shelina ingin mengatakan kata-kata manis untuk menghibur suaminya. Ia tahu Yuni sangat berarti bagi Abizhar, dan suaminya pasti merasa kehilangan dengan kepergian Yuni. Terkadang, aku ingin mengorbankan perasaanku, pikir Shelina sambil berjalan ke lobi rumahnya. Aku ingin mengesampingkan egoku dengan memberikan gestur pengertian kepada suamiku. Tapi aku tidak bisa. Hatiku terasa sakit hanya dengan membayangkan Abizhar mencintai wanita lain.

Ketika Shelina melihat mobil sedan milik Abizhar di hadapannya, ia dibayang-bayangi suatu yang mampir ke benaknya. Kepalanya mulai sakit seperti ditusuk-tusuk pisau. Dalam benaknya, ia masuk ke mobil Lexus hitamnya, dan membawa mobil itu dengan kecepatan tinggi. Jantungnya berdegup kencang seakan-akan ia dikejar seseorang.

Shelina tersadar dari bayangan itu. Bahunya disentuh dari belakang. Ia segera menoleh. 

"Jangan nyetir dulu kalau belum bisa. Biarkan aku yang mengantarkanmu," tawar Abizhar sambil masuk ke dalam mobil.

Ragu-ragu Shelina untuk duduk di samping kemudi. Entah mengapa dia merasa takut untuk duduk di sana. Ia tidak mau menganggap Abizhar sopir, tapi saat ini ia hanya bisa duduk di jok belakang mobil.

Terang saja Abizhar tersinggung, tapi ia mengerti. Kecelakaan itu mestilah menimbulkan rasa takut bagi istrinya. Terlepas salah atau tidaknya, Shelina tetaplah mengalami kecelakaan yang mengerikan itu. 

Abizhar ingat ketika ia mendapat telepon dari rumah sakit. Saat itu ia sedang memimpin rapat, dan dadanya berjengit tatkala diberitahu Shelina tidak sadarkan diri. Dia tidak pernah mengalami panik seumur hidupnya, namun ia bersumpah, ia tak pernah sepanik itu. Ia bergegas meninggalkan ruang rapat, mengebut ke rumah sakit, dan melihat keadaan Shelina yang mengenaskan.

Mata Shelina tertutup rapat. Tubuhnya bersimbah darah. Air mata Abizhar mengalir deras saat dilihatnya kepala Shelina yang memar, bahkan ada lubang di sana. Kata dokter, dia mengalami benturan yang sangat keras. 

Semoga bayiku baik-baik saja, doanya saat itu.

Kesedihan itu semakin menjadi-jadi setelah Abizhar mendengar ada korban lain yang tak lain Yuni. Yuni dalam keadaan kritis saat ia melihat perempuan itu. Di hadapan banyak orang, Abizhar tidak bisa menutupi perasaannya terhadap Yuni. Dia meninggalkan Shelina dan berada di sisi Yuni.

Dia juga memilih untuk bersama Yuni saat dokter memberitahu bayi dalam kandungan Shelina sudah dikeluarkan. Bayi itu tidak selamat, dan harus segera dimandikan kemudian dikebumikan. Selang tak lama dari itu, Yuni juga harus meninggalkannya.

Abizhar tidak bisa mencerna apa yang terjadi. Dia harus kehilangan anak dan wanita yang dikasihinya di hari yang sama. Dia tidak bisa menepati janjinya pada Yuni dengan memberikan sebidang tanah kepada wanita itu. Dia tidak bisa mengabulkan keinginan Yuni untuk meninggalkan Shelina dan kembali ke pelukan Yuni. 

Sebelum menikah, ia menemui Yuni yang patah hati. "Pernikahan ini takkan lama, Sayang," kata Abizhar. "Setelah aku mendapat anak darinya, dia akan memberikan tanah di Kebon Kacang dan setuju untuk diceraikan. Kau mau kan menungguku?"

"Kapan, Abizhar? Siapa yang bisa memastikan kalian bisa langsung punya anak?" dumal Yuni kesal. "Tidak mengertikah kau dengan perasaanku? Kau harus memilih wanita manja yang kaya raya itu, dan aku sengsara membayangkanmu memuaskannya di ranjang."

"Maafkan aku, Sayang. Tunggulah aku." Lalu dikecupnya Yuni dengan hangat.

Maafkan aku, Yuni, gumam Abizhar dengan sesal. Rupanya aku butuh waktu yang lebih lama untuk mewujudkan keinginan kita berdua.

Abizhar melirik sesekali ke belakang, melihat istrinya yang melamun saja. Kalau bukan karena dijodohkan denganmu, hidupku pasti sudah bahagia, pikir Abizhar jengkel. Aku akan hidup dengan Yuni. Kami akan mengurus Panti Asuhan bersama-sama. Dan aku yakin, anakku dengan Yuni tak kalah cakepnya dengan anakmu.

