TERJEBAK CINTA CEO ES

TERJEBAK CINTA CEO ES

last updateHuling Na-update : 2025-06-05
By:  KayyIn-update ngayon lang
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Hindi Sapat ang Ratings
4Mga Kabanata
50views
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Dikhianati kekasih dan sahabatnya sendiri, Anya kehilangan segalanya—termasuk perusahaan yang ia bangun dari nol. Dalam pelariannya, ia mabuk dan secara impulsif mempermalukan seorang pria asing di bar. Ia tak tahu… pria itu adalah Reynard Andinata. CEO tampan, dingin, dan kejam—yang tak pernah memberi maaf. Ketika Anya datang menawarkan kerja sama bisnis untuk menyelamatkan sisa-sisa impiannya, Reynard menyodorkan syarat tak masuk akal: menjadi pasangan palsunya sebagai pembalasan karena Anya sudah mempermalukannya. Sebuah fake relationship. Sebuah kontrak penuh manipulasi. Tapi saat batas antara kepura-puraan dan kenyataan mulai memudar, siapa yang akan lebih dulu jatuh?

view more

Kabanata 1

Pengkhianatan

"Akhirnya kamu datang juga, Ny. Tapi sayang… semuanya sudah terlambat."

Suara Clara terdengar ringan namun mengandung racun, seperti pisau yang dibungkus senyum. Anya berhenti di ambang pintu ruang kerja Dio, napasnya masih tersengal karena berlari—dan karena amarah. Tapi pemandangan di depannya membuat tubuhnya mendadak membeku.

Clara duduk di pinggir meja Dio, terlalu dekat, tangannya menyentuh lengan pria itu dengan intim. Dio tersenyum, tidak terganggu sedikit pun. Bahkan seolah menikmati kehancuran yang sedang menimpa Anya.

Anya menatap mereka lalu melempar tumpukan dokumen ke meja Dio. Tangannya bergetar, tapi matanya tajam menusuk.

“Ini apa? Dana perusahaan dipindahkan ke rekening pribadi kamu dan... Clara?!”

Beberapa jam sebelumnya, Anya mendapat kabar dari divisi keuangan bahwa perusahaannya, Ardistya Corp, resmi dinyatakan bangkrut karena penghasilannya minus membuat para investor menarik diri. Selain itu, berbagai asetnya juga banyak yang dibekukan, menambah beban di perusahaannya untuk bangkit. 

Belum lepas dari keterkejutan itu, Anya mendapati hal yang janggal di laporan trasnfer keuangan. Ketika ia mengeceknya, ternyata ada sejumlah uang ratusan juta yang selama ini diam-diam mengalir ke rekening Dion Mahesa, pacarnya,  dan Clara Oktaviani, sahabatnya.

Oleh karena itulah, ia bergegas menuju ruangan Dion untuk meminta klarifikasi tapi malah mendapati keduanya sedang bermesraan. Membuat Anya buru-buru melabrak masuk ruangan Dion.

Dio tidak tampak panik. Ia malah menyandarkan punggung ke kursi, ekspresinya santai.

Clara berdiri dengan angkuh, menyilangkan tangan di depan dada.

“Kamu terlalu sibuk jadi superwoman,” ujar Clara datar. “Kami cuma ambil alih sebelum semuanya benar-benar hancur.”

“Ambil alih?” Anya tertawa kering. “Kalian nyolong uang perusahaan! Mengkhianati aku di belakang! Itu yang kalian sebut ambil alih?”

Clara mengangkat bahu. “Kami cuma menyelamatkan yang tersisa dari puing-puingmu.”

Anya menatap Dio, hatinya nyaris runtuh ketika melihat senyum tipis pria yang ia cintai selama empat tahun itu.

“Dan tidur bersama?” bisik Anya dengan suara tercekat. “Itu bagian dari penyelamatan juga?”

Tak ada jawaban. Hanya senyuman sinis.

Amarah Anya mendidih. Tapi bukan hanya karena dikhianati, melainkan karena diremehkan.

Ia melangkah mendekat. “Kalian pikir aku bakal diam?”

Dio tertawa pelan, meremehkan. “Apa yang bisa kamu lakukan dengan posisimu sekarang, Anya?” katanya, “Kami hanya mempercepat proses yang memang akan terjadi.”

