Bab 226

Raisa sama sekali tidak menyadarinya.

Namun, jantung Rey berdebar kencang.

Tiba-tiba dia merasa menjadi gigolo Raisa, ternyata tidak seburuk itu.

Rey berkata, "Jangan dengarin dia. Dia itu yang suka ngerjain aku."

Richard menjawab, "Nah, kau begitu lagi kan, Rey! Kau dari dulu memang suka akting!"

Rey tertawa sinis. "Enak saja, siapa yang suka akting?"

Richard menjawab, "Raisa, kau nilai sendiri saja!"

Rey masih menikmati sentuhan kulitnya yang hanya sebentar, namun dia tidak menunjukkan ekspresi apapun. "Iya, benar. Raisa, coba kau nilai."

Raisa berkata, "Kalian ngobrol saja sendiri."

Raisa pun langsung keluar.

Derlin melihat adegan itu, langsung berdiri dan mengikuti Raisa.

Rey terdiam.

Kalau tidak salah, Derlin sengaja duduk sangat dekat dengan Raisa.

Rey sendiri masih menjaga jarak sepuluh sentimeter.

Sialan!

Richard menyadari sorot mata permusuhan Rey terhadap Derlin dan rasa dingin menjalar di wajahnya. "Kau itu kenapa sih? Nggak bisa diajak bercanda! Kau makin membosankan sek