Tentu saja Abizhar hanya mengatakannya dalam hati. Dia lelah untuk memulai perang di antara dirinya dengan istrinya.

Jalanan sangat macet saat itu. Mereka terjebak dalam perjalanan untuk waktu yang lama. Tiba-tiba saja Shelina bertanya di belakang, "Bagaimana... Bagaimana jika anak itu bukan anakmu, Abi?"

"Ngomong apa kau ini," desis Abizhar acuh tak acuh.

"Kau selalu bilang aku tidak suci. Bisa saja kan, bukan hanya kau yang menodai pernikahan ini," kata Shelina tenang. 

"Apakah dengan ini kau mengaku kau telah berselingkuh, Shelin?" tanya Abizhar. Dirasakannya rahangnya mengeras. "Tidak cukupkah kau menghinaku dengan tidak bisa menghargaiku sebagai suami? Perlukah kau lempar aib pada suamimu dengan mengkhianatinya juga?"

"Apa kau cemburu?" Tersenyum Shelina.

"Cemburu? Kau bisa berharap," jawab Abizhar gusar. "Cemburu itu hanya ada jika ada cinta. Aku kan tidak cinta padamu. Bagaimana bisa cemburu? Aku marah semata-mata tidak terima dengan penghinaan yang tak ada hentinya kau berikan padaku."

"Apa kau betul tidak mencintai aku?" tanya Shelina meragukan suaminya. "Apa kau betul tidak punya perasaan apa-apa padaku? Bagaimana pun bukan hanya kau kan yang berkorban untuk berada dalam perkawinan ini."

Abizhar tidak menjawab, hanya dengusannya saja yang terdengar.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Suamiku Mencintai Wanita Lain   EPILOG

    Shelina masuk ke kamarnya, telentang di sebelah Abizhar yang tampak terlelap. Shelina memejamkan kedua matanya bersiap untuk tidur kemudian disadarinya tubuhnya dipeluk dari samping oleh Abizhar.Satu tangan Abizhar meremas dadanya. Shelina mengulum senyum, menikmati sentuhan pria itu, sampai kemudian dia mendengar Abizhar bergumam di sebelahnya, "Aku sangat mencintaimu, Shelina, sampai rasanya tak mungkin lagi kau bisa berdusta padaku. Aku kini mengenalmu dengan jelas."Shelina membuka matanya, menatap Abizhar yang tengah memandangnya. "Maksudmu?""Aku tahu kau pura-pura lupa ingatan. Aku tidak menyalahkanmu, justru aku senang itu artinya aku tak usah berjuang lagi untuk meyakinkanmu, kan?"Sorotan dalam mata Abizhar tidak menunjukkan kesinisan atau cemoohan. Shelina dapat melihat kesenduan di mata suaminya, yang tak urung membuat dada Shelina berdesir hangat.Bukannya gugup karena kebohongannya diketahui suaminya, Shelina malah tersenyum pahit. "Aku melakukannya agar kau tak usah la

  • Suamiku Mencintai Wanita Lain   69

    Pak Edward merasa berat saat tahu Shelina tidak memiliki memori tentang kejadian setelah pernikahan Shelina dan Abizhar. Dia tentu khawatir dengan kondisi otak Shelina, tapi ada hal lain juga yang merisaukannya. Sebulan terakhir, jabatan Shelina sebagai direktur di perusahaan propertinya dialihkan kepada wakil direktur yang ada. Dengan keadaan Shelina dalam keadaan sakit, dia tidak bisa lagi memaksa anaknya untuk kembali kerja di perusahaan. Diangkatnya wakil direktur itu untuk menggantikan Shelina. Selama itu juga dia memerhatikan Abizhar yang apik mengurus tetek-bengek Shelina yang dirawat di rumah sakit. Abizhar tak pernah meninggalkan Shelina sekali pun. Pak Edward menyadari, pria yang tak ada gunanya macam Abizhar itu telah berubah. Keinginan Pak Edward untuk memisahkan Shelina dari Abizhar semakin pudar. Lima hari setelah sadar, Shelina diperbolehkan untuk pulang dan mengonsumsi obat-obatnya di rumah. Pada waktu tertentu dia harus kontrol ke rumah sakit untuk mengecek keadaan