Anya menampar Dio. Keras.

“Selamat,” ucapnya getir. “Kalian berhasil membunuh satu-satunya hal yang aku cintai selain kalian berdua.”

Ia berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan ruangan tanpa menoleh. Tapi air mata tak sempat jatuh. Tidak di depan pengkhianat.

--

Beberapa jam kemudian – Bar di pusat kota

Langit Jakarta meneteskan gerimis, tidak cukup untuk menenangkan pikiran Anya yang sedang berdiam diri di bar.

Anya duduk di pojok dekat jendela. Gaun hitamnya masih terpasang rapi, makeup-nya belum luntur, tapi sorot matanya mati. Ia menyulut rokok, mengisapnya dalam, lalu menatap gelas whiskey yang belum tersentuh.

Lalu—CRANG!

Suara pecahan gelas dari sisi ruangan membuatnya menoleh refleks ke sumber suara.

Anya melihat seorang pria tinggi berjas hitam berdiri di dekat seorang hostes muda yang tampak gemetar, wajahnya memucat. Posisi tubuh hostes itu agak terhimpit ke dinding dan dari sudut pandangnya, pria itu terlihat mendominasi situasi. Tangan hostes itu menutupi dadanya, seolah sedang mempertahankan diri.

Tanpa berpikir panjang, Anya bangkit dari sofa. Kepalanya berat karena alkohol, emosinya masih membara. Ia menghampiri mereka dengan langkah cepat.

“HEI!” teriaknya, “Apa kamu pikir wanita itu barang, hah?! Dasar laki-laki brengsek!”

Sebelum siapa pun sempat bereaksi, Anya meraih gelas whiskey di meja terdekat dan menyiramkannya tepat ke wajah pria itu.

Hostes menjerit kaget, beberapa tamu menoleh. Musik berhenti. Keheningan menyelimuti bar.

Pria itu mengangkat wajahnya perlahan. Tetesan whiskey menetes dari dagunya. Matanya—gelap dan dingin—menatap Anya dalam diam.

Tatapan itu… membuat jantung Anya berdegup keras. Ada sesuatu di balik sorot mata pria itu yang membuatnya membeku di tempat. Tatapan penuh kendali. Penuh ancaman. Tapi juga tanpa ekspresi—membuatnya semakin tidak bisa menebak.

Tiba-tiba hostes itu berkata terbata, “Ma-maaf, Bu. Bukan salah dia. Tadi saya yang salah langkah, saya hampir jatuh, dan dia… menahan saya…”

Darah Anya mengalir surut.

Astaga.

Perlahan, wajahnya memucat. Ia baru saja mempermalukan pria yang salah.

Tanpa menunggu lebih lama, Anya langsung berbalik dan berjalan cepat ke luar bar. Diterpa angin malam dan rasa bersalah yang samar, ia menghilang di balik kabut gerimis, tak tahu bahwa pria yang barusan ia siram adalah…

---

Keesokan harinya – Kantor Andinata Corp

Anya berdiri di depan cermin, wajahnya tegang. Rambutnya disanggul rapi, makeup-nya sempurna. Tapi matanya masih menyimpan bayangan kemarin malam.

Ia menghela napas, menggenggam map proposal kerja sama yang bisa jadi satu-satunya harapan menyelamatkan hidupnya.

Di ruang rapat eksekutif, langkahnya terdengar menggema di antara dinding kaca dan furnitur mewah. Pintu terbuka. Sosok pria berjas gelap berdiri membelakanginya, membalik badan dengan tenang.

Tatapan mereka bertemu.

Anya berhenti bernapas.

Dia.

Pria dari bar.

Yang ia siram whiskey di depan publik.

Reynard Andinata.

CEO Andinata Corp.

Dingin. Dominan. Tak tertebak.

“Jadi kamu yang datang ingin kerja sama?” suaranya datar, “Sebelum kita bicara bisnis… bagaimana kalau kita selesaikan dulu urusan pribadi kita?”

Anya berdiri membeku. Untuk pertama kalinya, ia benar-benar kehilangan kata.

Dan ia sadar—ia baru saja memulai babak baru yang jauh lebih berbahaya.

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

Walang Komento
4 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status