  • Suamiku Mencintai Wanita Lain   68

    Abizhar meminta maaf pada Roland karena dia tidak bisa mendatangi proses pemakaman Yuni. Dia harus berada di dekat Shelina selama Shelina di rumah sakit. Roland mengangguk mengerti. Dia juga berkelakar sedikit, "Kali ini, kau bisa yakin Yuni takkan bangkit lagi."Mendengar itu Abizhar tersenyum masam. Mereka berpelukan untuk saling menguatkan. Dua orang yang selalu cekcok itu berada di titik terendah mereka. Sekali lagi Abizhar minta maaf pada Roland dan mengucapkan turut dukanya.Abizhar melirik sekilas pada mobil jenazah. Maafkan aku, Yuni, pikirnya. Entah betapa kali aku harus mengucapkan ini. Aku selalu mendoakanmu agar kau sampai di sisi-Nya.Diperhatikannya sekitar. Tak ada kehadiran Bu Lila di sana. Abizhar pun ragu ibunya itu akan melihat Yuni untuk terakhir kali. Lebih tepatnya, ibunya tidak akan memunculkan dirinya ke publik, sebab Abizhar tahu kali ini Pak Edward tidak akan main-main untuk memberi perhitungan pada Bu Lila.Berbeda dengan Abizhar yang pasrah-pasrah saja di r

  • Suamiku Mencintai Wanita Lain   67

    Pak Edward yang baru tiba di Jakarta dari urusan pekerjaannya di luar kota, langsung ke rumah sakit ketika dia ditelepon Abizhar. Dari suara Abizhar yang gemetar menjelaskan apa yang terjadi, Pak Edward tahu ada hal yang sangat buruk menimpa anaknya.Selama ini dia tahu Abizhar tidak pernah peduli pada Shelina. Saat dulu Abizhar memberitahunya Shelina mengalami kecelakaan, Abizhar tidak terdengar sekhawatir sekarang. Pak Edward meminta sopirnya mengantarkannya secepat mungkin.Di rumah sakit, Abizhar tidak merasa tenang. Jika sesuatu terjadi pada Shelina, dia akan ikut melukai dirinya sendiri. Bu Lila sama sekali tidak bersalah saat melihat Shelina pingsan. Dia malah tertawa terbahak-bahak seperti orang gila. "Ya katakan saja pada Edward bahwa anaknya yang jahanam ini baru saja celaka karena Mama, Abizhar!"Abizhar tidak menggubris ocehan ibunya. Dia berteriak minta tolong pada petugas medis, sementara Roland membentak Bu Lila dengan nada penuh peringatan. "Anda memang bukan manusia.

  • Suamiku Mencintai Wanita Lain   66

    Shelina cuti seharian. Dia menelepon Leo untuk membantu wakil direkturnya dan beberapa Kepala Divisi untuk melaksanakan pekerjaan mereka. Untuk dokumen yang hanya bisa Shelina tandatangani, ditaruh saja di meja kerjanya, dan bila hal itu mendesak Leo-lah yang membawa dokumen itu ke rumah.Rumah lama Shelina dan Abizhar.Semalaman Abizhar menata barang-barang Shelina di dalam koper, sementara Shelina tidur di atas tempat tidur. Pada dini hari setelah Abizhar selesai mengemas, dia tak melewati batas dengan tidur satu ranjang dengan Shelina. Saat Shelina bangun pada pagi harinya, dia melihat Abizhar tidur di sofa dekat ranjangnya.Semoga kita selalu damai seperti ini, pinta Shelina dalam hati. Dia dan Abizhar kembali ke hidup mereka semula. Di rumah yang telah menyaksikan berbagai kenangan bagi mereka. Kali ini, Abizhar tidak mau menghancurkan rumah tangganya dengan tidak memperhatikan Shelina. Sama dengan Abizhar, Shelina pun mencoba untuk mendengar Abizhar dan tidak meninggikan suarany

  • Suamiku Mencintai Wanita Lain   65

    Abizhar tampak tak senang saat dia melihat Shelina berjalan dengan pria yang tidak dikenalnya. Selama ini yang suka membuntuti Shelina adalah Roland, dan kini pria muda dan ganteng dekat-dekat dengan Shelina, membuat Abizhar menahan kekesalannya.Dia sudah lama menunggu di kedai kopi yang ada di lantai dasar gedung kantor Shelina. Dia menunggu sampai Shelina bekerja. Seharian itu, Abizhar tidak ke kantor dan menghabiskan waktunya dengan laptop-nya untuk membuat CV dan mencari pekerjaan di situs pencari kerja."Sayang!" teriak Abizhar mengangkat satu tangannya.Muka Shelina memerah saat Abizhar memanggil-manggilnya. Orang-orang di lobi berhenti untuk memandang Abizhar, kemudian mereka melanjutkan langkah mereka dengan senyum di wajah mereka.Shelina mengingatkan Leo untuk datang lebih pagi besok, karena ada dokumen tender yang perlu disubmit sebelum jam delapan. Seharusnya sih Leo yang mengingat sendiri, tapi karena dia masih baru, Shelina-lah yang ikut melakukannya.Shelina menghampir

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status